Change '26'

410 18 2
                                    


Happy reading
.

.
.

.

......

"Kalian mau makan apa?" Renata bertanya pada dua orang di depannya.

Kedua gadis yang masih berbaringsantai itu menoleh.

"Pesen aja deh." Ujar Bianca.

Renata mengangguk, lalu mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

Ketiga gadis itu kini sibuk bermain ponsel masing-masing sambil berleha-leha di karpet ruang tamu.

"Ren, lo gamau cerita?"

Renata menatap Regita yang bertanya, "Cerita apa?"

"Misalnya lo sama Aaron?"

Bianca menyenggol pelan bahu gadis di sebelahnya, karena merasa mungkin itu topik yang sangat dihindari Renata.

Gadis dengan rambut dikuncir satu itu hanya tersenyum tipis, "Nggak ada yang perlu diceritain sih, gue sama Aaron cuma punya urusan dengan tujuan yang sama."

Mereka terdiam sesaat, sebelum bel pintu berbunyi sebanyak dua kali.

"Okay out the topic, gimana kalau salah satu dari kalian bukain pintu." Bianca menunjuk dua orang di depannya.

Regita mendelik, "Lo aja Bi, lo harus banyak olahraga."

"Lo lah!" Bianca mendorong pelan bahu gadis itu, "Lo yang kurang olahraga."

"Kurang apaan anjir, gue tiap hari lari split."

"Yah tetep aja, lo atlet jadi harus banyak olahraga."

Keduanya masih beradu argumen bahkan setelah Renata bangkit dan mengalah menuju pintu depan.

Gadis itu membuka pintu utama dan mendapati seorang kurir dengan tentengan di kedua tangannya. Renata tersenyum tipis dan mengambil benda yang diulurkan lelaki itu.

"Terima kasih Pak."

........

Aaron berbaring di tempat tidurnya, matanya masih setia menatap langit-langit kamar meski sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Lelaki itu tentu saja tidak terbiasa tidur awal, hanya saja malam ini ia sedang malas keluar meski Angga sempat mengajaknya ke base camp. Lebih tepatnya, ia sedang malas mencari masalah dengan papanya jika keluar karena kemarin malam dia ketahuan pulang jam 3 subuh.

Aaron kemudian berdiri mengambil sebuah gitar di sudut ruangan, lelaki dengan kaos putih itu dan berjalan ke arah balkon.

All my friends are drunk again
And I'm stumblin' back to bed all by myself
Don't need nobody else

Smell like smoke, nuit de l'homme
It's been a while since we last spoke
So tell me, how's it go?

Kini lantunan dari drunk - keshi memenuhi langit-langit balkon dan ruangan kamarnya. Aaron lebih menyukai hal-hal yang sunyi, tapi musik seperti ini kadang benar-benar berhasil menenangkan.

Ia menghentikan petikan gitarnya saat suara ketukan pintu. Ia menoleh dan mengangkat alisnya sekilas.

"Kakak?"

Lalu sosok gadis dengan sweater abu muda tersenyum tipis dan masuk menghampirinya.

Aaron kembali mengalihkan pandangannya ke arah pemandangan kota dari balkonnya. Sesaat tanpa perbincangan, lelaki itu kemudian menoleh dan menatap wanita berusia 24 tahun yang duduk di bangku sebelahnya.

[RGL#2] Change ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang