-27-

1.2K 157 32
                                    

Lagii😄

___

"Mas, jusnya ada?"

Rosé bertanya pada seorang barista yang tepat berada di depannya. Ia merasa tak asing dengan minuman minuman itu, oleh karena itu ia meminta minuman lain yang tidak beralkohol.

Untungnya sang barista mengangguk dan segera membuatkan pesanannya.

"Sendirian cantik?"

Seorang pria berjas mendudukkan dirinya disamping rosé. Rosé melirik sekilas, ia pikir pria itu menyapa orang lain, tapi ia rasa hanya ia wanita yang duduk di tempat itu.

"Mau wine? Biar aku tuangkan"

Pria itu menyambar sebuah botol besar dan hendak menuangnya pada dua buah cangkir.

"Tidak perlu"

Rosé buang muka. Matanya sibuk mengamati sang barista uang tengah menyiapkan pesanannya.

"Why?"

Kali ini pria itu tidak tinggal diam, ia bahkan semakin mendekatkan kursinya pada rosé. Sangat risih, itu yang rosé rasakan sekarang.

"Kau sangat cantik, namamu siapa?"

Tak ada jawaban. Rosé meletakkan selembar uang dan hendak pergi. Tak disangka pria itu justru menariknya dengan sangat kuat sampai sampai rosé tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

Iapun nyaris terjatuh kepelukan pria itu. Untung saja hal itu tak terjadi karena tangan rosé  refleks memegangi meja sehingga ia bisa menahan tubuhnya.

Ia segera bangkit tapi lagi lagi tangannya ditahan oleh pria itu.

"Lepas!"

"Temani aku minum, baru aku lepaskan"
Ucapnya menyeringai

Cih dasar tidak ingat umur!

Rosé melirik pada sang barista meminta pertolongan, tapi barista itu justru diam saja.

Ah ia tau, orang orang berjas seperti pria dihadapannya itu pasti telah membayar mahal untuk pelayanan di club ini. Hal itu biasa terjadi

"Tolong lepas!"

"Mau kubayar berapa supaya kau diam hah!"

Bentak pria itu. Meskipun club tengah ramai tapi rosé bisa dengan jelas mendengarnya.

Jelas gadis itu takut, ketiga sahabatnya entah tak terlihat. Ia merutuki kebodohannya karena memisahkan diri dari mereka.

Tanpa diduga, seseorang menarik paksa tangan rosé sampai dirinya menubruk pria itu. Genggaman om om pedofil yang sedari tadi menggodanya pun ikut terlepas.

Rosé mendongak, wajah itu tak asing baginya. Meskipun cahaya meremang tapi rosé kenal betul sosok itu.

V, ya V datang menolongnya...

Entah rosé harus senang atau takut yang jelas ia paham. Setelah ia bebas dari kandang buaya selanjutnya ia akan dipaksa masuk ke kandang singa.

Mampus gue

Rosé meneguk ludahnya susah payah. Ia tidak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran V ketika melihatnya di sebuah club dengan pakaian.... arghh rosé menyesal!!!

"Siapa kamu  main tarik tarik dia???!!!!"
Pria itu menujuk V dengan berani

"Ahh kamu dibayar berapa sama dia?" Lanjutnya lagi. Tatapan pria itu beralih dari V ke rosé.

Tak mau berurusan lebih lama, V menarik rosé pergi dari sana namun pria itu lagi lagi menahannya.

"Tunggu dulu, saya tanya kamu dibayar berapa sama dia hah!!! Biar saya bayar kamu 3x lipat!"

I Don't Care/I Can'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang