"Wah wah! Apakah sampah ini sedang memalak?"
Jin ZiXun tersenyum remeh, matanya membara melihat sekumpulan orang-orang didepannya. Dia melangkah dengan sombong, melewati sekumpulan Wei WuXian. Orang itu berdiri dijarak antara mereka. Tangannya bersedekap dada, dan masih menyunggingkan senyum yang sama.
Jin ZiXun melirik pada Wei WuXian yang tidak peduli, lalu tatapannya beralih pada orang yang yang ada dihadapan Wei WuXian. Dia bertanya dengan nada penuh simpati, "Apa kau dipalak oleh orang ini?" dagunya ia gunakan untuk menunjuk orang yang dimaksud.
Yang ditanya terdiam sesaat, dia tahu yang bertanya padanya adalah orang penting dan tidak boleh dianggap remeh. Mendengar pertanyaan itu, membuatnya memikirkan sesuatu yang akan menguntungkannya. Dia membenci Wei WuXian yang sok keren dan sok tampan. Dengan begitu, ia bisa memutarbalikkan fakta. Maka dari itu dirinya menjawab dengan ekspresi seperti ditindas.
Orang itu "B-Benar Gongzi, dia telah merampas uangku. Aku sudah berusaha mengambilnya, namun dia tetap tidak mau memberikannya"
Chuo Jing yang mendengar itu melotot tidak terima, dia akan menyolot namun ditahan oleh Wei WuXian. Berakhir dengan ia yang hanya terdiam.
Jin ZiXun tertawa, "Wei WuXian, betapa menjijikannya dirimu. Apakah Jiang FengMian tidak memberimu makan? Hm? Haha!"
Wei WuXian dan Jiang Cheng tidak mengira bahwa kalimat itu akan dikeluarkan oleh si Jin. Terlebih dirinya, Wei WuXian tadinya hanya akan diam saja dan tidak berniat meladeni mereka. Namun karena orang itu membawa nama-nama Paman yang sudah membesarkannya, dan menyebut namanya tanpa Penghormatan, tentu emosinya tersulut.
Wei WuXian melempar kantong koin itu tepat mengenai wajah sombong Jin ZiXun yang sedang tertawa, setelahnya ia berkata, "Kalimat mu bahkan lebih menjijikan daripada kotoran hewan!"
Wei WuXian segera menghampirinya dan tanpa aba-aba ia memberikan hantaman kuat mengenai dada Jin ZiXun. Bisa ia dengar orang itu meringis kesakitan, tidak peduli, Wei WuXian melanjutkannya dengan menonjok perut, lalu menendang pinggang dan terakhir adalah menendang bagian depan dengan menggunakan tendangan T.
Wei WuXian menatap nyalang pada Jin ZiXun yang sekarang tengah terkapar. Ia tahu bahwa pasti remaja itu akan bangkit dan membalasnya, tapi jika memang begitu, Wei WuXian tentu akan balik melawan. Ia sangat membenci keluara Jin, terlebih pada si cebol ini. Begitu tajam dan tidak perpendidikannya setiap kalimat yang ia keluarkan. Benar-benar licik dan tidak tahu malu.
Jin ZiXun menggertakan giginya, ia mencekram rumput dengan kuat. Matanya memancarkan amarah atas perlakuan Wei WuXian. Dia segera bangkit dan mengeluarkan pedangnya, benda tajam itu ia arahkan pada Wei WuXian. "Kau! Berani-beraninya! Mau mati hah?!"
Wei WuXian mundur, dengan cepat pula dirinya mengeluarkan pedangnya. Mereka sama-sama mengayunkan kedua benda tajam itu. Dilihat dari kecepatan, Wei WuXian adalah pemenangnya, karena remaja itu lincah dan bergerak ringan. Jin ZiXun justru mengarah pada pengemosian, menyebabkan ayunan yang ia bawa menjadi lebih kuat dan dalam. Namun itu tidak efektif jika lawannya adalah orang lincah seperti Wei WuXian.
Jiang Cheng dan yang lain hanya diam menonton. Tidak ada tanda-tanda ingin melerai atau membantu Wei WuXian. Toh mereka tahu, remaja itu bisa mengatasinya sendiri. Terlebih lagi mereka memang kesal dengan Jin ZiXun. Jiang Cheng mengepalkan tangannya kuat, sebenarnya ia ingin ikut bertarung. Namun, ia tidak se-pengecut itu yang membuat lawan kewalahan dengan 1 lawan 2 pedang. Jadi, mungkin ia akan menunggu dan menonton saja. Jika Wei WuXian memanggilnya, ia akan segera.
Ditengah mereka bertarung, Jin ZiXun selalu berekspresi suram dan gelap. Sedangkan Wei WuXian, ia lebih mengarah ke santai dan memasang tampang 'lawan aku, bodoh!' atau sebut saja tengil. Jin ZiXun mendecih, "Apa yang ku katakan adalah fakta kan?! Hingga kau menyerang tanpa aba-aba! Keparat!"

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] HanGuang-Jun
FantasyHanGuang-Jun hanya tidak tahu bagaimana caranya harus mendekat pada apa yang ia sukai. ------------- •WangXian •XiCheng ( tidak terlalu tersorot ) ada karakter tambahan yang saya buat secara asal, maaf kalo kurang nyaman... cerita ini ringan, soal...