Yoora's POV
Apa aku salah sampai-sampai Shina mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu?
"Sayang...." panggil Seonghwa, "Sudah kubilang kan kalau metode yang barusan tidak efektif dan kalian semakin salah paham?"
Aku terdiam menahan gengsi.
"Shina marah banget tadi, kamu yakin bisa berbaikan sama dia?" tanya Seonghwa.
"gatau." Jawabku, "Rasanya... aku mau ke Indonesia aja kalo dia ngga maafin aku?"
Seonghwa kembali memberi saran, "Coba chat atau telpon Shina, setidaknya kamu udah usaha."
Aku mencari nama Shina di kontak HP lalu menelponnya untuk mengutarakan perasaan bersalahku.
Nomor yang anda tuju, sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan...
"ngga nyambung Seonghwa." jawabku agak frustasi, "coba lagi?"
"semoga kali ini diangkat." Seonghwa memberi afirmasi positif. Aku mengangguk sambil menatap layar ponsel, fotoku dengan Shina.... Apakah harus terhapus seperti fotoku dengan Hongjoong?
"em... telpon ke rumah deh." Aku menenangkan hati dan menelpon rumah Shina.
Setelah nada tunggu yang cukup lama..... akhirnya ada juga yang mengangkat teleponnya. "Halo?"
"bisa bicara dengan Shina?" ucapku dengan nada ragu, aku menunggu suara Shina yang merespon tapi....
"Oh... Shina pergi sama Wooyoung."
"makasih ya." Aku hendak menutup teleponnya, namun tiba-tiba terdengar suara dari telepon yang masih tergenggam di tanganku
"itu Yoora kan? ini Mama Shina, bisa kita ngobrol sebentar?"
Aku menaruh ponsel di telinga dengan ragu-ragu, "iya Tante, ini Yoora."
"katanya kalian bertengkar, kenapa?" tanya Mama Shina, Aku menahan nafasku dan menutup mata karena tangisku sudah tak terbendung,
"Aku.... Aku.... Aku membuat kesalahan, maafin Yoora ya Tante, maafin...."
Seonghwa meminggirkan mobil seraya memelukku, ia tepuk lembut kepalaku dan mencium dahiku lembut, "ngomongnya yang tenang ya?"
Aku mengangguk menghapus air mata dan bicara lagi, "dia ngerasa Yoora lebih muda tapi Yoora memperlakukan dia dengan ngga sopan, padahal maksud Yoora bukan gitu."
Mama Yoora terdiam di seberang telepon, "intinya tentang percintaan sih kalo Mama lihat-lihat, Aku tahu kamu sahabatnya Yunho tapi..... Yoora tau kan Shina juga pernah disakitin sama Hongjoong? Setelah itu Shina jadi hati-hati banget urusan perasaan."
"o—oh gitu Tante?" aku mengusap pipi yang basah karena sudah sampai di depan rumah, aku tak ingin mengkhawatirkan Papa.
"Benar nak..." jawab Mama Shina, "Kalian berteman baik, emang dalam persahabatan ngga mungkin damai terus tapi jangan sampe memutus silahturahim ya?"
"o—oke, makasih Tante nanti Yoora telpon lagi." Jawabku seraya menutup pembicaraan dan keluar dari mobil dibantu Seonghwa,
"Jadi kamu tetep mau telpon lagi?" tanya nya.
"Mungkin... tapi aku takut dia ngga maafin," ucapku getir, "Ngomong-ngomong makasih udah ngajak aku jalan-jalan setelah kejadian tadi, aku lega."
Seonghwa tersenyum miris, "kamu masih kepikiran." ucapnya seraya mengelus pipi dengan wajah yang semakin dekat dan bibir yang mengunci bibirku. Sesaat aku merasa tenang.
"Eissssssssssssssh kalian ngapain???" Tiba-tiba muncul Bibi tukang masak yang membuat kami terkesiap dalam kecanggungan. "Tuan Song kayaknya lagi ada masalah, Non. Beliau mengemasi barang-barang kalian."
Aku tertegun seraya berlalu ke lantai atas, terlihat Papa memilih milih bajuku dan memasukkannya di semua koper milikku.
"Papa, kenapa barangku dimasukkin koper?" tanyaku kebingungan dan terlihat Mingi juga mengemasi barang Seonghwa, "kak, apa-apaan ini?"
Papa kemudian berdiri memegang pundakku dengan mata berkaca-kaca. "Mama kecelakaan parah dan koma dalam keadaan hamil jadi Papa memutuskan untuk memulangkan kamu dan Seonghwa ke Indonesia."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day at A Time • ATEEZ AU ✔️
Фанфик"Kami ada karena dikhianati oleh cinta yang sama" Remake of We're Always in Oneday Fanfiction, written by Mamacis in 2011 Original Cast : 2PM and 2AM Remake Cast : ATEEZ #7 ateezau #7 fiksilokal #4 ateezau #4 fiksilokal #2 ateezau #1 ateezau Publish...