Dengan keberanian penuh, dengan nomor telpon ditanganku, dan setelah membuat data di hpku memanggil nomor rumah, ku pencet nomor kantornya mas Endi.
"Selamat siang Bu, bisa bicara dengan pak Endi"
"Dari siapa ini? Sudah ada janji apa belum?"
Gila mau nelpon aja harus ada janji. Orang penting banget nih mas Endi."Saya istrinya mba" kataku dengan berani.
"Istri?" Gumamnya"oh ya Bu maaf, akan saya sambungkan"
"Hallo...siapa ini yang ngaku ngaku istri" sergahnya diseberang sana. Aku diam.
"Hallo....bicara, ganggu orang sibuk aja...hallo..." Dia sedikit emosi.
"Maaf mas, aku Ina."
"Inaaaa sayaaaaangg.....maaf maaf jadi panggil sayang. Maaf ya Na. Kenapa nelpon ke kantor, kamu menguji mas Endi ya. Tidak percaya sama mas Endi"
"Maaaf ma....s" kataku seperti kerupuk kena air. "
"Ina, kamu sudah tau mas Endi kan? Tunggu dirumah, dandan yang cantik, nanti malam Mas jemput"
"Iya mas. Kenapa harus dandan mas. Emang mas mau bawa Ina kemana" kataku lemas. Bodohnya aku menguji mas Endi. Kalau dia gak datang lagi gimana...mikir kamu Ina....
"Iya kita akan pergi ya"
"Iya mas. Ina dirumah"
Hufffff .....mas Endi tidak punya istri? Tapi pacar?? Ada kali ya ..
Ahhh bodoooo amat ah...mau istri kedua juga aku mau, kalau dia cinta sama aku.Cinta ini sudah menumpuk di hatiku. Mau terjadi apapun, kalau dia mau sama aku, akan aku terima.
Bapakku aja mau menjadikan aku istri kedua mas Widodo, kenapa tidak untuk mas Endi.
Mas Endi bilang dong kamu cinta sama Ina ....aku berharap sekali mas....dalam hatiku.
Gila kali kamu Ina, cowok setampan dia hanya mainin perasaanmu saja....kata sebelah hatiku.
Mas Endiiiiii ......ucapku yang kudengar sendiri. Kata kata sayangmu itu, secara naluri wanita aku terima mas.
Bayangan Mas Endi menari nari dipelupuk mataku.
Nada sambung poliponik hp ku berbunyi indah
"Hallo mas Endi, Ina dirumah mas"
"Lah ...mas Enggak nanya kamu dimana...udah dirumah aja Na"
Dia tertawa"Maaaaaas.....malu jadinya Ina"
"Kamu mikirin mas Endi ya" godanya.
"Eengg.....gak....enggak. mikirin tukang ketropak lewat, lapar" sahutku asal.
"Ina, kamu suka sama mas Endi ya"
"Maaassss.....nanya gitu sih. Ini mas mau ngomong apa"
"Mau ngomong apa ya.....gak jadi dah. Nanti aja"
"Hahahaha....mas Endi yang mikirin Ina pastinya"
"Iya. ..mikir. Gimana kalau bossmu datang minta kau ikut dia. Itu aja Na"
"Mas, aku sudah mengundurkan diri. Gak bakal datang lagi dia Mas"
"Ya udah tunggu ya sampai nanti malam"
"Iya mas Endi. Ina gak kemana mana. Lagi nyiapin surat lamaran aja yang banyak."
"Hahahaha....melamar aku ya" godanya lagi
"Yeeeeee....yang ada mas Endi kali Yanga melamar I....... Maaf maaf mas. Maksud Ina mas mau lamaran kerjaan buat Ina"
"Hahhahaha.....Ina cantik, kamu mau dilamar ya"
"Massss udah ah...kerja yang bagus aja sana. Udah ya. Sampai nanti malam"
Kumatikan hpku, karena malu rasanya aku terjebak dengan omonganku sendiri.Mas Endiiiiiii....
********
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINA, FROM ZERO TO RICH( DEWASA )
General Fiction# sex bebas. # dewasa 20+ # vulgar Quina : cantik, 160 cm. Rambut panjang. Lugu tapi pintar. Tamatan SMK Pembukuan. Menganggur. Melarikan diri karena dipaksa nikah sama pria pemilik truck yang sudah beristri. Kemiskinan orang tuanya, menerima lamara...