Mari kita kembali ke masa lalu, dimana mereka bertiga masih duduk di bangku sekolah dasar.
Pagi ini Hyunjin berangkat sekolah dengan murung, pertengkaran mama papanya membuat pagi Hyunjin sedikit buruk. Tak ada uang saku, dan harus berangkat seorang diri. Terkadang Hyunjin iri dengan anak lain yang berangkat dan pergi diantar orang tuanya.
Di sekolah Hyunjin terkhususnya di kelas, untung saja tidak ada pembullyan fisik maupun pembullyan secara kata kata.
Satu teman sekelasnya walaupun tak terlalu dekat dengannya tapi setidaknya tak menyinggung perasaannya.
Kesepian, sudah menjadi hal biasa. Jika kalian berpikir teman sekelasnya membentuk circle sendiri, jawabannya iya. Hanya Hyunjin yang tak diajak, ditambah kepribadian Hyunjin yang introvert membuatnya susah untuk bergaul.
Tipe tipe orang yang gak mau ngomong kalau gak diajak ngomong duluan. Jam istirahat Hyunjin pengen keluar, hanya sekedar duduk dan melihat kelas lain yang masih berolahraga.
Ia duduk tak sengaja bersebelahan dengan kakak kelas, Hyunjin tahu karena ia tak sengaja mendengar pembicaraan dua orang itu.
"Kak, kayaknya ada yang nguping kita" seruan itu membuat Hyunjin langsung memalingkan kepalanya, seolah olah ia tak mendengar apapun
"biarin, dia punya telinga wajar kalau dia denger"
Setelah itu yang Hyunjin dengar, kedua kakak kelasnya itu kembali dengan obrolan yang Hyunjin tidak paham maksudnya apa.
Huh, andai Hyunjin punya teman yang bisa ia jadikan tempat untuk bercerita. Hyunjin bosan dengan kehidupan sekolahnya yang sangat flat, masih ada tiga setengah tahun lagi untuk lulus dari sini.
Kehidupan sekolah yang Hyunjin idamkan adalah mempunyai banyak teman baik dari teman sekelasnya maupun kelas lain. Mengikuti kegiatan sekolah yang menyenangkan.
Hyunjin dan mimpinya nanti ketika sudah memasuki dunia putih biru.
•••
Tak pernah Hyunjin sangka, kakak kelas yang menegurnya karena menguping menjadi sahabatnya sekarang. Hyunjin tentu senang karena dua kakak kelas itu punya sifat yang ceria. Hyunjin sudah tidak kesepian lagi.
Jika dulu ia sangat malas ke sekolah, sekarang justru berkebalikan. Dulunya saat berangkat pasti diantar Bi Siti, sekarang lebih senang jalan kaki karena ia akan berangkat bersama dengan dua sahabat barunya. Bukan hanya di sekolah saja, ia bermain dengan dua kakak kelasnya itu ketika akhir pekan atau saat musim liburan tiba.
Contohnya sekarang, di minggu yang cerah ini Hyunjin sudah siap dengan pakaian olahraganya, bersama Chan dan Lino dia akan datang ke tempat favoritnya, sudah tidak asing bukan dengan tempat itu?
Dengan dibantu Lino, kaki kecil itu perlahan menaiki tangga kayu, di rumah pohon itu bahkan ada selimut tipis sebagai alas.
Taman hari ini cukup ramai mengingat akhir pekan, orang melakukan joging maupun bersepeda menjadi pemandangan yang seru jika dilihat dari atas
"Kayaknya seru ya kalau naik sepeda keliling taman" celetuk Hyunjin yang sibuk melihat anak kecil yang sedang bersepeda dengan ayahnya
"Iya, emang seru! Aku pernah bersepeda dengan ayahku sore sore" celetuk Chan kecil
"Nanti sore kita main sepeda yuk" ajak Lino
Hyunjin menggeleng "aku gak ikutan"
"Kenapa?" Chan dan Lino kompak melihat kearah Hyunjin
"Karena aku gak punya sepeda, aku juga gak bisa naik sepeda"
"Gimana kalau nanti aku pinjemin kamu sepeda? Terus aku ajarin kamu naik sepeda"
"Wah boleh, aku mau!"
Sesuai kesepakatan, mereka bertiga bertemu kembali di taman pukul tiga sore.
"Ayo kita lomba, siapa yang bisa mengelilingi air mancur lebih dulu, dia yang menang" ajak Lino, "Tapi Sam bagaimana? Dia gak punya sepeda" lanjutnya
"Sini, ayo aku bonceng" Chan menepuk bagian depannya, meminta agar Hyunjin duduk disana "hati hati"
Hyunjin berpegangan pada ujung setirnya juga, dengan perlahan sepeda kecil itu melaju
"Pegangan, aku mau ngebut"
Sepeda yang dikendarai Chan berhasil mendahului Lino, dia melet melet ke adik kembarannya.
"Yey kita menang!" teriak Hyunjin dan bertos ria dengan Chan
"Iya deh iya kalian menang"
"Sam, jadi gak buat belajar naik sepeda?" tanya Chan
"Jadi jadi!"
Senyuman kegirangan terukir dari sudut bibir Hyunjin, dua kali diajari oleh Chan akhirnya Hyunjin sudah bisa walau beberapa kali oleng.
Ah indahnya masa kecil mereka
•••
Malam ini adalah acara pelepasan untuk anak kelas enam, Chan dan Lino sudah resmi menjadi alumni dan tentunya tak bisa menemani Hyunjin lagi karena mereka harus melanjutkan belajar mereka di jenjang berikutnya.
Jika bukan karena Chan dan Lino yang merengek ke ibunya agar turut serta membawa Hyunjin kemari, mungkin Hyunjin sekarang sedang menangis di kamar karena tak mau ditinggal dua sahabatnya.
Hyunjin menyimak rentetan acara dengan baik, sesekali ia merengut sedih. Akhir tahun sekolah dasarnya akan kembali sepi tanpa mereka berdua.
"Nanti kamu berminat satu sekolah dengan Arthur dan Bryant?" tanya Mama Suzy ke Hyunjin
Ia nampak ragu "Aku belum punya gambaran ingin sekolah di mana tante"
Mama Suzy mengusap kepala anak dari sahabatnya ini dan tersenyum tipis "Tante harap kalian tetap bersahabat, meskipun sekarang kalian bertiga beda sekolah. Dulu mamamu dan tante juga bersahabat, bahkan sampai sekarang masih terjalin apik"
Mama Suzy ramah, sangat ramah. Keluarga Chan dan Lino semuanya ramah kepadanya, tapi kenapa justru orang tuanya tak menganggapnya ada? Dunia lucu sekali.
Hyunjin mengangguk, dan mereka kembali menyimak kembali acara yang masih berlangsung. Sesekali Hyunjin bertepuk tangan heboh saat intensinya melihat Lino membacakan puisi dan juga Chan yang mendapat nilai terbaik se angkatan.
Setelah acara pelepasan itu selesai, besoknya mereka berkumpul di rumah Hyunjin. Sebenarnya tadi Mama Suzy berniat untuk bertamu di rumah sahabatnya, tapi malah dua tuyul gede itu ikut.
Dua orang dewasa ngobrol di ruang tamu, sedangkan tiga anak kecil sedang sibuk bercerita di ruang tengah.
"Sam, apa kau sedih kita tidak lagi bersamamu di sekolah dasar?" tanya Lino
Hyunjin mengangguk kecil "Tapi kan aku gak boleh egois, masa kalian terus terusan di sekolah dasar untuk menemaniku"
tawa ketiga orang itu menggema, lucu sekali membayangkan Chan dan Lino tidak naik kelas.
"Kau kelihatan kecil, Sam. Anak kecil harus nurut dengan kami" ejek Chan
"Aku bukan anak kecil!"
"Tapi kamu masih sd, sedangkan kita sudah smp"
•••
tbc
ya aku tau ini pendek😣
2 Desember 2021
revisi : 16 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Hyunjin!◗Chanjinho
Fanfiction[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Arthur (Chan), Bryant (Lee Know), dan Gresam (Hyunjin) adalah sahabat. Dari mereka kecil kemana mana selalu bertiga, sampai pada akhirnya mereka berada di fase remaja da...