Bab 15

2K 273 22
                                    

Memasuki kehamilan usia 5 bulan, Sakura mengalami banyak perubahan pada tubuh dan nafsu makannya yang semakin hari semakin meningkat. Tidak ada mual di pagi hari dan rasa pusing yang mendera lagi, hal itu tergantikan dengan ia yang suka memakan makanan manis setiap waktu.

Pipi yang dulunya tak berisi sekarang menjadi chubby, begitupun dengan rambutnya yang mulai memanjang hingga pinggang.

"Perutku membuncit." Tangan Sakura menyingkap baju longgar yang ia pakai, memperhatikan bentuk perutnya yang semakin hari membesar.

Jemari mungilnya menari di sana, hingga emerald itu tak sengaja mendongak melihat seseorang yang berdiri di pintu kamar dengan wajah tak terbaca.

"Heh! Apa yang kau lakukan di sana?" Tanyanya dengan nada tak terima, wanita berbadan dua itu berjalan sambil menghentakkan kaki, "Dasar tukang intip!"

"Bukan. Aku hanya ingin memanggil mu untuk makan siang, ada kue stroberi yang aku beli untukmu."

Mendengus kesal sambil melipat tangan di depan dada, Sakura berjalan melewati Sasuke menuju meja makan. Matanya seketika berbinar melihat kue manis yang sungguh menggoda iman. Memekik girang dan mendudukkan bokongnya susah payah karena harus menenggang perut yang buncit.

Tangannya asik mencomot cream tanpa tahu bahwa Sasuke memperhatikan dengan wajah menahan tawa.

"Kau mau? Tidak? Ya sudah," ucapnya ketus dan kembali melanjutkan makan, seolah takut dengan jawaban Sasuke yang bisa saja membuat dia kehilangan makanan.

Menggelengkan kepala melihat tingkah wanita itu, pria berambut raven tersebut berjalan menuju sofa. Tangannya terulur mengambil buah apel dan membukanya, memotong kecil kemudian berdiri untuk mengambil piring. Melihat kue yang sudah tandas, Sasuke kembali mengulum bibir untuk menahan tawanya.

"Mau apel? Aku sudah mengupasnya untukmu," ujar pria itu yang langsung di angguki oleh Sakura. Buktinya wanita tersebut langsung berjalan mengikuti Sasuke dan mendudukkan diri di samping boneka besar di sofa.

Tangan mungil Sakura mengambil piring berisi buah apel, makan dengan pandangan mata menuju televisi yang baru saja ia hidupkan. Namun, gerakan mengunyahnya terhenti tatkala merasakan sesuatu yang aneh.

"Kenapa? Ada yang sakit?"

Sakura tak mengindahkan pertanyaan itu, dia hanya diam. Hingga beberapa lama kepala merah muda tersebut menoleh ke arah Sasuke yang memasang wajah khawatir.

"Bayinya bergerak."

"A-apa?"

Pandangan mereka jatuh pada perut buncit tersebut, dengan jelas melihat bahwa memang benar ada pergerakan kecil di sana. Senyuman bahagia langsung terukir di wajah tampan Sasuke.

"Hei berhenti bergerak, itu terasa geli!" Pekiknya lantang, "Kau pikir perutku lapangan bola?"

Sakura terhenyak ketika tangan dingin milik Sasuke mengelusnya pelan, racauan mulut itu langsung terhenti di gantikan oleh raut tak terbaca.

"Anak Papa."

Gerakan halus kembali terasa, membuat desiran aneh hinggap di dada hingga perut Sakura. Dia menjauhkan tangan Sasuke dari perutnya kemudian berdiri dengan tergesa, napasnya memburu seketika.

"Aku mau tidur. Jangan ganggu aku," pamitnya berjalan menuju kamar. Mengabaikan tatapan sendu yang dilayangkan pria itu padanya.

Tubuh tersebut mencari posisi nyaman, akan tetapi gerakan diperutnya itu kembali muncul hingga membuatnya terdiam dan kesal kemudian. Matanya sangat mengantuk, biasanya di saat seperti ini Sasuke akan datang untuk mengusap kepala dan baru ia bisa tidur.

Love Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang