04.

9.9K 925 9
                                    

Aden meletakkan tasnya diatas meja lalu pergi menuju kantin saat melihat teman-temannya tak ada dikelas.

Karena ga mungkin mereka ke perpustakaan. Mustahil.

Yuyun yang kebetulan sehabis dari kantin menyapa saat mereka tak sengaja berpapasan dikoridor. "Hoi, dipanggil Askar. Suruh kekantin,"

Aden meraih satu kemasan basreng kecil dari tangan Yuyun sebelum berlari menuju kantin. "Thanks,"

"Aden asu!" Yuyun berseru kesal saat sadar jajanan miliknya direbut paksa.

Setelah sampai kantin, Aden mengedarkan pandangan mencari tiga orang temannya. Kaisar yang kebetulan melihat Aden langsung mengangkat tangannya memberi isyarat agar ia cepat datang.

"Tumben lo datengnya lama," Kata Kaisar yang sedang memakan makanannya.

Aden lantas duduk disamping Kaisar dan menyomot satu buah Pocky darinya. "Ada masalah dikit tadi dirumah."

Jadi tadi pagi Langgar bersikeras untuk mengantarnya ke sekolah, tapi Aden menolak dengan alasan dia bawa motor sendiri. Jadilah mereka adu debat, dari Teona mandi sampai udah mau berangkat kerja mereka belum juga selesai berantem. Saling tahan satu sama lain berakhir dengan mengulur waktu secara tidak sadar.

"Gue anterin," Langgar mencekal lengan Aden begitu Aden ingin keluar kamar.

"Gak. Gue bisa bawa motor sendiri,"

"Sekali doang, Den."

"Ogah."

"Yaudah kalo gitu lo ga boleh keluar kamar." Langgar berdiri didepan pintu dan merentangkan tangannya.

"Dih, lu siapa?" Aden menaikkan alisnya.

"Langgar Mahesa, pacarnya Adenandra Sofia the first." Langgar senyum jahil.

"Sofian, bangsat! Sofia the first mah kartun," Balas Aden sengit.

"Terserah gue lah, mulut-mulut gue. Lo siapa ngatur-ngatur?" Balas Langgar tak kalah sengit.

"Gue yang punya kamar. Mau apa lo?"

"Kok lo ga jawab kaya gue tadi sih," Langgar manyun dengan bahu merosot.

"Najis!"

"Kan biar so sweet,"

"Udah ah lo banyak bacot, gue udah telat!" Aden menepis lengan Langgar yang berada didepannya.

Langgar yang melihatnya dengan sigap berbalik dan langsung mengubah posisi untuk memeluk Aden. "Sama gue," Ia berbisik tepat ditelinga Aden.

Aden berontak kuat, trus nyikut perut Langgar yang berada dibelakangnya sebelum melarikan diri begitu tak sengaja melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06:44. Meninggalkan Langgar yang menjambak rambutnya karena Aden berhasil lolos.

Belum lagi waktu mandi bergantian, Langgar bener-bener lama banget dikamar mandi. Aden yang bangun terakhir terpaksa harus nunggu.

Dia ngga tau Langgar ngapain aja sampe lama begitu.

Berendem air susu?! Kan ga mungkin. Soalnya Aden ngga punya bathup.

"Kenapa? Berantem dulu ama Ka Teo?"

"Bukan Bunda ataupun sama Kakak gue."

"Trus?"

"Sama orang gila,"

"Pacar lo?"

Aden mengangguk. "Semalem Langgar nginep dirumah gue,"

Perkataan Aden barusan membuat Tama dan Askar yang sedang bermain ponsel mengalihkan pandangan bersama-sama. Tak lupa tatapan terkejut yang terpampang diwajah mereka.

Stranger ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang