Bagian 35: Berbaikan

37 36 14
                                    

Suasana hati yang kacau akan membuat seseorang lupa akan segala hal, terkadang sering juga melamun dan begitu tak semangat seperti nya menjalani hari. Dan sekarang, aku telah merasakan hal itu, di mulai saat bangun pagi aku kesiangan, aku bangun jam 7 lewat, sedangkan hari ini ada ujian simulasi tryout, lupa sarapan pagi dan berbeda warna saat menggunakan kaos kaki, pakaian tidak rapi dan berangkat ke sekolah dengan terburu-buru. Ayah dan ibu begitu bingung dengan ku hari ini, bukan seperti aku yang biasanya.

Aku melaju dengan kecepatan penuh agar tida terlambat ke sekolah, dan saat tiba di sekolah, sebenarnya aku masih sempat tiba dengan tepat waktu, namun naas nya, motor ku mati di jalan dan saat ku lihat ternyata bensin ku habis. Ku dorong motor ku hingga tiba di warung dan membeli bensin botolan yang harga nya 15 ribu rupiah, dan setelah mengisi bensin, aku pun kembali melaju dengan kencang hingga tiba di sekolah, dan saat tiba di sekolah, ternyata aku sudah terlambat.

Untuk pertama kalinya dalam hidup ku sejak dari SD, SMP dari kelas X sampai kelas XI aku terlambat datang ke sekolah, dan kini berurusan dengan kesiswaan, dan yang lebih parahnya lagi, aku adalah satu-satunya murid yang terlambat pada saat itu. Aku di suruh untuk membersihkan halaman sekolah sebagai sanksi karena terlambat, dengan penampilan yang acak-acakan, rambut belum di sisir, dan kaos kaki beda warna, aku belum tau kalau aku memakai kaos kaki yang berbeda warna, karena celana ku menutupi bagian mata kaki.

Dan saat selesai, aku di panggil ke ruangan wali kelas yang ada di ruangan kepala kejuruan, di ceramahi oleh buk Hesti, bahkan buk Hesti tak percaya bahwa aku terlambat, bukan seperti biasanya yang datang tepat waktu. Aku dapat mengikuti ujian simulasi tryout dengan catatan setelah semua murid selesai ujian, berarti saat mereka semua pulang aku baru memulai ujian simulasi tryout itu. Suasana sekolah begitu sepi, karna semua murid sibuk dengan belajar, seolah tak percaya, aku sedikit menyesal karena apa yang terjadi pada ku di hari ini.

Daud menunggu di depan ruang perpustakaan, dan setelah lama menunggu sekitar 2 jam lebih, akhirnya semua murid peserta ujian tryout pun selesai, dan mereka semua sudah boleh pulang....

"Oy Daud" panggil Vingky, namun aku tak mendengar panggilan nya.

Vingky, Senny dan juga Reno yang sedang lewat melihat Daud sedang sendirian di depan perpustakaan sekolah dan mereka pun mendatangi Daud....

"Daud, ngapain ko di sini?" Tanya Reno melihat ku.

"Tadi ko kemana, kok gak ada pas ujian tadi ?" Tanya Senny pada ku.

"Aku telat bangun, telat ke sekolah" jawab ku pada mereka.

"Kok bisa, tumben?" Tanya Vingky lagi.

"Aku semalam tidur jam setengah 3 subuh" jawab ku begitu datar.

"Kok bisa begadang, belajar ya ?" Tanya Vingky.

"Belajar, tapi setelah itu aku gak fokus, gara-gara kepikiran masalah Lyona yang gak mau maafin aku" jawab ku.

"Astaga Daud, kok bisa segitu nya kali"ucap Vingky kaget mendengar jawaban ku.

"Ya nama nya juga udah cinta" balas ku.

"Yaelah, kasian bener ko, udah kayak jalan tol yang gak jadi" sambung Senny.

"Emang nya kenapa kayak jalan tol yang belum jadi ?" Tanya Reno.

"Ancur jalanan nya retak, hahahaah" ucap Senny.

"Teman lagi galau, malah di ejek, parah nih orang" balas Reno.

"Udah ah, aku mau ujian" kata ku lalu meninggalkan mereka.

Aku berjalan naik memasuki ruang komputer, karna ujian simulasi tryout ini menggunakan komputer, dan yang lebih parahnya, hari ini adalah ujian simulasi matematika, sedangkan yang ku pelajari semalam adalah bahasa Indonesia walaupun hanya sebentar. Keadaan ku makin kacau, namun aku sedikit bisa, karna soal-soal yang masuk adalah materi-materi yang Pernah ku pelajari, jadi tak begitu sulit, dan waktu mengerjakan nya 120 menit. Sambil mengerjakan soal, sambil memikirkan kembali tentang masalah yang belum selesai antara aku dan Lyona.

THE LONER (Si penyendiri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang