Pagi ini Aden bener-bener ngga bersemangat banget buat ke sekolah.
Karena kejadian kemarin, dia jadi susah tidur.
Dadanya berdebar terus. Kaya orang kelaperan.
Tapi waktu Aden makan 3 centong nasi sekalipun debarannya juga masih belum hilang,
Lagi-lagi karena dia berhasil nginget kejadian dimalam itu, waktu Langgar dengan ngga sopannya ngecup pucuk kepala dia.
Belum lagi pas sampe kelas Tama sama kedua orang lainnya udah natap dia intens, seakan-akan minta penjelasan tentang kejadian kemarin.
"Ngapa lo semua?" Dan dengan begonya dia masih nanya.
Tama geplak kepalanya, "Jelasin!"
"Lo nepak pala gua mulu, anjing! Kalo gagar otak GIMANA?!"
"Derita lo lah,"
"Anjing!"
"Den, lo punya pacar cowo?" Tanya Kaisar mengabaikan pertikaian didepannya.
Adenandra langsung menatao mereka semua, "Oh soal itu?"
"Sebenernya— aduh gimana ya,"
"Apaan? cerita buruan!" Tanya Askar penasaran. "Gue cuma bisa ngelongo doang dari kemaren baca chatnya Tama yang bilang kalo lo disamperin ama pacar lo,"
"Tama ngechat gimana?"
Askar menunjukan history chat dia sama Tama semalam.
"Apaan anjing Tama lebay banget," Komentarnya begitu melihat satu bubble chat Tama yang berisi 'Bahkan gue disengitin sama cowonya, Kar.'
"Udah buruan cerita," kata Tama.
Tama gitu-gitu juga kepo.
Akhirnya Aden mulai menceritakan semua hal yang dia alami akhir-akhir ini tanpa melewati satu momen pun. Kecuali scene waktu cowo itu nyium bibirnya dan juga kecup pucuk kepalanya.
YAKALI DIA CERITAIN
MALU LAH BODOH
"Dia juga dateng kerumah dan ngenalin diri sebagai pacar gue ke Bunda malemnya,"
"Lo pada inget ga banyak anak STM yang jemput gue tempo hari sambil bawa banner gede gedean?"
Ketiga orang didepannya mengangguk bersamaan.
"Dia anak buahnya si Langgar itu?" Aden mengangguk.
"Wah, kece dong pacar lo," Komentar Askar yang langsung mendapat satu pukulan dikepalanya.
"Dia bukan pacar gue, asu!"
"Tapi lo jelas-jelas nembak dia, Den." Balas Tama. "Walaupun cuman dari chat juga kalo emang dianya nganggep serius ya pantes sih dia kaya gini ke lo,"
"Lo juga pernah nembak cewe lewat chat 'kan? Trus gimana besokannya? Pacaran 'kan?"
Aden menggeleng, "Ngga, soalnya ditolak." katanya polos.
Kaisar memijat pelipisnya sebelum ikut bersuara, "Yakan kalo diterima. Lo gimana sih,"
Aden lagi-lagi menggeleng, "Ga ada yang nerima, mereka nolak semua."
Ketiga orang itu langsung bangkit dari kursi mereka dan meninggalkan Aden sendirian begitu aja.
Udah cape mengahadapi ketololan ini.
Aden bingung lah, kok dia ditinggal?
Jadi dia lari kecil buat nyusul ketiga temennya yang lagi otw kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger Chat
Teen Fiction[BL STORY] Tentang Adenandra yang gabut dan iseng ngetik nomor asal lewat WhatsApp dan ngechat random yang berujung sambat karena nomor itu ngga pernah ngebales pesannya satupun padahal ceklis dua. WARNING: Mengandung kata-kata kasar.