#6

1.2K 125 8
                                    

Saat matahari sudah berada diatas, Wei WuXian baru membuka matanya, itupun terpaksa karena Jiang Cheng menutup lubang hidungnya dan selanjutnya dia mengoceh betapa Wei WuXian seperti mayat. Tersangka hanya menepuk bahu saudaranya dua kali dengan ekspresi tengilnya. Dan sekarang ini, keduanya sedang berjalan menuju tempat latihan bela diri.

Wei WuXian sesekali menguap karena rasa kantuk yang masih terasa. Jiang Cheng yang disebelahnya mendengus dengan sebal, "Berhentilah menguap bodoh! Akhiran suaramu seperti desahan"

Wei WuXian langsung menengok pada saudaranya, dia menatap Jiang Cheng dengan kaget sebelum tertawa lepas "Haha! Memangnya kau tahu suara desahan seperti apa?"

Jiang Cheng memutarkan bola matanya malas, "Tentu saja tahu, memangnya kau! Hanya melihat dari gambar saja, cupu"

Wei WuXian semakin tertawa keras "Kalau bukan dari gambar, dimana lagi aku bisa tahu hal seperti itu? Kau pikir aku berani menonton langsung yang sedang berhubungan intim?"

Jiang Cheng "Orang sepertimu mana mungkin tidak berani"

Wei WuXian "Kau benar, mungkin saja aku akan bergabung dengan mereka haha!"

Jiang Cheng "Bodoh"

Wei WuXian meredakan tawanya, dia menatap sekitar dan mendekat pada Jiang Cheng, menatap saudaranya dengan serius, "Cheng kau tahu darimana suara desahan seperti itu?"

Jiang Cheng menatap kesana kemari, lalu menatap Wei WuXian, matanya terlihat ragu untuk memberi jawaban, namun ekspresi yang diberikan Wei WuXian begitu menjengkelkan dan membuatnya kesal, "Kau ingin tahu?"

Wei WuXian "Tentu saja!"

Jiang Cheng terdiam sejenak, ia membuka mulutnya, lalu menutup lagi, begitu hingga tiga kali. Terlihat bahwa Wei WuXian sudah penasaran setengah mati. Lalu Jiang Cheng berucap dengan tidak peduli "Jika kau mempunyai orang tua yang lengkap, kau akan paham. Sudah ayo cepat, Ibu sudah menunggu" dirinya langsung meninggalkan Wei WuXian yang masih mencerna kalimat dari Jiang Cheng.

Wei WuXian terdiam sejenak, orang tua? Paham? Dan sialnya Wei WuXian tidak paham karena ia tidak memiliki orang tua. Ah itu bercanda, setelah Wei WuXian berpikir keras selama 10 detik, ekspresinya langsung berubah menjadi antusias, dia mengejar Jiang Cheng didepan sana, dia berucap dengan sedikit keras, "Ohooo Jiang Cheng! Aku tahu maksudmu! Wah wah tidak ku sangka kau berani mengintip!"

Jiang Cheng yang mendengarnya mengerut kesal, dia membalikan badannya dan menjitak kepala Wei WuXian, "Diamlah! Aku tidak sengaja mendengar dan... eum melihatnya!"

Wei WuXian semakin heboh, dia sampai melotot. Untuk ukuran usia mereka yang masih 15 tahun, itu benar-benar menakjubkan jika sudah pernah melihat hal seperti itu. Selama ini, Wei WuXian tahu hal seperti itu hanya dari buku porn* saja, tidak menyangka bahwa wawasan Jiang Cheng tentang seperti itu lebih luas, "Wahahaha Cheng! Lain kali ajak aku"

Jiang Cheng "Bodoh! Sudah ayo!" ia menarik Wei WuXian agar lebih cepat, tidak mempedulikan bahwa bocah itu terus mengoceh ingin melihatnya langsung. Sialan, dia saja yabg melihat merinding dan merasa berdosa karena telah melihat kedua orang tuanya berhubungan intim. Sedaritadi wajahnya memerah antara menahan malu dan kesal.

.

.

Wei WuXian menatap bosan pada mereka yang sedang berlatih, ia sendiri sedang berjongkok dibelakang sana yang agak jauh dari mereka yang berbaris. Dirinya menguap tanpa suara, karena kata Jiang Cheng, akhiran suara uapannya seperti desahan, jadi Wei WuXian tidak memakai suara. Dia menengok kekanan dan kekiri, "Seharusnya latihan diliburkan, Bibi terlalu rajin untuk mengawasi, padahal nanti malam sudah tahun baru saja"

[BL] HanGuang-Jun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang