09.

5.8K 563 106
                                    

***

Askar lewat didepan Tama, membuat cowok itu terkejut sampai mundur.

"Lo ngapain anjing," sewot Tama pagi-pagi.

Askar cengengesan. "Selamat datang, Bapak Tama tercinta." sambutnya dengan tersenyum penuh arti. "Kursi bapak sudah saya siapkan dibelakang ya pak,"

"Thanks," balas Tama cool. Masih belum mengerti kenapa Askar berprilaku aneh pagi ini. Sampai Askar dengan kesal menepuk kepalanya dan berseru.

"BAYAR UTANG LU, BANGKE!"

"Bangsat. Masih pagi anjing," balas Tama. "Utang apaan si?"

"Utang bensin waktu itu,"

"Kapan?"

"Waktu itu lo pernah ngutang ke gue penggo bangsat,"

"Oh." Tama berseru ketika mengingat hutangnya. "Sabar sabar, gua duduk dulu,"

"Emang lu bawa duit banyak Tam?" sambar Aden yang baru saja tiba.

"Eh iya.. anjing Kar, besok dah besok," ucap Tama pada Askar.

Askar udah geleng-geleng kepala sambil telak pinggang. "GAK." tekannya. "Gue maunya sekarang ya anjing, gue udah gak punya duit sepeserpun minggu ini,"

Tama pura-pura nggak denger-mengangkat kupluk hoodie untuk menutupi telinganya, membuat Askar dengan sigap menarik kupluk hoodie tersebut dan berteriak di telinga Tama.

"Ekhm."

Baik Askar maupun Tama sendiri segera terdiam dan berbalik, menoleh ke belakang untuk melihat seseorang yang baru saja bergumam disekitar mereka.

Abramson Keffael bersandar disalah satu pilar koridor kelas mereka. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku. Matanya melirik Askar-Tama datar. "Gua mau ngasih tau soal lomba minggu ini,"

"Oh, iya." balas Tama seadanya.

"Kemungkinan besar kita bakalan full latihan minggu ini, bilangin ke anak-anak yang lain supaya jaga imun. Latihan mulai malem ini, jam tujuh, dilapangan sekolah."

Tama mengangguk. "Anak-anak udah pada tau ini? Apa baru gua doang?"

Abram mengangguk. "Udah. Tapi anak cheers belom gua bilangin sama sekali. Nanti lo sekalian aja,"

"Lah terus jersey?" tanya Tama. Klub Basket beberapa bulan lalu baru aja merekrut anggota baru, dan ada rencana untuk mengganti jersey klub agar murid yang baru join pun punya jersey samaan.

"Itu lanjut, cuman dipegang sama Wisnu dulu. Lo, Mario, sama yang lainnya fokus latihan aja."

Meskipun bukan anggota, Askar disamping Tama mengangguk-angguk sok mengerti.Dia sendiri nggak ikut eskul apapun, jadi nggak begitu tahu menahu soal Klub. Jadi ketika denger pembicaraan gini, dia kepo kuadrat. Nggak sopan sebenernya, tapi dia tetep dengerin Abram-Tama sampai Aden dari belakang menariknya dan berkata ingin meminta contekan, dia baru pergi.

Dan Tama nggak bisa nggak bingung melihat pria didepannya ini melirik terus ke arah pintu kelasnya semenjak kepergian Askar.

***

Hal yang paling buat kesel itu adalah ketika lo udah susah payah belajar semaleman demi ulangan, tapi waktu tes tuh materi nggak keluar sama sekali.

Tai banget kan ya.

Bikin kesel aja.

"Gue remidi," beritahu Aden ketika hasil ulangan dibagiin.

"Lo remed, Sar?" tanya Askar ke Kaisar.

Stranger ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang