[Chapt 18] 🕊

3.2K 468 49
                                    

©Haruwoo_o present

The Truth Untold
[Hajeongwoo story]

.
.
.

Walaupun agak telat, tapi Happy New Year buat all my luv!😘

Ini up pertama ku di tahun 2022.
So sayang-sayangku, happy reading~

Menatap pantulan seluruh tubuhnya yang terpampang jelas pada cermin besar di hadapannya, Jeongwoo tersenyum tipis kala mengingat kalau saat ini ada satu nyawa lainnya yang harus dijaga. Perutnya masih datar karena sang jabang bayi baru menginjak usia bulan kedua.

Tapi kalau boleh dirinya jujur, Jeongwoo merasa sedikit kesusahan dengan kondisinya sekarang. Karena keberadaan si kecil di dalam tubuhnya, Jeongwoo jadi lebih cepat merasa lelah. Haruto bahkan melarangnya untuk kembali bekerja karena wajahnya pun terlihat sedikit pucat.

"Memikirkan apa, hm?" tubuh mungilnya sedikit tersentak saat Haruto tiba-tiba saja berdiri tepat di belakangnya. Memegang pundaknya sembari melontarkan pertanyaan tadi untuknya.

Melihat raut terkejut suami manisnya, Haruto tak bisa menahan sudut bibirnya untuk tak tertarik ke atas.

"Tidak ada." sahut si manis sekenanya kemudian berbalik guna berdiri berhadapan dengan Haruto.

"Berangkat sekarang?" sambungnya bertanya yang langsung dibalas anggukan singkat oleh yang lebih tua.

Setelahnya tak ada lagi percakapan, keduanya berjalan beriringan menuju ke arah mobil hitam milik Haruto yang masih terparkir apik di halaman rumah. Selama di perjalanan pun mereka masih saling berdiaman, hening hanya dipecah oleh suara alunan musik yang melantun dari radio mobil.

"Hyung." sampai akhirnya Jeongwoo lah yang membuka suara terlebih dulu. Memanggil singkat Haruto yang berhasil membuat suaminya menoleh sekilas ke arahnya.

"Kau perlu sesuatu?" tanya Haruto kemudian karena Jeongwoo tak kunjung membuka suaranya lagi setelah hampir lima menit lamanya.

"Aku--ah tidak, tidak jadi."

Kening sang dominan mengerut, tak puas dengan kalimat Jeongwoo tadi yang malah membuatnya semakin penasaran dengan apa yang ingin suami manisnya katakan padanya.

"Jeongwoo, kau bisa mengatakan apapun padaku. Tidak perlu sungkan karena aku ini suamimu." ujar Haruto mencoba meyakinkan. Bahkan kini tangan kirinya sudah meraih tangan kanan Jeongwoo guna mengaitkan jemari mereka.

Namun bukannya menjawab, Jeongwoo malah semakin bungkam karena merasakan sesak di dalam dadanya. Kedua matanya memanas seketika saat merasakan betapa hangatnya gengaman tangan suaminya. Belah bibirnya terkatup rapat, seolah kalau terbuka barang sedikit saja maka isakanlah yang akan keluar.

The Truth Untold ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang