#1

3.9K 215 3
                                    

Ketika semua murid memaksa bangun pagi-pagi sekali, Wei Wuxian dengan tidak tahu malunya bangun pada pukul sembilan pagi. Ketika murid lain mencoba tidur pukul 9 malam, Wei Wuxian dengan tidak peduli tidur pada pukul 1 malam. Ketika murid lain takut dengan hanya memandang Lan Qiren, Wei Wuxian justru menyengir saat ditatap tajam. Ketika semua murid menyangjung seorang HanGuang-Jun, Wei Wuxian malah gemar menggoda remaja kaku itu.

Bahkan nama Wei Wuxian sudah terkenal di Yun Shen Buzi Chi. Jiang Cheng, sebagai kerabat angkat selalu merasa malu setiap kali tingkah Wei Wuxian dibicarakan langsung oleh para tetua atau bahkan Lan Qiren itu sendiri saat sedang mengajar. Tapi, si pelaku hanya bersikap tidak tahu apa-apa dan memiliki wajah yang tebal.

Seperti sekarang, saat Wei Wuxian dimintai untuk keluar dari kelas oleh Lan Qiren, remaja 15 tahun itu benar-benar melakukannya dengan senang hati. Tertawa begitu keras saat sudah keluar dan tidak peduli pada Lan Qiren yang sudah sangat marah hingga Wajahnya beralih merah ungu dan hijau.

Selama bolos dalam kontes diperintah—pikirnya—Wei Wuxian melakukan berbagai kegiatan yang sekiranya membuat senang, seperti bermain dengan rumput dan hal lainnya yang membuatnya merasa tidak bosan. Sekarang, Wei Wuxian sedang duduk diatap dengan tangan kanan menopang kepala dan kaki kiri yang terayun, dimulutnya terdapat rumput liar yang dia gigit dengan bosan.

Wei Wuxian melihat segerombolan murid tengah menghampirinya, mereka tetap berada dibawah dan mengangkat wajah sedikit untuk melihat Wei Wuxian yang berada diatap, salah satu diantara mereka memanggilnya, dia adalah Nie HuaiShang "Wei-Xiong!"

Melihat Nie HuaiShang dan Jiang Cheng serta 2 lainnya sedang menatapnya dibawah. Wei Wuxian "apakah kelas sudah berakhir?"

Jiang Cheng balik bertanya dengan tidak puas "apakah kau tidak malu keluar kelas dengan gembira?"

Wei Wuxian menyengir dengan rumput yang masih dimulutnya "Dia memintaku untuk keluar dan aku menurutinya. Apa yang salah denganku?" tanyanya dengan wajah polos

Nie HuaiShang "Wei-Xiong kau seharusnya melihat bagaimana ekspresi Tuan Lan!"

Murid lain "Wajah ungu dan hijaunya membuatku takjub padamu!"

Wei Wuxian dengan ringan turun dari atap, membuang rumputnya lalu berjalan kearah mereka "Aku sudah berkali-kali melihat ekspresi pahitnya. Bagaimana? Tadi itu keren tidak?"

Jiang Cheng "Apanya yang terlihat keren, kau hanya membuat malu"

Wei Wuxian tersenyum lebar "A-Cheng, disini aku menggunakan Wei bukan Jiang. Kelakuanku tidak ada hubungannya dengan keluarga Jiang"

Jiang Cheng terlihat tidak puas "Meskipun begitu, Ayah. . ."

Nie HuaiShang yang merasakan ada sedikit sensitif segera berbicara tentang hal lain "Wei-Xiong hukumanmu bertambah"

Wei Wuxian mengangkat alisnya sebelah "bukankah sering bertambah?"

Nie HuaiShang menggeleng-gelengkan kepalanya, ia segara menambahkan "Ini berbeda, aku tidak bisa membantumu lagi"

Wei Wuxian "Kenapa?"

Nie HuaiShang mengibaskan kipasnya lalu menutupi sebagian wajahnya dengan kipas hingga yang terlihat hanya bagian mata "Tuan Lan memberitahu semua murid agar tidak ada yang membantumu dan akan ada seseorang yang mengawasimu selama masa penghukuman"

Wei Wuxian "Dia tahu aku sering dibantu?"

Nie HuaiShang "sepertinya begitu"

Wei Wuxian mengusap-ngusap dagunya dengan ekspresi bingung dan serius "apakah ada seseorang yang mengawasi ku"

[BL] HanGuang-Jun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang