Oh hai, welcome! ❤
.
.
"Temenmu gapapa kan kita tinggal duluan?" Tanya Yoora.
"biarin aja, mereka juga sering ninggalin saya." Ujarku santai. "apalagi yang namanya Jung Wooyoung."
"... yang mancung itu?" tanya Yoora dengan tatapan tidak percaya. "saya liat kalian gandengan... dia pengganti Hongjoong?"
"Ahahaha ga mungkin lah, kita temenan dari bayi." Jelasku sambil tertawa. "Wooyoung dan Yeosang sobat saya."
"oh... kamu sort of tomboy ya." komentar Yoora. "kalo saya jadi sahabat kamu... bisa?"
"... sejak kapan temenan pake pernyataan haha." Jawabku bingung. "boleh aja sih."
"sorry baru kelar urusan." Sosok Mingi masuk ke ruang makan dengan baju santai dan parfum segar menambah tingkat ketampanannya.
"buruan duduk." Jawab Yoora. "Oh iya, kalian udah saling kenal kan?"
Aku mengangguk seraya pria paruh baya menghampiri meja kami, kalo ngga salah beliau Papa-nya Yoora.
"kamu ngajak temen ternyata, selamat sore." Sapa Papa Yoora, Aku menunduk lagi seraya menunggunya duduk. "Ayo silahkan duduk, biar Seonghwa yang ngurus makanan kita."
"em... maaf Om saya boleh kan ambil makanan sendiri?" aku bangkit seraya berjalan mengambil piring, sendok, garpu dan mengambil makanan secukupnya. "ada yang mau saya ambilin juga?"
Mingi termenung merespon tawaranku, apa di keluarga ini semuanya diambilin sama Asisten?
"Seonghwa." Pangggil Yoora, "ambilin buat Papa dan kakak aja, saya juga mau ambil sendiri."
"Baik." Jawab Seonghwa, beberapa saat kemudian makan malam kami dimulai.
"Nak, temen kamu ini punya good attitude dan low profile." Puji Papa Yoora. "syukurlah kamu temenan sama dia."
Aku tersenyum tipis, berharap sikapku yang barusan tidak lancang untuk keluarga Yoora.
.
Yoora's POV
"Yoora, maaf kalo pas dinner tadi saya lancang ke Papa kamu." Kata Shina. "ucapan Papa kamu tadi... sindiran kan?"
"not at all! Itu pertanda Papa suka sama sikap kamu." Balasku. "tatapan kakak saya juga beda pas liat kamu ngambil makanan sendiri, kayaknya dia impressed sama kamu."
"haha... jadi malu." Tukas Shina.
"heee jangan bilang kamu naksir dia?" bisikku, seketika pipi Shina merona
"engga kok. aduh jadi salting saya hahah." ucapnya seraya tiba-tiba bel rumah berbunyi, "bentar saya bukain pintu dulu."
"Malem." Sapa tamu yang ternyata Yunho. "nih bukunya ketinggalan, Jongho nitipin ke gue."
"eh Yunho... makasih ya." Balasku. "em.. mau minum apa?"
"gausah repot-repot." Ucap Yunho sambil tersenyum kalem. "em.. yang tadi bukain pintu siapa deh, asisten lo juga?"
"itu Shina, temen baru juga hehe." Aku mengenalkan Shina kepada Yunho, "ikutan ngobrol sini, ini temen sekelas saya Jung Yunho."
"ha-- hai?" sapa Shina kemudian Yunho menjabat tangan dan menatapnya intens.
"Yoora... temen lo... cakep juga." komentar Yunho dengan absurd membuat suasana jadi canggung.
"jangan kayak gitu ih, baru kenalan juga." Kritikku dibalas dengan tawa pria itu.
"hehe.. gue naik ke kamarnya Mingi ya." Pamit Yunho kemudian mengedipkan mata, Aku heran... kenapa temennya kak Mingi blak-blakan banget ya?
.
.
.
Next publish: RAWI • CIX HYUNSUK
Premiere publish!Have a visit and vote ya guys!
Tuesday, 5th Oct 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day at A Time • ATEEZ AU ✔️
Fanfic"Kami ada karena dikhianati oleh cinta yang sama" Remake of We're Always in Oneday Fanfiction, written by Mamacis in 2011 Original Cast : 2PM and 2AM Remake Cast : ATEEZ #7 ateezau #7 fiksilokal #4 ateezau #4 fiksilokal #2 ateezau #1 ateezau Publish...