part 3

3.9K 227 13
                                    

Ini hari ketiga singto di sekap oleh krist dan semenjak kejadian itu krist sudah tak pernah lagi menemui singto, mungkin krist sedang sibuk saat ini. Dia selalu di beri makan oleh anak buah krist dan tak pernah di biarkan kelaparan hanya saja singto tidak di perbolehkan melihat dunia luar, ruangan tempat dirinya di sekap benar-benar tertutup rapat tanpa jendela mau pun kaca.

*Ceklek.... Bunyi pintu terbuka membuat singto melihat siapa yang baru saja datang.

Singto yang melihat kedatangan krist mencoba mundur, dia benar-benar takut dengan kedatangan krist, apa lagi mengingat 3 hari yang lalu dia mendapatkan pelecehan seksual dari krist.

"Kenapa takut?" Tanya krist sambil tersenyum sinis.

"J-jangan tuan....." Ucap singto ketakutan.

"Ikut aku" Ucap krist datar.

Singto hanya mengangguk dan berjalan mengikuti krist dari belakang, singto bahkan baru tahu jika mansion krist sangat luas dan banyak penjaganya, juga ada banyak maid yang berjalan mengerjakan tugas mereka masing-masing.

Krist membawa singto ke sebuah kamar, singto memasuki kamar yang sangat luas dan mewah.

"Mandi....." Ucap krist datar.

Tak ingin membuat krist mengulang kata-katanya singto langsung bergegas pergi ke kamar mandi.

Setelah membersihkan tubuhnya singto keluar hanya dengan menggunakan bathrobes.

Krist menatap singto dengan tatapan lapar dan ia meneguk salivanya kasar.

"Kemarilah" Ucap krist.

Singto berjalan perlahan mendekat ke arah krist yang berada di atas ranjang, krist menarik tangan singto dan mendudukan singto di pangkuannya. Tubuh singto kembali bergetar ketakutan.

"J-jangan t-tuan....." Ucap singto dengan mata memerah yang siap mengeluarkan air matanya.

Bukannya kasian krist malah semakin bernafsu, wajah singto sangat manis saat ketakutan, krist mengusap bibir merah singto menggunakan ibu jarinya, bibir itu sangat lembut, sehingga membuat krist meneguk kasar saliva miliknya.

Krist mendekatkan wajahnya dan menyambar bibir merah singto di iringi dengan air mata singto yang mulai mengalir membasahi pipinya, krist tak menghiraukan itu, dia terus menghisap bibir singto dan mengajak lidah singto saling melilit di dalam sana. Rasa asin terasa dari air mata singto namun krist tak memperdulikannya, perlahan ia merebahkan singto di atas kasur dan membuka tali bathrobes yang di gunakan singto sehingga terpampang tubuh mulus singto di hadapannya.

Tangan krist mulai menjelajahi tubuh indah singto dengan bibirnya menghisap leher singto. Singto mendesah mendapat perlakuan dari krist, penisnya yang sudah sangat menegang krist kocok perlahan hingga mengeluarkan cairan precumnya.

Ciuman krist turun hingga puting coklat singto, dia menghisap dan menyusu seperti bayi, tubuh singto menegang mendapat perlakuan dari krist, desahannya mulai memenuhi ruangan kamar itu.

Jari krist mulai memasuki lubang singto, baru satu jari yang masuk singto sudah berteriak kesakitan dan mengetatkan lubangnya.

"Rileks...." Ucap krist.

Singto mencoba merilekskan tubuhnya, hingga jari ke tiga krist mulai masuk, singto masih menangis, ia tak menyangka jika akan di perlakukan seperti sekarang, apa lagi oleh seorang pria.

Setelah mempersiapkan lubang singto, krist melepas seluruh pakaian yang masih menempel di tubuhnya, membuat singto mengalihkan pandangannya ke lain, ia terlalu malu untuk menatap tubuh polos krist saat ini.

krist mengambil lube dan mengoleskannya di penisnya, dia mulai mengukung tubuh singto di bawahnya, tangannya mengarahkan penisnya agar masuk ke dalam lubang singto.

"S-sakit... Tuan...." Ucap singto.

"Tahan sebentar" ucap krist.

*Jlebb........ Krist menghentakan penisnya dalam sekali hentakan. Tangannya menutup mulut singto agar tak berteriak.

Sepertinya krist memang mempunyai kelainan, dia merasa puas melihat ekspresi kesakitan di wajah singto, dia tersenyum jahat menatap air mata singto yang terus mengalir membasahi pipi bulatnya.

Krist mulai bergerak cepat dan keras, hingga teriakan kesakitan berubah menjadi desahan kenikmatan dari bibir singto.

"Nnghhh... T-tuann...."

"Aarrghhh"

Tiba-tiba krist menghentikan gerakannya membuat singto membuka matanya karna kehilangan kenikmatan yang tadi di rasanya.

Krist menggendong singto membawanya ke balkon kamar, krist membalik tubuh singto agar membelakanginya dan kembali memasukkan penisnya ke dalam lubang singto dari belakang, dia menyetubuhi singto di depan public, singto bahkan bisa melihat dengan jelas para pengawal dan beberapa maid yang berlalu lalang di bawah sana.

Harga diri singto seakan sudah hilang sekarang, dia bahkan menjerit kenikmatan saat penis krist menusuk prostatnya tanpa peduli orang di bawah sana akan mendengar jeritan kenikmatan dari dirinya.

Antara nikmat dan malu saat ini singto rasakan, namun dirinya mengenyampingkan rasa malunya, singto menikmati tusukan krist di lubangnya yang semakin cepat dan keras, suara kecipak dari belahan pantat singto dan paha krist beradu keras, hingga beberapa menit kemudian keduanya mengeluarkan cairan mereka, tubuh singto lemas dan langsung terduduk di lantai. Krist mengarahkan penisnya ke dekat mulut singto tanpa memberi waktu untuk singto mengatur nafas.

Singto kembali mengoral penis krist dan mengocok bagian yang tak dapat masuk ke dalam mulutnya, krist merasa tak puas hanya dengan mulut singto, ia berjongkok dan mengangkat sebelah kaki singto dan kembali memasukan penisnya ke dalam lubang sempit singto, bergerak secara cepat dan kasar, singto hanya mampu mendesah dan terus mendesah di bawah kukungan krist, dia juga melupakan fakta jika mereka masih berada di balkon kamar.

Entah berapa jam krist menggagahi singto di balkon, sekarang singto benar-benar lemas, bahkan untuk berdiri saja dia tak mampu lagi. Krist menggendong singto dan merebahkannya di atas kasur.

Ia menatap singto yang sudah memejamkan matanya, bibir bengkak dan kiss mark dimana-mana membuat singto terlihat semakin cantik di mata krist, dia tersenyum miring kemudian beranjak pergi meninggalkan singto di kamarnya dan tak lupa juga dia mengunci pintu kamar dari luar.




















Tbc.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang