Bagian 8: Perasaan

72 59 20
                                    

Menjadi seorang penyendiri bukan lah hal yang menyedihkan bagi ku, karena itu cara ku untuk menikmati kehidupan ku, bagi ku menjadi seorang yang penyendiri tidak terlalu banyak dalam membuka mulut dan tidak terlalu banyak berpacu dalam emosi. Namun akhir-akhir ini aku sedikit Merasa aneh dengan diri ku sendiri, aku pernah menyinggung di awal soal apakah berkenalan dengan Vingky adalah hal yang positif ataukah hal yang negatif. Dan sekarang aku dalam kedua fase yang harus memutuskan apakah itu negatif atau positif.

Pelan-pelan penyendiri seperti ku ini mulai merasakan perasaan yang berbeda, dan bagi ku itu sangat unik untuk orang seperti ku ini. Namun aku ingin bertanya satu hal kepada setiap orang, apakah Si Penyendiri seperti ku ini boleh merasakan yang nama nya jatuh cinta kepada seseorang wanita?, Dan apakah aku paham tentang yang nama nya cinta?. Namun aku sudah mengatakan, bahwa cinta dapat membuat seseorang masuk ke dalam situasi antara benar atau salah, dan cinta dapat membunuh mu, namun kali ini aku sedang dalam posisi antara jatuh cinta yang positif atau dalam hal yang negatif.

Setelah kejadian di malam Minggu antara aku dan Vingky, di hari Senin yang sedikit mendung, aku bersekolah seperti biasanya. Aku harus datang lebih awal karna hari ini aku ada kegiatan di Eskul ku, karna ada kompetisi membuat puisi se-kota Batam. Dan spesial untuk hari ini, anggota ekskul sastra di izinkan untuk tidak mengikuti upacara bendera rutin yang selalu di lakukan di hari Senin. Saat aku tiba di perpustakaan, ternyata anggota lain sudah datang lebih awal, namun Buk Liya belum juga hadir, seperti biasanya beliau memang sering terlambat jika ada kegiatan ekskul, jadi kami harus sabar menunggu nya.

Eskul sastra SMK 6 memiliki sedikit member yang beranggotakan 3 orang wanita dan 2 orang pria, dan salah satu pria itu adalah aku, jadi total anggota ekskul sastra ada 5 orang saja yang di bimbing oleh guru yang masih muda yang berusia 25 tahun nama nya adalah buk Liya. 3 orang wanita yang satu eskul dengan ku nama mereka adalah; Lyona, Cahyani dan juga Septi, Sedangkan satu pria lagi nama nya Denny. Lyona murid kelas 1 sama seperti ku namun beda jurusan, jurusan nya yaitu Teknik Permesinan. Sedangkan Cahyani murid kelas 1 TKJ 3, dan Septi adalah senior kami, dia kelas kelas 2 jurusan TKJ 3. Dan si Denny kelas 1 jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Setelah sekian lama kami menunggu kedatangan buk Liya, sekitar 30 menit akhirnya beliau datang juga.

"Maaf anak-anak, ibu telat, ibu tadi tersesat di jalan yang bernama kehidupan" kata nya kepada kami semua, seperti lelucon di pagi hari.

"Ibu ini, ada-ada aja, pandai aja ngelesnya" jawab Septi sambil tersenyum.

"Biar kalian gak terlalu tegang, liat tuh wajah nya Daud, tanpa ekspresi" kata buk Liya lagi menunjuk ku.

"Hahahaha, kalau itu mah, memang dari Sono nya buk kayak gitu ekspresi nya " jawab Lyona tertawa.

"Hayo, jangan di ejek, ntar kamu suka loh sama Daud" kata buk Liya menjawab perkataan Lyona.

"Bener tuh" sambung Cahyani.

"Udah we, jangan di bully, kan kasian si Daud nya" balas Denny Kepada 3 orang wanita itu.

Namun Daud tidak mengeluarkan kata-kata, dia hanya diam saja sambil tersenyum kecil...

"Oke anak-anak, sekali lagi maaf ibu terlambat ya, jadi sekarang kita akan membahas tentang kompetisi yang akan kita hadapi, yaitu puisi, ada yang bisa nulis puisi disini ?" Tanya buk Liya Kepada kami.

Tak ada dari anggota ekskul yang mengangkat tangan...

"Okey, kalau begitu, ibu yang akan memilih nya,dan ibu harap tidak ada yang protes, karena ibu butuh 2 orang untuk mengikuti kompetisi ini" sambung buk Liya lagi.

Buk Liya mulai memikirkan siapa di antara ke-lima murid nya itu akan mewakili sekolah di kompetisi nantinya...

"Ibu sudah tau siapa yang pas" kata buk Liya Kepada kami seperti nya beliau sudah menemukan nama yang akan mewakili di kompetisi puisi nanti.

THE LONER (Si penyendiri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang