Nama ku Daud Richards, aku anak dari ayah seorang perwira berpangkat mayor TNI-AD, dan ibu yang memiliki usaha online shop. Aku kelahiran tahun 2000-06-26, dan sekarang sudah berusia 17 tahun. Aku begitu bangga memiliki kedua orang tua yang begitu sangat memperhatikan ku walaupun sekarang aku sudah menginjak usia yang terbilang menuju dewasa, aku memiliki sahabat yang ku kenal dari waktu aku kelas 1 SMP sampai sekarang dan mungkin akan seterusnya, nama nya adalah Ahmad Rafa. Rafa adalah seorang muslim yang begitu taat dengan ajaran agama nya, sedangkan aku memeluk agama Katholik, namun kami dapat akur dan bersahabat baik.
Saat malam hari di rumah ku, aku sedang duduk di ruang tamu sambil melihat hasil revisi dari Lyona tentang novel ku, dan ternyata semua kata-kata yang terlihat boros, dapat di ubah menjadi lebih baik lagi. Aku kagum dengan kemampuan nya, sementara ibu dan ayah juga sudah pulang dari Riau, namun ayah masih belum pulang dinas, hanya ada aku dan ibu di rumah. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, seperti nya ayah akan pulang larut malam, saat aku sedang asik mengetik novel, ibu datang membawakan ku minum dan makanan, dan duduk di sebelah ku melihat aku mengetik novel.
"Rajin ya anak ibu" ucap ibu sambil melihat ke arah laptop ku.
"Hehehe, nama nya anak ibu, kalau nggak rajin berarti anak siapa dong" kata ku membalas ucapan ibu ku.
Daud menghentikan kegiatan nya mengetik novel...
"Ibu, Abang mau nanya sama ibu" ucap ku sambil mengambil cemilan yang ibu siapkan untuk ku.
"Mau nanya apa bang ?" Tanya ibu.
"Menurut ibu, si Lyona itu gimana orang nya ?" Tanya ku membahas Lyona.
"Menurut ibu, dia anak yang baik dari yang ibu lihat, cantik, manis, dan cantik nya itu natural kali bang" jawab ibu atas pendapat nya tentang Lyona.
"Begitu ya, Bu"
"Iya, kenapa Abang nanya gitu ?" Tanya ibu balik.
"Nggak ada apa-apa kok" jawab ku menghindar dari pertanyaan ibuku.
"Kamu tertarik ya sama dia, ibu setuju kok kalau Abang sama Lyona" ucap ibu kepada ku.
"Hehehe liat nanti ya Bu" kata ku tersenyum pada ibu ku.
"Ibu doain semoga kamu bisa berjodoh sama dia " ucap ibu lagi mendoakan hubungan ku dan Lyona.
"Hehehe, ibu ini ada-ada aja, yaudah Abang tidur dulu ya Bu, besok kan sekolah, ntar kalau telat tidur, terlambat ke sekolah nya" kata ku kepada ibu.
"Yaudah istirahat lah"
"Terima kasih atas cemilan, minum nya dan doa nya Bu, Abang tidur duluan ya, selamat malam, mimpi yang indah ibu" ucap ku lalu pergi ke kamar ku.
Saat berada di dalam kamar, aku tak langsung tidur, aku masih belum percaya kalau malam ini aku membahas tentang Lyona dengan ibu ku, astaga aku kenapa, apa benar aku memang jatuh hati kepada Lyona. Apakah laki-laki seperti ku ini bisa memenangkan hati nya Lyona. Aku pun tidur, sebelum tidur tak lupa aku berdoa, dan setelah selesai berdoa aku pun langsung tertidur dengan pulas nya. Alarm pagi berbunyi, tidur ku begitu pulas, aku bangun dari tempat tidur ku dan pergi mandi, setelah selesai mandi, aku berpakaian sekolah yang rapi, dan setelah itu langsung sarapan pagi. Setelah selesai semua, aku izin dengan ibu ku tak lupa mencium tangannya lalu pergi ke sekolah.
Berangkat pagi memang begitu baik buat ku, Karna aku dapat menghirup udara segar di pagi hari. Saat sampai di sekolah, aku memarkirkan motor ku dan Langsung pergi ke kelas, seperti biasanya, suasana kelas masih begitu sepi, dan ku letakkan tas ku di meja ku. Tak selang beberapa menit kemudian anak kelas XI TKJ 1 mulai berdatangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 WIB, bel masuk berbunyi, dan guru pun sudah masuk ke dalam kelas kami, pelajaran hari ini adalah pelajaran teknik. Setelah beberapa jam belajar, akhirnya waktunya untuk istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LONER (Si penyendiri)
Teen Fiction*Kehidupan yang sunyi, bukan lah menjadi hal yang buruk bagi Daud. bagi nya kehidupan yang sepi memiliki arti ketenangan yang sangat indah bagi nya, namun terkadang kesendirian bisa membuat nya hilang pandangan untuk di sekitar nya. bagi Daud, kese...