Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti akan mendapatkan yang nama nya masalah, karena tidak komplit ketika hidup aman-aman saja, dan tidak sama sekali menarik hidup ini ketika tak mendapatkan sebuah hadiah kehidupan yang bernama masalah. Apalagi ketika memiliki hubungan seperti hubungan pacaran, banyak sekali masalah Yang mampir hanya untuk menggoyahkan hubungan itu. Seperti yang terjadi pada hubungan ku dan Lyona, namun kami berdua juga harus memiliki senjata yang kuat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang akan datang menghampiri hubungan kami berdua.
Di hari Rabu yang begitu santai saat di sekolah, karna hari ini kelas XII tidak belajar, karna guru-guru sedang ada rapat, dan seperti nya rapat untuk membahas tentang ujian dan sebagainya. Dan di saat moment seperti itu, aku memanfaatkan waktu itu untuk mengerjakan Novel yang belum ku kerjakan, karna situasi di kelas masih cukup ramai, jadi aku mencari tempat yang santai untuk mengetik. Ketika aku keluar dan melihat-lihat tempat yang enak untuk bersantai sambil mengerjakan novel, aku teringat tempat yang biasa sering aku kunjungi saat kelas 1, yaitu berada di belakang kelas ku yang lama saat di kelas 1 dulu.
Saat aku tiba di tempat biasa aku nongkrong sendirian, ternyata tempat nya sesuai dugaan ku, santai tenang dan nyaman. Setelah ku pikir-pikir, semenjak kelas 3 ini aku begitu jarang nongkrong sendiri di tempat ini, aku mengingat bahwa di tempat ini untuk aku sering menghabiskan waktu istirahat di sini, tempat yang nyaman untuk menyendiri, namun sekarang sudah jarang apalagi semenjak aku memiliki seorang pacar. Ku kerjakan novel ku yang belum selesai di tempat ini yang memiliki kenyamanan yang santai menurut ku, karna bisa duduk santai di bawah pohon rindang yang lumayan besar, dan di kursi yang terlihat sudah begitu lama.
Namun saat aku sedang mengerjakan novel ku, aku teringat kalau dompet ku tertinggal di dalam kelas dan posisi nya begitu signifikan untuk menghilang atau dengan kata lain di ambil oleh orang, tempat nya yaitu di bawah laci meja. Aku pun bergegas pergi ke kelas untuk mengambil dompet ku itu, namun saat aku sedang berlari dan telah sampai di depan kelas, langkah ku terhenti melihat ke kelas pacar ku, aku melihat laki-laki yang pernah mengatakan untuk merebut Lyona dari ku, dan sekelompok pria dan juga wanita, dan aku juga melihat ada pacar ku juga di tempat itu.
Daud meletakkan laptop nya di kelas dan langsung pergi ke tempat yang ia lihat tadi, yaitu di depan kelas nya Lyona, karena kelas Daud bersebelahan dengan kelas Lyona, namun posisi mereka sedikit agak lebih jauh, dekat dengan tangga untuk akses jalan ke lantai 2, saat Daud datang, mereka semu melihat kedatangan nya....
"Tuh liat, kacung nya Cinderella udah datang" ucap Andre melihat ku.
"Hus, apaan sih ko ini, dia bukan kacung, dia Daud pacar ku" bela Lyona.
Daud pun masuk ke dalam situasi itu dan Lyona pun menghampiri nya dan memegang bahu nya Daud seperti bersembunyi...
"Eh tolol, ngapain si ko datang, ganggu aja tau nggak" ucap Andre membentak.
"Aku cuman ngelakuin hal yang harus ku lakukan, lagian jangan merasa gitu, aku datang ke sini bukan untuk ketemu sama mu, tapi sama pacar ku" balas ku kepada Andre dan menatap nya dengan penuh Amarah.
"Hah pacar, nggak salah, eh Lyona, ini pacar yang ko bilang sama kami?" Tanya seorang wanita yang berambut pendek pada Lyona.
"Iya, ini pacar ku, nama nya Daud" balas Lyona untuk ucapan wanita itu.
"Helo, nggak pantes loh, liat gaya nya, aduh ketinggalan jaman, lebih keren lagi Andre, ganteng lagi Andre, ngapain sih malah pacaran sama cowok yang jelek dan kampungan kayak dia sih" kata wanita itu menghina ku.
"Bener banget tuh, mending kamu pacaran sama aku aja ya Lyona, aku yang lebih pantas buat kamu, bukan si cupu ini" sambung Andre menyakinkan Lyona.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LONER (Si penyendiri)
Teen Fiction*Kehidupan yang sunyi, bukan lah menjadi hal yang buruk bagi Daud. bagi nya kehidupan yang sepi memiliki arti ketenangan yang sangat indah bagi nya, namun terkadang kesendirian bisa membuat nya hilang pandangan untuk di sekitar nya. bagi Daud, kese...