25. DI KONTRAKAN

37 3 0
                                    

Hampir tengah malam aku tiba dikontrkanku. Aku tidak sadar bahwa hpku masih ada didalam tasku. Batereinya sudah merah karena tidak aku cas. Saat mencas batere hp ku kulihat banyak panggilan tak terjawab.

Dari Indri dan nomor tidak kukenal.

Dengan sedikit malas, kuhubungi sahabatku Indri.
Mungkin karena mereka lagi asik dengan malam mereka, tidak diangkat. Berulang kali aku telpon, tidak diangkat.

Kuhubungi nomor tidak kukenal.

"Hallo dengan siapa saya bicara. Nomor ini tidak tersimpan di hp ku"

"Mulai sekarang simpan, biar bisa kamu menghubungi masmu, mas Endi"

"Maaf hidupku sudah semrawut gara gara kamu." Kumatikan hpku dan kubuat dalam keadaan off.

Aku langsung merebahkan diriku ditempat tidur.
Berselang 2 menitan, pintu kontrkan kami ada yang mengetuk. Dengan malas kulangkahkan kakiku hendak membuka pintu kontrkan kami.

"Kamu...kenapa kau datang kemari" aku ingin menutup pintu tapi sudah ditahan mas Endi dengan kakinya.

"Kaaammuuu pergiiii gaakk....Ina teriak nih" ancamku.

"Teriak aja. Biar semua seantero komplek ini tau, bahwa ada pria mencintai pacarnya tapi tidak digubris."

"Maaasss....Ina tidak mau kamu ganggu aku lagi" kataku melepaskan dorongan pintuku.

"Makanya izinkan aku masuk" jawabnya sambil membuka pintu.

Mas Endi masuk dan duduk di kursi plastik ruang tamu kami.
Aku berdiri ditembok tanpa melihatnya.

"Ehhemm....mas tau kau kecewa atas sikap mas. Mas juga menyadari itu semua. Kuakui aku yang salah. Dari awal mas tidak jujur sama kamu. Tapi itu kulakukan, karena mas merasa, Tantri tidak akan datang lagi menemuiku. 3 tahun dia stay di Thailand tiba tiba dari bandara dia menelponku untuk menjemputnya. Itu alasan aku ke kamu, bahwa orang tuaku mau datang. Perhitungan mas waktu itu, dia hanya tinggal 3 hari di Jakarta, ternyata dia 3 Minggu lebih tinggal. Hampir sebulan"

"HPmu kenapa tidak bisa dihubungi. Nomorku kamu blok"

"Mas tidak blok. Kebetulan hp mas ada 2, yang ada nomormu mas matikan dan simpan hp yang ditanganku ini sekarang yang mas pakai. Dan alasan mas, aku tidak mau bila kamu menghubungi aku, dia akan mencari tau siapa kamu. Mas tidak mau, dia datang melabrak kamu. Karena mas tau persis orangnya bagaimana. Mas tidak mau pisah dengan kamu Ina. Mas mencintaimu. Jadi selama dia ada, mas lupa bahwa nomormu ada di hp yang satunya"

"Terus, mau mas kemanakan itu pacarmu."

"Kamu kan pernah bilang, mau kujadikan nomor berapapun kamu, kamu ikhlas menerimanya. Tapi di hati mas, kamulah nomor satunya Ina, bukan dia. Kamulah Cintaku, bukan Tantri."

"Tantrimu sekarang kamu kemanakan"

"Sebelum dia pulang ke Thailand, aku menemui orang tuanya. Alasan mas, Dengan jarak yang begitu jauh, aku mengundurkan diri menjadi pacarnya. Dengan keberanian penuh dan apapun resikonya akan aku terima. Kuputuskan pada malam itu juga, bahwa aku tidak mencintainya lagi. Mereka marah karena sikapku. Tantri tidak terima. Selama kami pacaran mas belum pernah apa apain dia. Tapi keputusanku sudah bulat, Aku tidak mencintai Tantri. Itu karena kamu sayang"

"Setelah itu....."

"Ina sayang. Bisa tidak mendekat sama masmu ini. Mas rindu sekali sama kamu sayang." Dengan malu malu aku mendekatinya. Tanganku diraihnya. Mas Endi memelukku. Dia menangis.

"Mas mencintaimu sayang". Dia mencium rambutku.

"Setelah kemarahan keluarganya, aku pulang, langsung menuju kontrakanmu. Tapi betapa kecewanya mas, kamu sudah tidak ada. Kumaklumi kau melakukan itu. Tidak terpikir sedikit pun di pikiranku waktu itu, bahwa mas yang mencarikan kampus untukmu. Setelah menerima beberapa hari, karena mas kehilangan jejakmu, pikiranku terbuka. Kuliah, tempat kuliahmu. Makanya aku datang, untuk menemuimu. Tapi tidak sedikitpun kau berikan mas kesempatan untuk menceritakan semuanya"

Aku berdiri tiba tiba, meembuat dia kaget.

"Inaaa....."

"Terus ke puncak?? Apa itu sering kau lakukan"

"Dalam setress mas. Kuceritakan kentemanku bahwa orang yang kusayangi dan kucintai tidak mau menerima aku lagi. Dia mengajak aku ke puncak selama 3 hari. Mas tidak tau bahwa dia mau membawa perempuan. Makanya mas kaget ketika kau berada disana. Mas belum pernah melakukannya sebelumnya. Boleh kau konfirmasi, apa mas ini type seperti itu. Mas hanya ingin kau sayang."
Aku terdiam karena malu. Malu pada diriku sendiri.

>>>>>>Next

                    *******




QUINA, FROM ZERO TO RICH( DEWASA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang