Bagian 38: UNBK

27 36 0
                                    

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dan setiap perpisahan pasti akan menghasilkan rasa haru, sedih dan semua rasa bercampur aduk menjadi satu, antara bahagia ataukah bersedih. Namun sebelum itu semua hari-hari telah ku lewati, dan kini tiba lah di mana saat-saat yang menegangkan, yaitu ujian UNBK. setelah libur yang panjang, dan semua kesenangan yang kami ukir bersama di hari natal dan tahun baru, dan saat kembali ke sekolah, siswa kelas XII SMK 6 di kejar-kejar dengan yang namanya ujian. Setalah masuk sekolah, setiap jeda perminggu anak kelas XII menjalani berbagai macam jenis ujian.

Ujian tryout, ujian simulasi tryout bahkan ujian akhir sekolah sudah di lewati bersama, dan sekarang tiba lah kami semua di babak final, yaitu pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK. Di hari Senin yang begitu cerah, dan cuaca begitu mendukung, saat tiba di sekolah ku pandangi wajah para siswa yang berjalan, seperti takut, seperti akan berakhir dan semua nya memasang wajah yang begitu serius. Aku tau kalau hari ini adalah pelaksanaan UNBK, namun apa yang harus di takutkan, guru SMP ku pernah berkata, Ujian Nasional bukan lah akhir dari perjalanan mu, namun awal dari perjalanan mu.

Tidak seperti para murid yang lain, aku begitu PD, begitu semangat saat akan melaksanakan ujian yang menentukan seperti ini. Bel masuk telah berbunyi, dan semua murid di perintahkan untuk berbaris di lapangan untuk apel pagi, karna ini hari adalah pelaksanaan UNBK, adik-adik kelas di liburkan oleh sekolah. Dan saat sudah berada di lapangan kami semua pun berbaris menurut kelas nya masing-masing, aku juga melihat wajah dari Senny, Reno dan Vingky begitu tegang, aku ingin bertanya, namun takut nya aku salah ngomong, jadi aku biarkan saja.

Kepala sekolah pak Deden memberikan kami semua motivasi, memberikan kami semangat untuk menjawab setiap soal, dan beliau mengatakan bahwa kami semua gak perlu risau, gak perlu panik dan harus bisa percaya diri menjalankan UNBK nanti. Namun seperti nya pak Deden tidak tau kata hati dari semua murid, sudah terlihat jelas dari raut wajah mereka semua, terlihat begitu serius dan menegangkan. Setelah mendapat kata-kata motivasi dari kepala sekolah, kami pun di arah kan untuk memasuki ruang ujian.

Sebelum Daud masuk ke ruang ujian, Lyona menghampiri Daud....

"Sayang" panggil Lyona.

"Iya, hey selamat pagi pesek" jawab ku menyapa nya dengan senyum.

"Kamu yang semangat ya ujian nya" ucap nya menyemangati ku.

"Oh pasti, kalau udah di kasi semangat dari kamu, pasti nya aku semangat kali sayang" balas ku begitu PD.

"Heheheh, masa sih"

"Iya pesek, oh iya, kamu juga ya semangat ya sayang" balas ku menyemangati nya.

"Siap jendral Daud, aku pasti semangat" ucap nya begitu yakin.

"Yaudah, masuk lah ntar kamu terlambat" kata ku.

"Yaudah, aku masuk dulu ya, sampai nanti sayang" balas Lyona lalu pergi menuju ruangan nya.

Daud pun juga memasuki ruangan ujian nya, ruangan ujian Daud berada di lantai 2, sedangkan ruangan Lyona ada di dalam workshop mesin. Sebelum memulai ujian, pengawas yang ujian berasal dari sekolah lain memberikan sedikit motivasi dan nasehat....

"Selamat pagi semua nya, perkenalkan nama saya Andi dari SMK 3 kota Batam, saya di sini mau memberi tau kepada kalian. santai aja, jangan terburu-buru dalam menjawab soal, jangan lupa sebelum mulai ujian, ada baiknya kalian berdoa terlebih dahulu, dan selamat ujian, semangat" Ucap pak Andi memberikan kami nasehat dan motivasi.

"Baik pak" jawab kami serentak.

Ujian pun di mulai, Ujian yang pertama adalah pelajaran matematika dan waktu melaksanakan ujian adalah 2 jam, aku duduk di sebelah Reno, baru saja membuka soal, kulihat wajah Reno langsung berubah, kening nya mengerut seperti habis makan yang pahit. Namun sepertinya tidak ada kesempatan untuk menyontek, karena soal ujian sama teman sebangku itu berbeda-beda. Aku sudah mempersiapkan diri untuk ujian ini, dan sudah belajar, sebenarnya tidak terlihat begitu sulit, namun aku juga ikut pusing melihat soal yang ada di depan mata ku ini.

THE LONER (Si penyendiri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang