5. BOSS KOREAKU YANG NAFSU

121 5 0
                                    

Sudah sebulan aku bekerja, kunikmati pekerjaanku sekaligus menikmati permainan bossku.
Aku tidak akan memberikan barang terlarangku untuk disentuhnya.

Hingga suatu sore, dia berani menarikku seperti ingin memperkosa.

"Boss, jangan lakukan itu. Kalau boss sampai lakukan, boss akan kena masalah "aku mengancamnya. Ternyata dia takut juga diancam.

Saat dia tertegun mendengar kata kataku, kudekati dia.

"Boss jangan terlalu jauh. Saya tidak bisa melayani kalau begitu"

"Quin tidak maukah"

"Seperti biasa juga saya mau boss. Tapi tidak membuka bajuku"

"Quin kasih, boss kasih Uang"

"Tidak mau Boss"

"Boss mau pegang susu...."

"Itu sudah terlalu boss"

"Qiun kasihan boss, nanti coba" katanya.
Aku juga akan mencoba boss, kataku dalam hati, yang penting uang.

"Boss......"

"Quiiiinn....buka nyei"
Aku tidak menjawab. Tangannya membuka kancing seragamku. Baru dua kancing terbuka tangannya sudah menyusup ketetekku. Segera diremas remasnya. Dikeluarkan tetekku dari balik bh ku, lalu diciuminya.

Tangan kanannya memainkan kontolnya. Ketika tanganku dituntun untuk memainkan kontolnya ku elakkan.

Aku tidak akan menikmatinya, takut terhanyut permainannya.
Perawanku akan kujaga.

Hingga dia hanya menyedot nyedot susuku sampi akhirnya dia orgasme. Badanku didekapnya tapi pinggangnya agak kesamping biar tidak mengenai celanaku.

"Sudah ya Boss, Quin pulang" kataku.

Bosssku hanya tersenyum.

****

Dalam sebulanku bekerja, aku mengikuti  permainan bossku, Itu semua demi uang. Belum baju baju dan sepatu. Hingga mba Sri dan Wulan iri ke aku dan menuntut semuanya ke aku yang akan aku harus bayar.

"Ok mba, akan aku bayar. Tapi Ina bilang dulu sama boss, agar aku keluar dari sini. Ina mau ngontrak sendiri aja kalau kalian memusuhi aku" kataku.

"Jangan Ina, jangan sampai Mr Byung tau. Kami bisa dipecat" kata mba Sri.

"Maaf ya mba, aku baru sadar kalian telah menjual ku ke Mr. Byung. Kemaren aku dan boss berantem, karena dia menuntut perawanku. Katanya sudah kasih uang sama mba Sri. Tega sekali kalian. Bisa menikmati hasil dari menjual aku. Jelas aku tidak mau" kataku sedikit berbohong.

Mereka terdiam. Berarti benar dugaanku.

"Mulai hari ini, aku akan cari kerjaan lain. Aku akan keluar dan sekaligus keluar dari sini" kataku.

"Ina maaf ya. Bukan maksud kami seperti itu, tapi memang niat bantu" kata mba Sri.

"Makasih untuk itu. Tanpa kalian aku tidak menambah penderitaan sekaligus kebahagiaanku" kataku.

Seperti bermusuhan selama berhari hari aku dan dua rekanku. Hingga tiba waktunya aku keluar dari kontrkan mereka tapi masih bekerja di pabrik.

Aku tidak mau melepaskan sumber uangku. Kumanfaatkan akting dan kecantikanku.

            *********

QUINA, FROM ZERO TO RICH( DEWASA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang