21. Investigate

10 1 0
                                    

Selamat siang! ♡

.

.

Yoora's POV

Shina memanggil dari seberang lokasi tempat kami berseluncur dan Wooyoung membantuku berjalan menuju perempuan itu.

"Shina kok panik gitu kenapa ya?" tanya Wooyoung.

"ngga tau juga." Jawabku seraya kami sampai di loker penyimpanan menemui Shina yang wajahnya keliatan cemas

"Yoora, kita harus pulang ke rumah kamu sekarang." ucap Shina. "Seonghwa masuk UGD."

Aku terkesiap mendengar ucapan Shina barusan, Seonghwa yang kuat dan selalu gagah... kenapa bisa masuk UGD? ehm tapi.... Kenapa aku harus peduli? Ia membuatku marah dan tidak minta maaf.

"o—oh gitu." ujarku menahan diri. "kirain kenapa, biarin aja lah kita main lagi yuk."

"kamu ngga khawatir?" Shina menahanku. "saya tau kamu marah tapi.... Dia Asisten yang ngerawat kamu dari kecil."

"iya, saya ngga khawatir jadi jangan sebut nama dia lagi." pintaku yang nyaris pergi menuju ice rink.

" pintaku yang nyaris pergi menuju ice rink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bentar bentar." Wooyoung mengejar dan menahanku, "lo marah sama dia sampe sebegitunya? hmm... kenapa hal kecil dibuat besar?"

Aku menunduk menahan tangis, sesungguhnya aku memang emosi karena sikap Seonghwa tapi di sisi lain aku khawatir dengan keadaannya.

"te—tenang dulu deh." Wooyoung menepuk pundak membuat tangisku luber, "nah kan.. terbukti lo sebenernya peduli sama dia, jadi... kita ketemu Seonghwa sekarang?"

.

Shina's POV

"Yoora ngga mau pulang, gimana nih." Ucapku kesal.

"tenang aja, Wooyoung tau gimana ngebujuk Yoora." balas Yunho seraya menutup tempat bekal yang kosong.

"kaget gue, ternyata Yoora tuh keras kepala. bakal marah ngga sih kalo dipaksa?" ujarku getir.

"Yoora keras kepala sementara lo... panikan." ujar Yunho. "kabur dari rumah itu keputusan dia, tapi dia udah cukup dewasa buat milih antara ego ato logika jadi yang kita tunggu aja keputusannya."

Aku mengangguk seraya melihat Yoora dan Wooyoung berpelukan di dalam arena es..

Aku mengangguk seraya melihat Yoora dan Wooyoung berpelukan di dalam arena es

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"he? wah.. kesempatan dalam kesempitan si Wooyoung" komentar Yunho yang perlahan mendekat untuk merangkul tapi kutepis perlahan.

"em.... jadi... temen gue ada perasaan sama Yoora kayaknya nih?" komentarku canggung dibalas dengan bahu Yunho yang naik pertanda tidak tahu.

.

"woy... lu naksir Yoora?" aku menghubungi Wooyoung dalam rangka investigasi, jiwa muda ku ini selalu penasaran memang.

"kenapa tiba-tiba ngomong gitu?" tanya Wooyoung.

"kalian pelukan di tengah ice rink, gue.. Yunho, mungkin semua pengunjung di ice rink bahkan petugas nya pun pasti liat." Komentarku, "nyali lo gede juga ya."

Wooyoung tertawa, "nyali gede karena berani nantangin ajudan nya, si Seonghwa?"

"bukan Seonghwa tapi Tuan Song." Tambahku. "jangan main-main sama keluarga Song, setelah kejadian Hongjoong semuanya protektif banget sama Yoora kalo urusan cowok."

"jangan kuatir, temen baru lo ada di pelukan yang benar hahaha."  balas Wooyoung dengan percaya diri.

.

.

.

jangan lupa vote kawan kawan~

Monday, 29th Nov 2021

One Day at A Time • ATEEZ AU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang