32

6.2K 704 108
                                    

TYPO

Jeff menghembuskan nafas kasar, sekarang pukul tiga sore namun Haera sama sekali belum menampakkan batang hidungnya.

Jeff ingin menghubungi namun tidak ada satu pun ponsel disini, orangtuanya juga baru saja pulang, Jeff sendirian

"Kemana sih?" gumamnya sebal

...

"Mark, kita langsung pulang aja yah?"

Mark yang sedang menyetir menoleh pada Haera disampingnya

Mereka baru saja keluar dari area sekolah setelah tadi selesai dengan urusan mengumpulkan data siswa

"Gak mau makan dulu?"

"Lain kali ya Mark?" Haera berucap tidak enak hati

Mark terkekeh mendengar ucapan Haera, membuat gadis itu bingung

"Gue jadi gak enak sama lo Ra, udah bantuin gue juga"

"Gue nagih kok, enak aja kalo gak jadi. Tapi gak hari ini" ucap gadis itu

"Oh yah?" jahil Mark

"Iyalah!"

"Lucu banget sih" Mark mencubit pipi Haera genas

Haera menggigit bibir bawahnya sesudah tadi Mark mencubit pipi nya

Kenapa dia malu sih? Haera yakin pipi nya pasti sudah seperti kepiting rebus

"Yaudah, gue anter lo pulang aja"

Haera mengangguk

..

Sesampainya dirumah Haera

"Hati-hati yah Mark"

"Iya, besok gue jemput ya?"

"Oke!, jangan kepagian tapi"

"Iya, bye Ra" Mark tersenyum kearah Haera lalu menaikkan kaca mobilnya

"Bye-bye"

Mobil Mark mulai meninggalkan area rumah Haera

Haera memandang kepergian mobil Mark dengan sedikit menahan senyumnya

Haera menggigit bibir bawahnya, senyum Mark terngiang-ngiang dipikirannya

"Ra, jangan gila" Haera memukul kepalanya pelan, bermaksud mengembalikan kewarasannya

"Itu cowok lo?"

"Anj- kaget, abang!"

"Apa?"

"Kaget tau Haera! muncul tiba-tiba kayak setan"

"Lebay, perasaan abang dari tadi udah didepan pintu"

"Mana ada, Haera turun dari mobil gak ada abang tuh"

"Ada, buta ah Haera"

"Ihh, nyebelin!" Haera memukul lengan Marshal sekuat tenaga

"Sakit sayang"

"Tau ah, aku mau masuk"

"Jawab dulu, itu cowok lo?"

"Enggak, itu temen aku"

"Yang bener? kata mamah kamu punya pacar"

"Eng- eh astagah!"

Haera membulatkan matanya kala memingat Jeff yang kemungkinan sedang menunggunya dirumah sakit

Haera melirik jam tangannya, pukul setengah tujuh malam

sial, dia melupakan kekasihnya

"Bang, anterin Haera kerumah sakit sekarang!"

Mas JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang