Sakura memimpin didepan, wanita itu bahkan mengabaikan suara gerutuan Jugo yang merasa keberatan dengan kantong belanja berisi pakaian mahal milik Sakura di tangan. Sedangkan Sasuke berusaha membawa boneka seukuran dua kali lipat dari tubuhnya memasuki rumah.
Mereka bertiga baru saja mengantarkan Sakura berbelanja, membeli apapun yang wanita itu inginkan.
"Aku haus~" ujarnya pada Sasuke yang langsung berjalan menuju dapur. Wanita berbadan dua itu malah asik menyandarkan tubuh pada boneka yang sudah diletakkan di sofa.
"Ini minumlah."
"Bagus-bagus. Ternyata hamil mengasikan juga, semua orang akan menuruti perkataan mu." Sakura meneguk air setengah panas itu dengan pelan.
Melipat kaki dan memandang Sasuke yang tengah menghias kamar untuk bayinya, pria tampan itu tampak menghapus keringat yang membuat Sakura sedikit merona, merasa bahwa Sasuke terlihat sexy?
Sial! Menggelengkan kepala pelan dan merutuki pikiran bodohnya. Sakura kembali meneguk airnya dengan tergesa kemudian berjalan mendekati Sasuke.
"Aku akan tidur siang."
"Hn."
Melangkahkan kaki menuju kamarnya, Sakura kembali melihat ke belakang. Biasanya pria itu akan mengikutinya dan mengelus kepala Sakura agar wanita tersebut tidak nyenyak, mengedikkan bahu tak peduli kemudian membuka pintu kamar.
Membalikkan badan ke kiri dan kanan tapi rasa kantuk itu tak kunjung datang, dia mendudukkan badan kemudian berjalan keluar kamar. Mencari keberadaan Sasuke yang tidak lagi berada di tempat tadi, kaki Sakura memutari rumah hingga langkahnya terhenti tepat di depan ruang kerja pria itu.
Dia membuka pintu dan mengintip ke dalam, melihat bahwasanya Sasuke sedang menelpon dengan pandangan mata yang fokus pada laptopnya. Jelaga hitam itu menatap Sakura.
"Aku tidak bisa tidur," ucap wanita tersebut dengan lirih. Ia berdiri sambil menutup pintu.
Melihat Sasuke yang mengakhiri pembicaraan, lelaki tersebut mendorong kursi kerja dan melambaikan tangan, menyuruh agar ia mendekat.
"Kemari, biar aku mengusap kepalamu seperti biasanya," titahnya sambil menepuk paha.
Wanita musim semi itu menganggukkan kepala. Dia berlari kecil kemudian duduk di pangkuan Sasuke, menelusup kan kepala di leher pria itu, mengendus aroma tubuh yang membuat ia nyaman. Bahkan tangan mungilnya melingkari punggung Sasuke erat.
"Rasanya perutku mual sekali," lirih Sakura atau lebih terdengar seperti ia sedang mengadu.
"Ingin muntah?"
Kepala merah muda tersebut menggeleng. Sejak pagi ia sudah merasakan mual, tubuhnya merasa lelah dan melemas. Sakura merengek dan memukul bahu tegap Sasuke, menyalurkan rasa kesalnya. Hingga pada akhirnya pria itu membujuk Sakura dengan cara mengajak keluar untuk berbelanja apapun yang dia mau.
"Hn. Sekarang tidurlah." Sasuke memperbaiki posisi Sakura agar lebih nyaman, tangan kirinya menahan pinggang sedangkan tangan kanannya mulai mengusap kepala itu pelan, penuh kasih sayang.
Tersenyum tipis saat menyadari sosok Sakura sudah tertidur nyenyak, dia benar-benar mengemaskan saat tidur seperti ini. Berbeda sekali ketika wanita itu sadar.
"Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan," ucap Sasuke entah pada siapa.
*****
Gerakan rusuh membuat ia terjaga, sosok wanita berambut merah muda itu mendudukkan tubuhnya perlahan kemudian melihat sekitar. Ia sedang berada di kamarnya sekarang, dan entah mengapa dia berharap Sasuke ada di ruangan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me [✓]
RandomInspired by Love Is An Illusion Dunia suram dengan Sakura yang selalu terjebak dalam masalah, kehilangan arah serta tujuan hidupnya. Alert : 17+ Disclaimer © Masashi Kishimoto Story by © bublevanilla