Part 20

2.7K 185 13
                                    

Entah berapa lama krist dan singto tidur, kini krist terbangun lebih dulu dari tidurnya, dia menatap singto yang masih betah memejamkan matanya.

Krist mengusap pipi singto lembut dan tersenyum senang akhirnya singto tak lagi menjaga jarak dengannya, dia benar-benar bahagia karna singto sudah mau di sentuh olehnya.

Singto yang merasa pipinya di usap membuka matanya, ada wajah tampan krist di hadapannya saat ini, singto tersenyum senang dan memegang tangan krist di pipinya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya singto.

"Sudah malam, kita tidur terlalu lama tadi" ucap krist.

Mereka masih saling menatap, perlahan wajah krist mendekat ke wajah singto dan mencium bibir singto lembut, singto juga membalas lumatan krist di bibirnya, mereka saling menyesap memadu kasih.

"Apa aku boleh melakukan lebih, sing?" Tanya krist.

"Phi boleh melakukan apapun" ucap singto.

Krist kembali melumat habis bibir singto, kali ini di sertai nafsu yang membara, tangan krist bergerak menjelajahi tubuh singto dan membuka baju yang singto gunakan. Ciuman krist turun ke leher, menghisap dan menjilatnya dengan penuh nafsu hingga membuat singto melenguh nikmat karna rasa geli di lehernya.

"Ngghhh" desah singto sembari mendongakan kepalanya agar krist semakin mudah mencumbu lehernya.

Tangan krist memelintir puting coklat singto dengan bibirnya yang masih sibuk memberikan banyak tanda cinta di leher singto.

"Aku sangat mencintai mu" ucap krist.

"Aku juga mencintai phi" jawab singto.

Krist mulai melepas kancing kemeja yang di gunakannya satu persatu sambil terus menatap singto, singto merasa mengingat sesuatu, rasanya krist pernah membuka kancing kemejanya di hadapan singto.

Singto mencoba mengingat, benar.. krist pernah membuka kancing kemejanya di hadapan singto saat dirinya berendam di dalam bathub, namun singto lupa kenapa dirinya berendam saat itu entah sejak kapan krist berhasil membuka kemeja dan celananya, singto terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri hingga melupakan krist yang ada di hadapannya.

Krist kembali mengukung tubuh singto dan singto mengalungkan tangannya di leher krist, mereka saling menatap dan tersenyum, krist kembali melumat lembut bibir singto, menyesapnya dalam sambil memejamkan matanya, mereka saling membelit lidah di dalam sana tangan krist turun ke bawah membuka celana yang singto gunakan tanpa melepas tautan bibir mereka.

Setelah celana singto terbuka krist mulai memposisikan penisnya di depan lubang singto.

Singto mencengkram erat pundak krist yang tengah mengukung dirinya, mata singto terpejam saat merasakan benda tumpul yang tengah berusaha menerobos lubangnya.

"Sakit phi....." Ucap singto.

Krist menatap wajah singto yang memerah sepertinya sangat kesakitan.

"Maafkan aku sing" ucap krist.

Krist hendak menarik diri dari atas tubuh singto, namun tangan singto terus memeluk lehernya membuat krist tak bisa beranjak.

"Aku tak mau menyakiti mu" ucap krist lembut.

"Aku ingin phi, aku akan menahannya untuk phi, ayo lakukan lagi" ucap singto.

Karna mendapat lampu hijau, krist kembali menyambar bibir singto. Menyesap dan mengajak lidah singto saling melilit di dalam sana.

"Kita mulai lagi" ucap krist, setelah dirinya menghentikan ciuman mereka.

Mereka sudah seperti pasangan pengantin baru saat ini yang berusaha membobol keperawanan, padahal lubang singto sudah pernah krist masuki dulu, mungkin karna sudah lama tak di masuki membuat lubangnya semakin sempit sekarang.

Krist memposisikan kakinya di sela-sela kaki singto, tak lupa dia memberi banyak lube di lubang singto agar mempermudah penisnya masuk.

Singto tersentak kaget saat merasakan benda asing yang perlahan mulai memasuki lubangnya, kali ini lebih lembut namun membuatnya semakin sakit dan juga sesak yang di rasakannya, singto menggigit tangan krist yang berada di samping kepalanya, seiring dengan penis krist yang mulai tenggelam di dalam lubangnya membuat singto semakin kuat menggigit tangan krist.

*Jlebb...... Penis krist masuk sempurna ke dalam lubang singto.

"Nnggghhhh" desah singto tertahan karna giginya masih menancam di tangan krist saat ini, krist bahkan tak memperdulikan rasa sakit di tangannya.

Hangat dan sempit, itu yang di rasakan oleh krist saat ini. Krist mendiamkan penisnya sebentar kemudian melumat telinga singto, menjilatnya secara sensual agar sakit di lubang singto teralihkan.

Pinggang krist mulai bergerak maju mundur secara perlahan dengan bibirnya yang masih melumat telinga singto, sesekali krist membisikan kata cinta di dalamnya.

Krist terus bergerak semakin cepat dan menatap wajah singto di bawahnya mereka saling menatap dan singto tersenyum manis sambil terus menikmati sesuatu di bawah sana desahan demi desahan sudah lolos dari bibir singto dengan krist yang tak henti-hentinya mengumamkan kata cinta dan sesekali mengecup kening singto.

Krist menenggelamkan kepalanya di leher singto dan semakin bergerak cepat, bibir krist membuat banyak tanda merah di leher jenjang singto.

"Aargghh.... Phii krist"

"Nngghh... Phii...."

Singto terus mendesahkan nama krist di dekat telinganya dan krist yang masih sibuk membuat suatu karya di leher singto, pergerakan di bawah sana semakin cepat dan cepat.

Krist menjauhkan wajahnya dari leher singto dan fokus bergerak di bawah sana, ia semakin bergerak cepat dan kasar membuat singto berpegangan dengan kedua tangan krist yang berada di dekat kepalanya, desahan singto semakin nyaring kala penis krist menusuk prostat bengkaknya berkali-kali, di hentakan ketiga keduanya mengeluarkan cairan mereka secara bersamaan.

Krist langsung merebahkan tubuhnya di samping singto dan mengatur nafas, begitu juga dengan singto.

Singto memegang tangan krist yang di gigitnya tadi,ada bekas giginya di sana dan tangan krist juga terluka akibatnya.

"Maafkan aku phi" ucap singto sambil mengusap tangan krist.

"Ini tak sebanding dengan sakit yang kamu rasakan, sayang" ucap krist.

"Sekali lagi boleh?" Tanya krist.

"Tentu saja" ucap singto.

Krist kembali mengukung tubuh singto dan memulai kegiatan panas mereka, walau singto hanya bisa terbaring krist tetap semangat menggenjot lubangnya, entah berapa lama mereka melakukan pergulatan panas, yang pasti keduanya melewati waktu tengah malam dengan penuh desahan dan banyak cinta di dalamnya.















Tbc.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang