19. Shelter

9 1 0
                                    

selamat siang dear reader dan dear ATINY

gimana kabarnya?

.

.

Yoora's POV

"Halo, Papa......" aku menelpon Papa yang masih di Indonesia. "Aku tinggal sementara waktu di rumah Shina dan udah bilang kakak."

"hmm kenapa tiba-tiba banget nak?" tanya Papa.

"a—ada selisih paham sama Seonghwa." Keluhku "jangan kasih tau dia kalo aku disini ya Pa."

"salam buat Shina dan keluarganya." Jawab Papa sebelum menutup pembicaraan "jaga kesehatan kamu juga."

"oke Pa." Jawabku sambil melihat ke arah jam dinding, rencananya Wooyoung mau mengantarku sekolah tapi ia belum datang juga.

Bel rumah berbunyi dan San melintas didepanku, kulihat di jari manisnya melingkar cincin pertunangan. Heuuu irinya~

"pasti lu nyari Yoora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pasti lu nyari Yoora." Ucap San. "nah ini anaknya, udah sarapan belom? Perjalanan ke sekolah lebih jauh loh dari biasanya, apalagi naik motor."

"tenang aja kak." balasku ramah, "maaf jadi harus berangkat lebih pagi, Wooyoung."

"santai, kita berangkat sekarang?" tanya Wooyoung.

"bentar.." ucapku sambil melongok ke kamar Shina, sepertinya dia belum selesai mandi padahal aku mau berpamitan.

"nanti Tante kasih tau Shina," sahut Mama Shina yang menghampiri kami. "Wooyoung udah sarapan kan?"

Wooyoung mengangguk, "berangkat ya Tante, perjalanan jauh nih hehe."

"Hati-hati di jalan jangan lupa pake helm." Titah Mama Shina seraya kami menghampiri motor Wooyoung, ia mengibaskan salju yang menumpuk di jok motor.

"mau dibantuin naik ngga? soalnya kakimu lebih pendek dari Shina." Celetuk Wooyoung yang sukses membuatku tertohok.

"eh gue ngga sekecil—heh heh mau ngapain?!"

Wooyoung mengangkatku ke atas motor sportnya yang tinggi, "doain gue cepet punya mobil biar elu ngga kesusahan naiknya."

Aku menutup wajahku seraya tersenyum, "hmm emang lu mau nganterin tiap hari?"

"ngga juga sih." Jawab Wooyoung. "pegangan, gue ngebut nih."

Aku berpikir sebentar, "eh terus yang nganter Shina siapa kalo lu nganter gue?"

"si bucin Yunho." Balas Wooyoung

.

Shina's POV

"gue bikinin bekel nih, dijamin enak deh."

Aku terpaku melihat Yunho yang berdiri di depan pagar rumah seraya menyodorkan kotak bekal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terpaku melihat Yunho yang berdiri di depan pagar rumah seraya menyodorkan kotak bekal.

"dari jam berapa di depan situ?" tanyaku.

Ia menggaruk kepalanya dan nyengir lagi, "baru lima menit, diterima ya bekelnya." Katanya seraya kuterima tas bekal pemberian Yunho berwarna kesukaanku,

"lain kali masakkin balik coba." celetuk Papa. "nak Yunho makanan kesukaannya apa?"

"semuanya saya suka apalagi Choi Shina Ahahahahahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"semuanya saya suka apalagi Choi Shina Ahahahahahaha..." jawab Yunho sembarangan. "Om kami berangkat yaaa."

.

.

.

jaman dulu tuh author mikir kalo dijemput sama gebetan mau sejauh apapun jaraknya kayaknya so sweet gitu

sekarang sambil review AU... rasanya ngga efektif ya wkwk

kenapaa ngga Yunho aja yang nganter Yoora? XD

pemikiran jaman muda suka ngga jelas hihi~

Monday, 22th Nov 2021

One Day at A Time • ATEEZ AU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang