Suara lantunan musik mengiringi dansa yang di lakukan oleh pengantin, pasangan manusia saling mencintai itu tampak begitu bahagia dan menikmati dunia seakan milik berdua. Sorakan meriah kembali tercipta saat mempelai laki-laki mencium bibir istrinya dengan pelan, menimbulkan semu merah di wajah sang gadis.
Sakura tersenyum tipis dan kembali melanjutkan pekerjaannya, mengantar minuman dan membersihkan piring-piring kotor. Dia hanya seorang pelayan yang di sewa untuk pesta pernikahan Uzumaki Naruto dan Uzumaki Hinata.
Sebagian dari dirinya ingin merasakan hal yang sama, menemukan lelaki yang ia cintai, saling menjaga satu sama lain, menikah, memiliki keturunan dan menua bersama. Namun, sepertinya itu hanya menjadi mimpi terpendam Sakura.
Selama 21 tahun hidup di dunia tak pernah sekalipun ia berdekatan dengan laki-laki ataupun merasakan jatuh cinta, dia hanya sering di perlakukan tidak adil oleh orang-orang. Berasal dari keluarga yang hancur membuat ia harus menerima dampaknya, saat sang Ibu di siksa dan dijadikan barang taruhan oleh sang Ayah membuat dirinya trauma.
Dan tak lama kemudian, sang Ibu yang tak tahan dengan semua perlakuan suaminya memutuskan untuk bunuh diri, meninggalkan Sakura sendiri. Ayahnya malah menitipkan dia pada sang Nenek, dan memilih untuk menikah lagi. Tapi itu bukanlah akhir bagi Sakura, dia lagi-lagi merasa terbuang saat Nenek yang ia sayang juga ikut pergi menghadap sang kuasa.
Mulai saat itulah ia berjalan, menghidupi diri, tertawa dan menangis sendiri.
"Akh!" Tubuh mungilnya terdorong saat tak sengaja menabrak seseorang, ia dengan segera membungkukkan badan dan bergumam, "Maafkan aku, Tuan."
"Tidak usah terlalu sungkan, akan lebih baik jika kau menegakkan tubuhmu sekarang."
Gadis berambut merah muda tersebut langsung menurut, ia memandang laki-laki di depannya canggung.
"Kau cantik dan aku menyukainya, apa kau di sini untuk bekerja?" tanya orang itu dengan suara lembut. Laki-laki tadi menarik lengan Sakura, tangan kanannya berbisik tepat di telinga, "Kau adalah tipeku."
"Maaf. Saya permisi."
Lelaki tadi tak membiarkan dirinya pergi begitu saja, tangan pria itu menarik bahu Sakura dan menahan tubuhnya. "Kau tak tertarik dengan orang kaya sepertiku?"
"Jangan berlagak jadi orang kaya, kau itu hanya remahan sampah." Seseorang tampak menimpali ucapan pria tadi, "Itu! Dia yang paling kaya di antara semuanya."
Menunjuk ke arah pria berambut raven yang kebetulan juga menatap ke arah mereka, Sakura memalingkan muka dan melepaskan pegangan pada bahunya. Gadis itu masih berusaha bersikap sopan, akan tetapi emosinya memuncak ketika tangan kiri pria yang menahannya tadi bergerak untuk meremas pantatnya, kemudian mencekok mulut Sakura dengan minuman alkohol yang tak jauh dari mereka.
"Kau harus tidur denganku!" tekannya.
Tangan Sakura membanting gelas, ia menatap tajam lelaki tadi kemudian menendang perutnya kasar, mengarahkan nampan yang ia pegang tepat di kepala pria itu.
Seketika keributan tercipta, orang-orang tampak diam dan memperhatikan apa yang terjadi.
"Sialan kau!" bentak Sakura keras seraya melayangkan nampan kembali. Ia sangat ingin menghabisi lelaki itu sekarang juga, "Memang benar kalau kau hanya remehan sampah, untuk apa memiliki banyak uang tapi tak punya otak? Akan lebih baik jika kau mati saja!"
"Haruno!"
Gerakan tangannya terhenti. Tubuh Sakura ditarik dengan kasar dan jatuh ke lantai, manik emeraldnya menatap manager dengan tatapan datar.
"Kau di sini untuk bekerja bukannya membuat keributan, pergi dari sini dan kemasi barangmu sekarang juga."
"Memecatku? Kau juga tidak punya otak ya, kau tidak lihat bagaimana dia menatapku dengan pandangan cabul? Bahkan tangannya ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me [✓]
RandomInspired by Love Is An Illusion Dunia suram dengan Sakura yang selalu terjebak dalam masalah, kehilangan arah serta tujuan hidupnya. Alert : 17+ Disclaimer © Masashi Kishimoto Story by © bublevanilla