"selamat sore Tuan Mingi." sapa Seonghwa. "maaf harus nemenin saya padahal Tuan lagi sibuk banget."
"Hari ini kamu ditemenin Yunho biar ngga sepi-sepi banget." Ujarku. "soalnya saya ada pertemuan sama klien Papa."
"sore." sapa Yunho. "Bagaimana keadaannya?"
"radangnya ngga kunjung sembuh padahal saya mau keluar dari Rumah Sakit segera." Keluhnya seraya aku meninggalkan mereka dan menelpon Papa
"ya, gimana keadaan Seonghwa?" sapa Papa di seberang telpon.
"radang di kaki yang cedera belum membaik." Jelasku. "jadi demam."
"gimana dengan Yoora? dia udah pulang?" tanya Papa.
"maaf belom sempet ketemu si adek tapi kata Yunho dia baik-baik aja." Jelasku. "Pah.. tadi Yunho cerita sama aku, sesuatu yang mungkin diluar nalar kita."
"maksudnya gimana?" tanya Papa.
"boleh ngga... Yoora dan Seonghwa menyukai satu sama lain?" ucapku. "maksud kakak... mereka lawan jenis yang bersama selama Sembilan tahun, bisa kejadian kan? apalagi Yoora udah gadis dan semakin dewasa"
Papa terdiam sesaat kemudian berkata, "Kalau seandainya bener ya Seonghwa harus ngadep Papa, hubungan macem itu melanggar batas... kalo Seonghwa ciut... Papa harus pecat dia."
Aku mengakhiri pembicaraan yang membuat seluruh tubuh berkeringat, akan menyedihkan kalau Seonghwa harus dipecat.
.
Wooyoung's POV
"hmmm Valentine, bikin gigi ngilu."
Komentar Yoora sontak membuatku jiper tapi aku takkan menyerah "lo bukannya suka coklat?"
"ngga dulu." Jawabnya singkat, aku menatap tangannya yang melenggang; ingin sekali menggenggamnya karena cuaca yang amat dingin tapi.... aku takut ditolak.
"bentar, gue mau beli sesuatu." Aku menariknya ke coffee shop untuk membeli coklat panas lantaran cuaca yang semakin dingin.
"tau aja gue gabisa minum kopi, makasih." Sahutnya.
"abis ini kita ke sungai Han ya?" ajakku gugup, hari ini pokoknya Yoora harus jadi pacarku!
.
"yah, coklatnya abis deh hehe." Ucapnya riang seraya aku menyadari sisi mulutnya tersisa coklat.
"Emmm bentar deh.. " aku mendekatkan tangan sembari kepulan nafas kami terlihat sangat jelas di udara, dia begitu menggemaskan ya Tuhan~~
"betewe mau ngomong apa?" tanya Yoora tidak peka. "itu... ngomong-ngomong apa deh?"
Yoora membuyarkan niatku untuk membersihkan wajahnya lantaran melihat kado yang kusimpan di kantong jaket. "hehe ketauan, sebenernya ini--"
"eh bentar-bentar... tumben Yunho telpon?" potong Yoora seraya mengangkat telepon. "halo?"
Pupil mata Yoora menggelap dan berkaca-kaca seraya mengakhiri percakapan, "Yunho bilang apa?" tanyaku dengan penasaran.
Ia menggeleng dan satu butir air mata jatuh di pipi kirinya, "Yunho bilang... Seonghwa kejang-kejang dan kondisinya kritis."
.
.
.
next publish: CUDDLE • EPEX KEUM
so sorry RAWI belom sempet dilanjutin, buntu inspirasi wkwkwkhave a visit and vote guys!
Tuesday, 7th Des 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day at A Time • ATEEZ AU ✔️
Fanfiction"Kami ada karena dikhianati oleh cinta yang sama" Remake of We're Always in Oneday Fanfiction, written by Mamacis in 2011 Original Cast : 2PM and 2AM Remake Cast : ATEEZ #7 ateezau #7 fiksilokal #4 ateezau #4 fiksilokal #2 ateezau #1 ateezau Publish...