05.

8K 861 12
                                    

Dua bulan pacaran sama Langgar, Aden mulai sadar kebiasaan baik dan buruk cowo itu.

Langgar itu selalu treat dia like a prince, selalu mendahulukan Aden daripada dirinya sendiri, dan selalu ngalah.

Slengean, tukang gombal, makan banyak, MESUM, cemburuan, dan yang terakhir—Langgar itu bucin.

Bucin banget.

Pernah waktu dia lagi nemenin Aden belajar buat ulangan dirumahnya, dia nulis 'Mahes ♡ Aden' dengan santainya dibuku catatan Aden.

Bahkan cowo itu dengan bangganya nunjukin ke Aden.

Belum lagi bio WhatsApp, Instagram, Line, Twitter segala macem semuanya diisi sama nama Aden.

Lockscreen Hp-nya pun muka Aden.

Selain itu, Aden juga mulai sadar sama sesuatu dihatinya.

Rasa-rasanya dia beneran jatuh cinta sama cowo yang sekarang berstatus sebagai pacarnya.

Debaran-debaran yang selama ini dia rasain tiap ketemu dan ngelakuin kontak fisik sama Langgar sekarang udah ketemu jawabannya.

Cuman dia ngga nunjukin hal itu secara langsung sih.

Gengsi.

Hari ini juga gitu, Langgar belum ada ngechat atau nemuin dia sampai sekarang.

Dia juga ngga mau ngechat duluan, masih gengsi.

Kedua matanya menoleh sekilas kearah jam dinding yang berada disudut atas kamarnya, dan Aden langsung bergegas menuju gor tempat dia biasa latihan futsal begitu liat udah hampir sore.

Tadi, Askar ngajakin mereka main futsal saat sedang makan dikantin yang mana langsung diangguki oleh ketiga temannya.

Aden menenteng tas selempang yang berisi ponsel dan dompetnya dengan asal.

Dia udah lengkap pakai kaos dan sepatu futsalnya.

Saat sampai disana, dia bisa melihat Askar yang sedang mengikat tali sepatu. Tama yang lagi pemanasan, dan Kaisar yang lagi minum.

"Nah, dateng juga si kutil. Kemana ae lu? Lama amat!" Tegur Tama saat Aden sampai didepan mereka.

"Berak dulu dia, tadi ngechat gua." Sambar Askar memberi tahu.

"Bangsat. Berak mulu, pantat lo jebol ye?"

Aden langsung saja menepuk kepala cowo bernomor punggung 3 itu.

"Udah, ayo maen." Ajak Kaisar saat selesai minum.

Mereka mulai menendang bola asal. Dari yang tendang beneran sampai tendang kearah satu sama lain. Bercanda gitu maksudnya.

Bukan cuma mereka kok yang ada disini, ada anak-anak yang lain juga. Ada yang main Skateboard, basket, bahkan sepatu roda.

Aden yang sedang mengambil bola disudut lapangan mengernyitkan dahinya saat tak sengaja melihat cowo yang akhir-akhir ini menganggu pikirannya.

Tapi.. dia lagi sama cewe?

"Wow.." Aden bergumam samar saat melihat Langgar membukakan botol minum untuk cewe itu, bahkan dia terlihat menjahili cewe itu dengan cara mencubit hidungnya. Belum lagi saat mereka tertawa bersama.

Rasanya kaya ada belati yang menusuk tepat dihatinya sekarang.

Aden memegang dadanya yang terasa sakit.

Kenapa Langgar memperlakukan dia seakan dia itu cuma satu-satunya? Padahal ada cewe lain yang juga mengisi hatinya.

Aden ngga tau cewe itu siapa dan apa hubungannya sama Langgar.

Stranger ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang