"Sam yang sopan sama mamamu!" teriak Papa Sehun tiba tiba
"Kata papa, Sam harus sopan sama mama?" tanya Hyunjin menunjuk mamanya "Tanyain mama dulu deh pa, udah sopan belum sama Sam?"
Hyunjin bertepuk tangan lalu menangkap dagu mamanya dengan kasar "Ibu mana yang tega jadiin anaknya robot? Ibu mana yang tega ngurung anaknya dikamar dan gak boleh kemana mana selain cuma belajar? Maaf kalau Sam ngungkit ini, tapi mama yang dulu bener bener keterlaluan. Sam kira dengan Sam masuk SMA lebih cepat dari anak lain bikin mama berubah, ternyata tetap sama aja."
"SAM SELAMA INI DIAM BUKAN BERARTI MAU NURUTIN KEMAUAN MAMA. SAM CAPEK MA, CAPEK! MAMA GAK TAU KAN SAM HAMPIR DEPRESI KARENA MAMA SURUH BELAJAR TERUS, GAK PERNAH SEDIKITPUN NGASIH WAKTU JEDA BUAT ISTIRAHAT!" teriak Hyunjin mengeluarkan unek uneknya yang membuat papanya terdiam dan mamanya nambah marah
"Anak kurang ajar! Masih untung mama mau rawat kamu lagi, sadar gak kalau kamu itu hanya benalu buat mama?"
"Dan mama juga parasit buat hidup Sam"
Mama Wendy menepis kasar tangan anaknya, karena gak mau ada apa apa antara anak dan istrinya. Papa Sehun mengamankan istrinya lalu mencengkram kasar ujung kaos Hyunjin
"Siapa yang ngajarin kamu kayak gini? JAWAB PAPA, SAM!" kesabaran Papa Sehun sudah abis, emosinya gak terkontrol. Didorongnya tubuh sang anak dan gak sengaja hampir menyenggol gucci yang lumayan gede
Hyunjin cuma senyum miring aja, diotaknya ini berkecamuk. Antara ia mengakui kesalahan lalu minta maaf atau terus berontak.
"Papa sebenarnya baik, cuma papa salah pilih istri" sindir Hyunjin melirik mamanya
"GRESAM CHARLIESON!" teriak papanya membentak, Hyunjin sedikit tersentak oleh suara papanya yang menggelegar
"Apa? Mau marah? Emang faktanya kayak gitu" ejeknya melihat wajah mamanya yang merah padam
"Sini kamu!" Mamanya menarik paksa tangan Hyunjin dan secara refleks mengambil vas bunga yang ada di dekatnya.
Entah iblis mana yang sudah meracuni otaknya, tiba tiba Hyunjin melayangkan vas bunga itu ke kepala mamanya, alhasil mama terhuyung ke depan dan mulai kehilangan kesadaran
"Mama" ucap Hyunjin pelan yang mulai berangsur angsur kembali menjadi dirinya
Papa Sehun mendekap tubuh istrinya, ekspresinya datar saat menatap anak sulung yang sudah berani menyakiti ibunya sendiri
"Pergi dari sini, Sam" seru Papa Sehun tanpa menatap ke anaknya sedikitpun
"PAPA BILANG PERGI!"
•••
Hyunjin gak tau harus kemana, jam ditangannya sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
Gak tahu harus kemana, dia sebenarnya malem ini pengen tidur di emperan toko sih, tapi bagaimana hari hari esok? Apa dia besok akan seperti gelandangan?
Atau ke rumah Lino dan Cha saja? Ah tapi Hyunjin sudah keluar dari kompleks perumahannya karena tadi lari tak tentu arah.
"Puter balik gak ya?" ucapnya bermonolog
"Tapi kalau gue ke rumahnya, nanti orang tua mereka tahu kalau gue berantem sama mama, dan gimana kalau orang tua mereka pulangin gue?"
Setelah berdebat dengan pikirannya, Hyunjin memutuskan untuk mengirimkan pesan ke Lino lewat aplikasi biru berlogo pesawat kertas.
"Ah shit, gerimis pula" dengusnya saat merasakan ada beberapa tetes air mengenai lengannya
Hujan itu lama kelamaan semakin deras, Hyunjin mengedarkan pandangannya. Sialnya dia berjalan di pinggir jalan yang tidak ada halte dan hanya ada pohon kecil, gak mungkin dia berteduh disitu. Matanya menangkap ada toko yang sudah tutup dan beberapa pengendara yang berteduh
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Hyunjin!◗Chanjinho
Fanfiction[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ Arthur (Chan), Bryant (Lee Know), dan Gresam (Hyunjin) adalah sahabat. Dari mereka kecil kemana mana selalu bertiga, sampai pada akhirnya mereka berada di fase remaja da...