#9

1.2K 124 18
                                    

Tepat hari ini adalah hari acara dimulai, acara pertama adalah makan pembukaan dan dimanjakan dengan tarian dayang andalan Sekte Jin. Semua menikmatinya dan hanya beberapa dari mereka yang tidak melihat pada tarian didepannya, contohnya Lan WangJi dan Lan XiChen. Mereka memilih menatap meja dibandingkan harus melihat tubuh molek itu menari-nari. Lagipula, tarian itu sedikit tidak sopan dimata mereka yang selalu membaca dan berpikir positif.

Setelah acara makan bersama selesai, acara kedua adalah perlombaan kecil. Yang mana, setiap peserta harus memanah tepat pada titik hitam pada papan yang sudah disediakan.

[saya ga tau nama papan buat pemanahan ehehe]

Itu adalah tantangan termudah bagi mereka, apalagi dalam dunia dan era ini, memanah adalah hal khusus yang harus dibakati. Wei WuXian adalah orang dengan antusias tinggi saat tahu bahwa ada perlombaam memanah, ia semakin semangat ssat tahu bahwa pemenang dari perlombaan akan mendapatkan hadiah.

Butuh 5 orang untuk mengisi setiap waktu bermain. Wei WuXian kebetulan mendapati urutan sesi ketiga dan berkelompok dengan Mo XuanYu dan sayang sekali tidak berkelompok dengan Lan WangJi, padahal ia mengharapkan bisa berkelompok dengan temannya yang itu. Jiang Cheng mendapati urutan setelahnya, dan ia berkelompok dengan Lan XiChen.

Saat ini, ia dan kelima temannya tengah duduk ditempat masing-masing sambil menunggu giliran. Wei WuXian tidak henti-hentinya bersorak menyemangati mereka yang sedang bertanding, itu cukup keren dan berani. Namun Jiang Cheng yang berada disisinya selalu menatap pada kedua Jin bersaudara yang ada didepan sana dengan sang Zongzhu. Ia tidak henti-hentinya akan melotot saat mereka juga menatapnya, dan mereka bertiga saling adu tatap dengan berharap siapa yang paling seram diantara mereka.

Saat tiba giliran nama Wei WuXian disebut dan peserta lainnya, ia langsung bangkit dengan semangat dan berjalan kearah tempat memanah. Saat bersiap dan menunggu aba-aba, seorang dari sekte lain menyebut namanya, "Wei WuXian"

Wei WuXian menoleh dan segera orang itu melanjutkan, "Siapa yang akan juara dalam pertandingan ini, dia diberi uang. Dan yang kalah akan memberi uang, apa kau berani?"

Wei WuXian tersenyum "Bukannya tidak mau, tapi ku pikir itu membuang uang dengan sia-sia. Lebih baik kau simpan saja uangmu dan bersedekahlah pada orang yang lebih membutuhkan"

Orang itu mendengus "Kau berkata seperti itu seolah-olah sudah yakin akan menang? Wajahmu memang tebal, Wei WuXian"

Wei WuXian tertawa kecil dengan kepala menggeleng, "Baiklah baiklah, sepertinya sektemu baru. Ku maklumi, mungkin pengetahuanmu kurang luas. Tidak apa-apa, tidak apa-apa"

Tepat setelah itu, suara Gong(?) terdengar, yang menandakan bahwa pertandingan dimulai. Peserta langsung mengacang-acang, tubuh mereka sesuai dengan posisi seharusnya, setiap pasang mata menatap dengan cermat pada titik disana. Wei WuXian menahan nafas saat sebelum melesatkan anak panahnya, dia tidak terlalu khawatir sebenarnya, namun ia sedikit gugup saat tadi tidak sengaja beradu tatap dengan Lan WangJi.

Dan entah mengapa, saat tahu bahwa ia sedang dilihat oleh orang itu, perasaan ingin terlihat keren dan hebat datang. Padahal diawal ia merasa biasa saja, entahlah ada apa dengan perasaannya ini.

Dan ya, saat anak panahnya ia lesatkan, itu tepat mengenai titik pada papan disana. Wei WuXian menyengir dan melambaikan tangannya pada Lan WangJi yang bisa ia libat remaja itu sedikit melotot padanya. Wei WuXian melirik pada Lan Qiren yang menatapnya nyalang. Tidak peduli sekarang bukan di Gusu, ia bebas akan apa saja.

[BL] HanGuang-Jun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang