26. Honeymoon✨

219 3 0
                                    

Part 26

Honeymoon

“Guntur!” Sentak Dinda.

“Hm.” Gumam Guntur masih setengah tidur.

“Kamu yang buat tanda ini kan? Astaga mana sampai didadaku ya Allah.” Dinda meraba-raba tanda merah ingin sekali ia menghapusnya.

“Cuman dikit kok ay.” Elak Guntur, memang selama semalam mendengar gemericik air membuat ia tidak tahan menunggu Dinda tidur.

“Dikit gimana, ini penuh iih mana kamu semalam hisap payudara aku kan bekas air liur mu ini.” Dinda merengut kesal marah pun seperti nya percuma karena Guntur masih tidur dan segera mengambil handuk dan pergi mandi.

Setelah selesai mandi bergantian dengan Guntur merek segera makan berdua di sofa didalam kamar.

“Din, kamu mau kita honeymoon kemana?”

“Gun, kan aku bilang kemarin belum siap.” Mohon Dinda.

“Kita gak perlu lakuin itu selagi kamu belum siap, kita kesana hanya liburan. Coba kamu pikir nanti ketika kita tidak honeymoon dikira musuhan nanti.” Dinda jadi tidak enak dengan Guntur.

“Terserah kamu aja.” Pasrah Dinda.

“Tapi aku harus selesaikan pekerjaan satu bulan kedepan supaya bisa ambil cuti.” Dinda mengangguk saja.

“Ayang kiss dulu mana?” Daripada dia merengek terus lebih baik ia cium saja.

Cup

Cup

Cup

Tiga kecupan di dahi dan pipi untuk bayi besarnya.

“Udah kan ayo makan.” Dinda mengajak Guntur yang sedang tersenyum lebar.

Oh ayolah dia tidak munafik bahwa ini adalah hari terbahagia nya bersama orang yang ia sayang.

-

“Astaga, pengantin barunya udah mulai nakal ya Pa. Jam segini baru bangun.” Goda Mama Guntur melihat sikap malu mereka.

“Mama!” Darrel memeluk Dinda karena semalam ia tidur dengan nenek dan kakeknya, katanya kan ia mau punya adik jadi harus nurut biar adik bayi mau keluar.

Dinda segera menggandeng Darrel dan mengambilkan nasi untuk mereka berdua lalu setelah itu dirinya.

Mereka semua makan dengan tenang, seperti biasa tanpa ada yang berbicara Dinda menghargai itu tapi setelah makan mereka selesai mereka mendapat wejangan tentang suami istri yang banyak dikarenakan Guntur anak semata wayang mereka.

“Iya Ma aku paham kok.” Guntur mulai pasrah dengan kelakuan Mama dan Papanya.

Dinda hanya terkekeh melihat muka Guntur yang terlihat ingin menangis.

“Kalian mau honeymoon kemana?” Tanya Papa Guntur.

Sebelum Dinda menjawab Guntur malah menjawabnya,”Aku sih pengennya diluar negeri biar bisa bebas disana hehe.” Cengir Guntur membuat Dinda memerah.

“Aku ikut mas Guntur saja.” Dinda berujar seperti itu karena ia bingung mau kemana.

“Ya sudah tapi hati-hati ya.” Peringat Mama Guntur.

“Oh ya kayaknya Guntur besok mau kerja beresin dokumen buat sebulan nanti.” Ujar Guntur.

“Ya ampun masih baru lhoh ini, gak cuti dulu?”

“Gak Ma, biar nanti pas liburan bisa santai.” Akhirnya Mama Guntur mengangguk.

-

Setelah mereka packing untuk pulang kerumah baru Guntur. Rasanya bagi Dinda ini adalah mimpi terindahnya ia tidak mau bangun.

DINDA DAN KISAHNYA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang