[Chapt 12] 🕊

3K 478 86
                                    

©Haruwoo_o present

The Truth Untold
[Hajeongwoo story]

.
.
.

Morning sayangku~
Gimana kabar setelah nonton web drama kemarin? wkwk.

Happy reading, bby~

Senyum tipisnya terukir begitu netra cantiknya menangkap bagaimana mobil hyundai hitam mulai memasuki area rumah yang ditinggalinya. Perlahan tapi pasti, senyum tipis tadi berganti menjadi senyuman manis yang mengembang sempurna saat seseorang turun dari dalam mobil lalu melangkah mendekat ke arahnya.

"Welcome home, hyung." sambutnya ramah. Tentunya masih mempertahankan senyum tulusnya.

"Thanks." hanya sahutan singkat, juga senyum tipis yang didapatkannya sebagai balasan dari lawan bicaranya.

Bahkan sang tuan rumah yang baru saja kembali pulang, melewatinya begitu saja tanpa berniat berbasa-basi dengannya. Namun Jeongwoo tak terlalu ambil pusing, menjatuhkan asumsi kalau Yedam hyung-nya pasti lelah setelah perjalanan panjang.

Maka dari itu, dirinya langsung ikut mengekor masuk ke dalam rumah mengikuti langkah Yedam yang menuju ke arah dapur.

"Mau aku buatkan sesuatu, hyung?"

Jeongwoo berdiri tak jauh dari Yedam yang kini tengah meneguk sebotol air dingin di depan kulkas. Raut lelah tersirat jelas pada wajah yang lebih tua, atau lebih tepatnya wajah Yedam juga sedikit memucat. Membuat rasa khawatir mulai mendatanginya.

"Tidak perlu." Yedam kembali menjawab seadanya.

Dan untuk yang kedua kalinya, Yedam juga berlalu begitu saja melewatinya tanpa melirik barang sedikit pun ke arahnya. Paham akan situasi, Jeongwoo memilih untuk berhenti membuntuti Yedam. Barangkali sosok yang sudah dianggapnya sebagai seorang kakak itu memerlukan waktu menyendiri untuk beristirahat.

Menjatuhkan pandangannya sejenak pada jam dinding, Jeongwoo memutuskan untuk memasak makanan untuk makan malam hari ini. Sekitar satu jam lagi Haruto akan pulang dari kantor, dan satu jam mungkin waktu yang cukup bagi Yedam untuk mengistirahatkan tubuhnya sebelum makan malam bersama.

"Masak apa ya malam ini?" gumam si manis pelan. Kedua netranya sibuk memindai bahan makanan yang ada di dalam kulkas.

"No need to cook, Jeongwoo. Makan ini saja."

Tubuh mungil itu dengan cepat menegak, kemudian berbalik guna menatap si pemilik suara berat yang tak lain adalah suaminya. Keningnya sedikit mengerut, menatap terkejut sekaligus heran ke arah Haruto yang berdiri tepat di samping meja makan.

"Apa? Kenapa memandangku seperti itu?" sang dominan kembali membuka suara, bertanya bingung karena Jeongwoo terus memandangnya dengan kening berkerut.

The Truth Untold ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang