Di hari Sabtu yang cerah, aku libur sekolah karna SMK 6 pada hari Sabtu libur, aku tak tau apa alasannya tapi yang jelas itu sebuah keberuntungan yang bagus, karena aku bisa menghabiskan waktu ku untuk bermalas-malasan di dalam kamar dan membaca komik serta menonton anime. Seperti nya bukan hanya aku yang libur sekolah, tapi sepertinya Ayah ku juga libur dari kerja nya. Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB, dan aku masih sedang berbaring di atas kasur ku yang empuk, rasa nya aku tidak ingin beranjak dari kasur ini sampai kasur ku yang mengusir ku untuk pergi.
Suara ketukan pintu dan panggilan dari seorang wanita, dan ternyata itu adalah ibu nya Daud...
"Bang, bangun bang udah pagi nih, mandi gih sana, habis tuh kita sarapan" panggil ibu ku dari luar kamar.
"Iya Bu" jawab ku kepada ibu.
"Yaudah, kalau gitu ibu sama ayah tunggu di ruang makan ya bang " kata ibuk ku lagi lalu pergi meninggalkan kamar ku.
Sebenarnya aku begitu malas untuk bangun dan pergi mandi, jika aku mandi maka rasa malas ku akan hilang, tapi ya gak mungkin aku menghiraukan panggilan dari ibu ku. Aku pun bergegas pergi ke kamar mandi, dan setelah beberapa menit aku selesai mandi, aku menunju kamar lagi untuk memakai baju. Aku mandi gak lama, paling hanya 5 menit saja, berbeda dengan ayah ku yang kalau mandi bisa sampai 1 jam lebih.
Aku hanya memakai baju kaos putih dan celana pendek berwarna biru, dan Langsung pergi ke meja makan, karena kedua orang tua ku sudah menunggu untuk makan bersama."Pagi ayah, pagi ibu" sapa ku kepada kedua orang tua ku yang sedang duduk dan aku pun ikut duduk.
Pagi itu ibu ku memasak nasi goreng, nasi goreng buatan ibu ku itu begitu enak menurut ku, aku selalu ingin belajar dengan ibu untuk membuat nasi goreng seperti ini, namun aku selalu tak bisa memasak nasi goreng seenak buatan ibu. Saat aku makan, aku baru menyadari sesuatu, aku melihat ke arah ayah dan juga ibu, tidak seperti biasanya, pakaian mereka begitu rapi seperti ingin pergi ke suatu tempat yang jauh.
"Ayah sama ibu mau kemana, tumbenan rapi begitu ?" Tanya ku kepada kedua orang tua ku yang sedang makan.
"Oh iya lupa, ibu sama ayah mu mau pergi ke tempat paman mu, dia ada acara di sana, karena sepupu mu si Rian sambut baru" jawab ibu kepada ku yang sedang mengunyah. (Sambut baru itu seperti menerima tubuh dan darah Kristus, sebagai umat Katholik setelah di baptis).
"Oh sambut baru nya si Rian ya ?" Kata ku.
"Iya, Abang mau ikut nggak, kami nginap di sana, besok sore atau nggak malam baru pulang" kata ibu ku menawarkan ku untuk ikut dengan mereka.
"Hahaha ibu ibu, kayak nggak tau jawaban dari jagoan kita aja kamu ini, ayah aja tau apa jawabannya mendengar ajakan ibu barusan" sambung ayah ku.
"Nggak deh buk, Abang gak ikut, Abang mau di rumah aja, jagain rumah, kasian rumah nya kalau di tinggal sendiri, ntar nangis kan bahaya" jawab ku atas ajakan ibu kepada ku.
"Nah tuh kan, pasti itu jawaban nya, hahahah" sambung ayah ku lagi sambil tertawa.
"Ya kan siapa tau Abang mau ikut, kan gak salah ibu nawarin" kata ibu ku lagi menyambung kata-kata ayah.
"Hahahaahh" ayah ku yang tertawa dalam keadaan nasi goreng nya masih di dalam mulut nya.
"Ayah, kasian tuh nasi goreng nya jatuh, udah kayak rintik-rintik hujan " kata ku Kepada ayah ku.
Setelah sarapan pagi, aku duduk di ruang tamu dengan memainkan handphone ku, dan aku juga melihat kedua orang tua ku sudah bersiap untuk pergi ke tempat paman ku. Nama paman ku itu adalah David, paman David adalah adik kandung dari ayah, berbeda dengan ayah, paman David bukan seorang prajurit TNI, tapi beliau adalah anggota kepolisian yang bertugas di Kapolres Sagulung Batu aji kota Batam. Sagulung dan batu aji itu adalah salah satu nama daerah yang ada di kota Batam, dan jarak nya cukup jauh dari Batam center.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LONER (Si penyendiri)
Fiksi Remaja*Kehidupan yang sunyi, bukan lah menjadi hal yang buruk bagi Daud. bagi nya kehidupan yang sepi memiliki arti ketenangan yang sangat indah bagi nya, namun terkadang kesendirian bisa membuat nya hilang pandangan untuk di sekitar nya. bagi Daud, kese...