#13

1K 107 20
                                    

"GEGE!!"

Secara refleks, Wei WuXian segera siap begitu melihat anak itu datang kepadanya. Sehingga, ketika sang anak tiba-tiba menghambur pada pelukannya ia tidak terjungkal. Kemudian suara tangisan terdengar didekapnya, menyiratkan dengan kerinduan dan kesesakkan. Wei WuXian secara naluri mengusap punggung kecil itu dengan lembut dan penuh perasaan, begitu kelima jarinya menyentuh punggung yang rapuh, ia segera merasakan benjolan-benjolan tulang. Sepertinya, jika ia menekannya sedikit dengan kekuatan, mereka akan patah.

Wanita dari sang anak yang melihat bahwa anaknya bersikap tidak sopan segera akan menariknya, tetapi Wei WuXian memberi isyarat untuk diam dan mengangguk beberapa kali. Wanita  itu segera bersimpuh dan menunduk beberapakali, "M-Maafkan anakku Gongzi, dia tiba-tiba berlari dan menangis, ku pikir dia sudah tertidur. M-Maaf membuatmu t-tidak nyaman"

Wei WuXian menggeleng dan tersenyum, "Tidak apa bi, mungkin dia merindukan kakaknya. Aku tidak keberatan dengan ini, dikota asalku, anak-anak bahkan seringkali menjailiku"

Ya, di YunmengJiang karena kediaman Jiang sedikit dekat dengan pemukiman warga, menjadikan anak-anak biasa seringkali menonton diatas tembok ketika murid Jiang sedang ada pelatihan. Jika mereka menemukan ada Wei WuXian, anak-anak itu akan meneriaki namanya dan Wei WuXian akan balas meneriaki nama mereka. Atau jika ada yang berani, Wei WuXian seringkali mendapati kepalanya terkena lemparan biji teratai. Ia tidak marah, tetapi akan tertawa dan bercanda menakuti mereka yang kemudian akan segera turun sembari tertawa.

Wanita itu kemudian tersenyum tipis dan meminta maaf kembali. Dan ikut duduk disebelah sang suami. Adapun keadaan anak kecil, dia masih menangis dipelukan Wei WuXian dan yang dipeluk mencoba untuk menenangkannya. Seiring waktu, suara tangisan perlahan mereda dan sang anak sudah tertidur.

Wei WuXian menatap kearah bawah, dimana anak kecil itu sedang tertidur dipangkuannya setelah tadi tiba-tiba menangis kencang. Jemari panjangnya yang seperti potongan giok mengusap kening sang anak, mencoba untuk memberi kenyamanan. Ini pertamakalinya ia melihat anak kecil sekurus dan kekurangan gizi seperti ini, membuat hati kecilnya merasa iba dan ingin menolong, tetapi apa yang ia punya sekarang? Bahkan makan dikedai pun itu memakai uang Lan WangJi.

Mengingatnya, rasa malu merayapi. Tetapi karena ia tidak ingin merasa malu, wajahnya menjadi tebal dan seolah tidak mengingat apapun. Matanya melirik pada Lan WangJi yang ada disebelahnya yang sedang menatap kearahnya dengan penuh pancaran kehangatan. Tetapi kemudian, mendapati bahwa mereka sama-sama melirik, keduanya secara naluri tersentak sangat kecil, Wei WuXian segera kembali menunduk dan menatap wajah anak itu, mencoba untuk tidak memperdulikan bahwa orang disebelahnya masih menatap kearahnya.

Saat tengah berpikir, suara dari paman tua didepannya terdengar dengan tidak enak hati, "Maaf membuatmu tidak nyaman nak, anakku bersikap sangat tidak sopan"

Wei WuXian kembali mengangkat wajahnya dan menggeleng, "Aku menyukainya, dia menggemaskan paman!"

Memang, anak kecil ini sebenarnya menggemaskan, atau bahkan akan sangat menggemaskan jika tumbuh dengan baik. Ia bertaruh, saat anak ini tumbuh besar, itu akan menjadi pria yang tampan dan menjadi incaran para wanita. Jika, jika saja ekonominya tidak sulit. Bagaimanapun, sepertinya wanita memang menyukai pria tampan, tetapi itu harus seimbang dengan keadaan materinya.

Kedua orang tua itu tersenyum saat mendengarnya. Lalu mereka mulai kembali mengobrol. Ternyata, setelah anak mereka menghilang, 2 minggu kemudian anak dari tukang kayu menyusul, tetapi sebelumnya anak dari tetangga yang masih bayi hampir menjadi korban. Tapi untungnya itu tidak terjadi. Semua warga sangat khawatir dengan itu.

Wanita itu kemudian tersentak sebentar, seperti mengingat sesuatu, "Ah! Kalau tidak salah, ada satu bayi yang selalu manangis keras disetiap malam sejak adanya rumor mayat hidup. Dia adalah anak dari Jui Ya dan Yin Guo, mereka adalah pengantin baru. Anak mereka ketika menangis sangat tidak wajar, terdengar seperti ketakutan. Rumah mereka berada sedikit jauh dengan kita, jadi suara itu tidak terdengar. Aku mengetahui ini dari tetangga yang diberitahu oleh saudaranya disana"

[BL] HanGuang-Jun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang