Sekarang resmi sudah Hyunjin punya papa (lagi), papa yang lebih waras dari pada sebelumnya.
Kenapa begitu? Karena papanya yang sekarang sedang menemaninya untuk belajar, sesekali memberitahu materi yang gak Hyunjin paham.
Saking terlarutnya dengan rasa bahagia, gak kerasa jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
"Sam, mari tidur" ajak Papa Sehun yang paham kalau anaknya mulai ngantuk
"Ayo" dengan rasa kantuk yang lebih dominan, ia memberesi buku buku pelajarannya. Untung saja ia sudah menyiapkan buku untuk esok.
"Lampunya dimatikan tidak?"
Hyunjin menggeleng "Gak usah pa, aku gak bisa tidur kalau dimatiin"
"Okey. Selamat tidur, pangeran kecilnya papa" setelah menyelimuti, dikecupnya kening sang anak.
Papa Sehun menutup pintu kamar anaknya tanpa bersuara, Hyunjin tertegun karena ini kali pertamanya ia diperlakukan manis seperti itu
Jadi gini rasanya punya papa yang perhatian.
Sepanjang tidur, Hyunjin tersenyum tipis. Perlakuan manis papanya membawanya ke dalam mimpi yang sangat indah. Rasanya Hyunjin tidak ingin terbangun agar mimpi itu tidak hilang.
Paginya, tubuh Hyunjin terasa segar. Rela bangun sangat pagi demi mengobrol banyak hal kepada sang papa. Maklum, Hyunjin mana pernah begini sebelumnya.
"Selamat pagi pa" sapa Hyunjin dengan sopan, tak lupa tangannya sibuk membawakan nampan berisi teh hangat
"Selamat pagi juga sayang" indra penglihatan sang papa salah fokus kepada nampan berisikan secangkir teh "kamu buat teh untuk papa?"
Hyunjin mengangguk antusias "Sengaja, karena papa udah baik sama aku"
Papa Sehun mengernyit, ada yang gak beres dengan anak sambungnya tapi beliau gak mau ungkit
"Ngomong ngomong bener kalau rumah ini akan di sewakan?" sungguh, berat hati untuk meninggalkan rumah masa kecilnya. walaupun lebih seperti neraka dunia tapi ada secuil kenangan di masa kecil. Kenangan bersama dua sahabatnya dan juga Bi Siti.
Rencananya Papa Sehun akan memboyong keluarga barunya di rumah lama, sedangkan di sana masih dalam tahap renovasi.
"Tidak sekarang, tapi nunggu renovasi rumah papa selesai, baru kita pindah. Jangan sedih, letak rumah papa yang lama berada di kompleks perumahan belakang sekolahmu" Papa Sehun paham, anaknya pasti akan merasa asing dengan lingkungan baru.
Hyunjin membelalakkan matanya, itukan perumahan yang cukup elit, wow berarti Papa barunya ini kaya raya. Ah Hyunjin tak peduli, ia sudah terbiasa dengan kesederhanaan. Menjadi anak orang kaya mungkin akan mengejutkan dirinya.
"Itukan perumahan elit, papa tinggal di sana?" tanya Hyunjin dengan polos
Papa Sehun hanya tertawa kecil "Iya, nanti kamu bebas pengen apa aja. Papa belikan"
"Aku gak mau pa, pakek barang barang biasa aja aku udah seneng"
•••
Hyunjin berangkat dengan dua sahabatnya, memilih untuk menggunakan motor, padahal jarak rumah dengan sekolah sangat dekat.
Hal paling menyebalkan muncul ketika hingga detik ini moodmu masih lumayan bagus, sampai-
"Wah ada yang punya papa baru nih"
seseorang yang notabenenya adalah kakakmu sendiri justru merusak mood pagimu.
Hyunjin meremat genggaman Chan dan Lino pada kedua tangannya. Kata sabar terus ia selipkan agar tidak terpancing emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Hyunjin!◗Chanjinho
Fiksi Penggemar[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Arthur (Chan), Bryant (Lee Know), dan Gresam (Hyunjin) adalah sahabat. Dari mereka kecil kemana mana selalu bertiga, sampai pada akhirnya mereka berada di fase remaja da...