Prolog

4.7K 444 4
                                    

Happy reading~

Aku terlahir kembali setelah dieksekusi oleh Putra Mahkota yang tidak lain ia adalah suamiku sendiri. Tak akan ku biarkan kematianku terulang lagi.

Namaku Lavertha De Enderthon Putri Mahkota kekaisaran terbesar dibenua ini, kekaisaran Enderton sampai pada hari itu...

Hari dimana ulang tahun Kaisar yang ke 51 diselenggarakan di istana. Kekaisaran mengadakan acara ulang tahun yang sangat megah, banyak bangsawan dari seluruh penjuru negeri yang diundang ke Istana Kekaisaran.

Takku sangka dihari bahagia itu ternyata adalah hari terakhirku. Aku dituduh meracuni selingkuhannya (Putra Mahkota), Ellena Vierra anak seorang Viscount yang terkenal akan kecantikan dan keramahannya bak Dewi Fortuna.

Aku dituduh meracuninya dan dieksekusi dihari itu juga didepan para bangsawan di ballroom.

Tidak ada seorangpun yang membelaku disana, bahkan ayahku yang tidak lain adalah seorang Marquess yang terkenal akan kekayaannya yang hampir setengah dari harta kekaisaran tidak membelaku, ia hanya menatapku dengan tatapan hina.

"hiks.. hiks.. Saya tidak melakukannya Yang Mulia, percayalah padaku Yang Mulia... hiks hiks" kataku sambil berlutut didepan Putra Mahkota.

"Wanita kejam seperti mu tak layak untuk hidup!" ia mengangkat pedang nya dan seketika "srkkk..."
.
.
.
.
.


"Hwaaaa.., hahh..hahh..hahh." Aku terbangun dengan banyak keringat yang bercucuran. Tiba-tiba aku terbangun tempat tidur yang dikamarku, di istana?.

'Apa apa ini, dimana ini, bagaimana ini bisa.. tunggu leherku' kupegang leher ku yang ternyata masih utuh belum tertebas pedang.

"Yang Mulia!" teriak Mariane dayang pribadiku didepan pintu.

'Mariane'
Aku berlari dan langsung memeluknya.

Plukk

"Akhirnya Anda bangun hiks.. hiks, eh Yang Mulia?!".
Mariane kaget karena tiba-tiba aku berlari dan langsung memeluknya.

"Mariaane.. hiks.. hiks..".

"Yang Muliaa?!, apa yang terjadi pada Anda?kenapa?...ah itu tidak penting sekarang". Mariane berhenti menangis dan balik memelukku.

Aku berhenti menangis sekitar 3 menit berlalu. Aku merasa ada yang ganjal, aku mengangkat kepalaku dan melihat Mariane. 'Tunggu mengapa Mariane terlihat lebih muda?'. Aku melihat Mariane yang lebih muda sekitar berumur 30an?!.

"Mariane berapa umurmu?"

Mariane yang sendari tadi menghapus air mata diwajahku tiba-tiba bingung pada pertanyaanku.

"..?...ah umur saya 31 Yang Mulia, bukankah kemarin Anda sudah menanyakannya?"

"Kemarin? apa maksudmu?"

Kulihat boneka beruang ditempat tidurku. 'Bukankah boneka itu sudah dibuang 9 tahun yang lalu, mengapa boneka itu masih ada disini?'

Kulihat tanganku, '?! Mengapa tanganku terlihat lebih kecil?'

Aku yang sendari tadi bingung akhirnya aku bertanya pada Mariane.

"Mariane, tahun ini.. tahun berapa sekarang?"

"Sekarang tahun 549 kekaisaran Yang Mulia"

"....... Apa? apa?!!!!"
.
.
.
.
.

Gmn? Next ga nih? ( ꈍᴗꈍ)

don't copy
don't repost ya (^_^メ)

I Don't Want to Die Again in Your HandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang