10. Gugup ✨

80 11 0
                                    

Hai ada yang nunggu enggak?
Enggak? Yaudahlah aku nulis sendiri 😔



🦢🦢🦢🦢


Hari pertama di PKL deg-degan cemas semua melebur menjadi satu takut inilah takut itulah. Tak pernah kalian pikirkan harus membawa nama baik sekolah, orang tua dan diri sendiri. Seperti inilah keadaan kalau pertama sedang PKL di Perusahaan Alvalendra.

Perusahaan besar di Jakarta bahkan nomor satu siapa yang tidak tahu sih. Walau ada yang tidak tahu itu namanya Kudet, kurang updet. Seperti Dinda yang bodo amat di perusahaan mana ia berada yang penting ia punya teman tapi yang paling gaswat yang sejurus dengannya cuman ada Tika si pendiam, Rasi tukang ngatur bersama Wanda siapa lagi kalau bukan tukang bully.

Sedikit menyesal dengan pembagiaan kelompok itu juga dengan Dio si anak TKJ, dan Bagas si anak MM. tapi mau bagaimana lagi selagi harus menjalaninya, tak mungkin kan langsung protes ke kepala sekolah.

Yang sialnya Dinda benar-benar sedikit TERLAMBAT!!salah bukan sedikit tapi seperempat jam itu karena cowok sial yang Dinda tabrak. First Impression yang buruk! Segeralah Dinda baris diantara teman-temannya.

"Buat yang terlambat nanti ada bimbingan setelah selesai OJT." Okey sekarang Dinda merasa tersindir hanya bisa menghela napas.

"Saya sampaikan sekali lagi nanti ada pimpinan sementara karena pimpinan sesungguhnya sedang berada dalam perjalanan bisnis." Ujar sang Sekretaris perempuan.

Tak lama tibalah datanglah seorang lelaki tampak muda dengan jas abu-abu yang membalut tubuhnya membuat kesan wibawa dan juga wajah datarnya membuat kesan tegas tak lupa mata tajamnya yang mampu membuat bertekuk lutut.

Dinda kaget siapa lagi kalau bukan cowok sial yang sayangnya tampan itu.

"Maaf saya terlambat."

"Tidak apa-apa Pak." Ujar sang sekretaris sambil tersenyum manis, berbeda sekali aura sinis ketika menjelaskan pada anak-anak OJT. Ini namanya pendiskriminasi!

"Perkenalkan ini Pak Farrel Kiano Alvalendra anak dari Bapak Alvalendra.Pemilik perusahaan Alvalendra." Jelas sekretaris dengan professional. Tak lupa sedikit curi-curi pandang dengan Farrel.

Melihat itu Dinda terkejut matilah dia kalau kayak gini. Sedangkan tanpa diketahui Farrell menyeringai karena mendapatkan sasaran empuknya yang kini bisa dikerjainya nanti.

Flashback on

"Astaghfirullah maaf Pak saya tidak sengaja." Ujar Dinda sambil menunduk dengan keringat panas dingin karena sudah terlambat pastinya.

"Kalo jalan pakek mata!" Dinda berani menatap orang yang memarahinya.

"Lo!"

"Lo!"

Ujar mereka secara bersamaan.

"Ngapain lo disini." Ujar Farrell dengan ketus.

"Yah harusnya gue yang nanya ngapain lo disini." Jawab Dinda dengan kesal.

"Gue ada urusan."

"Gue juga ada urusan."

"Gak usah ikut-ikut." Sinis Farrell.

"Gue kagak ikut-ikut." Balas Dinda tak kalah sinis.

"Minggir!" Lanjut Dinda dengan menabrak bahu Farrel. Bukannya kebalik?

Farrell hanya menggeram karena cewek itu berani sekali padanya. Awas saja mungkin Farrell akan bermain-main sebentar.

Flashback off

DINDA DAN KISAHNYA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang