Change '17'

451 20 1
                                    

Happy reading!
.
.
.
Playing
If is you - Rose blackpink (cover)

.........

"Aiden?"

Setelah mengenali lelaki yang ia tahan itu, Renata langsung melepas cengkramannya dan meminta maaf karena dia mungkin salah orang.

"Maaf, gue pikir lo orang yang gue cari."

Lelaki bernama Aiden itu memudarkan raut terkejutnya, ia tersenyum tipis.

"Santai aja, emang lo cari apa?" Tanyanya.

Renata mempersilahkan lelaki itu kembali melanjutkan jalannya. Gadis itu kemudian menyamakan langkahnya.

Renata menggaruk tengkuknya, "Ah soalnya gue nggak asing sama Hoodie lo."

Lelaki itu menoleh ke arahnya, "Hoodie?"

"Iya, gue lagi nyari orang yang pakai Hoodie kayak lo, tapi sadar sih kalo jualan hoodie kayak gini kan bukan cuma satu" Gadis itu terkekeh.

Aiden melambatkan langkahnya, "Beneran lo nyari orang dengan Hoodie gini?"

Renata ikut melambatkan langkah lalu segera mengangguk mengiyakan.

"Nggak banyak sih Ren."

"Apanya?"

"Hoodie ini, gue beli samaan sama anak tongkrongan gue."

Gadis itu terkejut, "Hah? Bener?"

Aiden mengangguk, "Ini didesain khusus sama kita."

Renata kini benar-benar menghentikan langkahnya dan menatap Aiden.

Jangan bilang kalau..

"Tapi gue udah nggak sama mereka." Lelaki itu kembali melanjutkan ucapannya.

"Kenapa?"

Aiden terkekeh, "Biasa, salah paham."

Renata mengangguk paham, meskipun banyak hal kini berkecamuk dalam kepalanya.

"Lo tinggal di daerah sini?"

"Iya."

"Yaudah gue anter." Tawar Aiden.

"Lah, lo kan juga jalan kaki?"

Lelaki itu kembali terkekeh, "Maksudnya gue temenin."

Renata tersenyum tipis, "Gak perlu, makasih."

.......

"Siapa yang bilang kamu bisa seenaknya?!"

Sebuah tamparan keras dari papanya mendarat di pipi mulus milik Aaron.
Lelaki paruh baya itu menatap marah anaknya dengan nafas yang tak beraturan.

"Kamu tau penyebab kamu gagal dapat juara 1 olimpiade itu? Karena kamu tidak sopan Aaron!"

Sedangkan lelaki yang menjadi objek kemarahan orang tuanya itu hanya terdiam menunduk, ia sudah tau akan jadi seperti ini.

"Memangnya apa yang kamu kejar sampai hanya punya waktu 15 menit untuk mengerjakan soal?"

Lelaki paruh baya itu semakin mengeratkan kepalan tangannya saat melihat Aaron sama sekali tidak berniat menjawab.

"Jawab Aaron Antariksa!"

Sebelum kepalan tangan papanya sampai di pipi lelaki itu lagi, sebuah tangan menahannya. Seorang wanita yang hampir menangis berdiri menghadangnya.

"Sudah mas, Aaron mungkin ada urusan penting."

Aaron terkejut dengan kedatangan namanya, "Ma."

[RGL#2] Change ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang