**
*
AUTHOR POV~
"Yujin, kututup telponnya. Kau tidak perlu menangis, atau kau akan membuat eommamu menangis juga." Ujar jungkook. Setelah mengatakan itu jungkook langsung menutup telpon milik taehyung.
Jungkook kembali menatap taehyung. Itu bukan tatapan manja dari maknae pada hyungnya. Itu bukan tatapan milik jungkook sehari hari.
"Apa yang kau lakukan?!" Tanya taehyung sembari merebut kembali ponsel digenggaman jungkook.
"Apa yang aku lakukan?!" Tanya jungkook balik. "Hyung yakin bertanya itu."
"Eoh, apa yang kau lakukan, aku sedang menelpon yujin."
"Sedang menelpon yujin atau sedang menyakiti yujin?" Tanya jungkook sembari tertawa mengejek.
"Mwo?!"
"Apa hyung tidak sadar, perkataan hyung tadi menyakiti yujin. Apa hyung tidak tau bagaimana perasaan yujin?" Tanya jungkook. Jungkook lalu tertawa. "Ah ... Aku lupa, hyung kan hanya tau tentang si stylist pribadi hyung itu."
"Jaga bicaramu." Ujar taehyung.
"Aku sudah menjaganya, bukankah aku sudah bilang pada hyung untuk menjaga yujin. Agar dia tidak menangis karena hal bodoh yang hyung lakukan?"
"Jung--" perkataan taehyung terpotong.
"Semuanya ayo siap siap, kita akan segera memulai syuting!" Seru salah satu manager mereka.
Setelah mendengar itu jungkook langsung pergi meninggalkan taehyung dan mendahului member lain yang masih ada diruangan itu.
"Apa itu jungkook?" Tanya jimin pada hoseok.
"Sepertinya ia kerasukan hantu bighit." Ujar hoesok.
"Wajar saja jungkook seperti itu, taehyungnya saja kurang ajar." Ujar suga pelan sembari berjalan melewati jimin dan hoseok. Hoseok dan jimin hanya saling menatap.
"Kajja, kita syuting dulu." Ujar namjoon sembari merangkul taehyung.
Setelah semua member bersiap siap, syuting pun dimulai. Meskipun jungkook dan taehyung dapat menutupi masalah mereka di depan kamera, tetap saja itu terasa canggung jika ditonton oleh orang yang menyadarinya. Setelah sekitar 5 jam mereka syuting, semua member pun bersiap untuk pulang. Jungkook berada satu mobil dengan jimin. Sedangkan taehyung berada satu mobil dengan namjoon.
"Lakukan semua yang kuminta. Jangan lengah sedikitpun. Mengerti?" Tanya jungkook dengan seseorang di sebrang telponnya.
Setelah jungkook menyelesaikan panggilannya, jimin pun bertanya. "Siapa?"
"Seseorang." Jawab jungkook dengan singkat.
Jimin menghembuskan nafasnya. "Aku tau itu seseorang. Maksudku siapa?"
"Seseorang yang bekerja untukku." Jawab jungkook.
"Arraseo arraseo." Ujar jimin pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Idol ; KTH
Fanfiction"Sampai kapan aku harus terus berharap bahwa pilihanku untuk memilihmu bukanlah sebuah kesalahan dalam hidupku?" "Bolehkah aku berhenti?"