part 5

2.6K 216 11
                                    

"Sing....." Ucap namtarn menyadarkan singto dari lamunannya.

"Huh. Kenapa?" Tanya singto.

"Apa yang kamu pikirkan?" Ucap namtarn.

"A-aku.... A-aku tak memikirkan apapun" ucap singto.

Singto memang melamun sedari tadi, karna dia memikirkan akan pulang ke mansion krist atau tidak. Singto merasa ini kesempatan untuk dirinya kabur dari krist, dia tidak mau di jadikan budak nafsu nantinya.

"Mau pulang bersama?" Tanya namtarn.

"T-tidak, lain kali saja, aku ada keperluan lain, aku pulang dulu" ucap singto.

Singto membereskan bukunya dan mulai bergegas pergi, dia harus melarikan diri sejauh mungkin dari krist.

Singto berjalan cepat menuju halte, namun di pertengahan jalan singto bertemu dengan krist yang sudah menatapnya datar.

"Mau kemana, cantik?" Tanya krist.

Singto mencoba berlari sekencang mungkin, krist langsung menyuruh anak buahnya untuk mengejar singto, hanya membutuhkan waktu beberapa menit anak buah krist berhasil menangkap singto dan memasukannya ke dalam mobil.

Di dalam mobil sudah ada krist yang menunggu sambil menikmati asap rokoknya.

"Masih ingin kabur?" Ucap krist datar.

"Lepaskan aku, phi" ucap singto takut.

"Bukankah kamu berjanji jika tidak akan melarikan diri, sing?" Ucap krist.

"T-tapi aku ingin hidup bebas" ucap singto.

"Jalan" Ucap krist pada joy.

Joy menjalankan mobilnya sedangkan krist menghisap rokoknya menikmati asap yang keluar dan mengabaikan singto yang bergetar ketakutan di sampingnya.

30 menit kemudian mereka tiba di mansion. Krist langsung keluar meninggalkan singto, joy membuka pintu mobil dan menarik paksa tangan singto agar keluar dari mobil, dia membawa singto ke suatu ruangan dan menguncinya di dalam sana.

Singto ketakutan karna dia kembali berada di dalam ruangan saat pertama kali dirinya di culik.

Singto mencoba berjalan ke depan pintu dan mengetuknya.

"Phi.... Keluarkan aku dari sini.... Aku takut gelap phi!" Ucap singto sambil menangis.

Saat ini ruangan itu memang sangag gelap, krist sengaja tak menghidupkan lampunya, ia ingin memberi hukuman kepada singto karna sudah berani mencoba untuk kabur dari dirinya.

Krist memperhatikan singto dari cctv, singto menangis dan berusaha mendobrak pintu agar terbuka. Setelah itu krist mengabaikan singto dan kembali berkutat dengan perkerjaaannya.
.
.
.
.
.
Sudah 2 hari singto di sekap di ruangan itu tanpa di beri makanan dan minuman, bahkan tanpa di jenguk sama sekali.

krist berjalan menuju ruangan singto di sekap dan membuka pintunya, dia melihat tubuh lemah singto yang terbaring di lantai.

Krist menginjak tangan singto sekuat tenaga sehingga membuat singto terbangun dari tidurnya karna merasa perih di tangannya.

"P-phi...." Lirih singto lemas.

"Apa nyaman tidur disini, sing?" Tanya krist.

"A-aku haus" ucap singto lemah.

Krist menjauhkan kakinya dari tangan singto dan berjongkok, di lihatnya tangan singto berdarah akibat diinjaknya tadi, tak lama joy datang bersama beberapa anak buahnya.

"Urus dia" ucap krist sambil berlalu pergi.

"P-phi... Jangan tinggalkan aku" ucap singto ketakutan.

Entah kenapa singto merasa jika krist menyuruh anak buahnya untuk membunuh dirinya saat ini.

Anak buah joy membopong tubuh lemah singto membawanya kembali ke kamar singto.

"Mandi" ucap joy datar.

Singto berusaha sekuat tenaga untuk berjalan ke kamar mandi dan membersihkan diri, saat singto keluar dari kamar mandi, joy dan anak buahnya sudah pergi, di gantikan oleh beberapa maid yang ada di dekat ranjang.

Singto berjalan menuju walk in closet dan memakai pakaiannya, setelah itu dirinya keluar berjalan menghampiri maid.

Satu maid berjalan mendekat ke arah singto dan mengobati tangan singto yang terluka akibat di injak krist tadi.

"Silahkan makan tuan" ucap maid, setelah ia mengobati tangan singto.

Para maid berjalan keluar dari kamar meninggalkan singto sendirian di sana.

Singto hanya melihat makanan dan minuman itu tanpa berniat untuk menyentuhnya, padahal perutnya terasa lapar sekarang, hanya saja singto takut jika makanan itu krist beri racun, dia masih belum ingin mati.

Singto memilih untuk merebahkan tubuhnya di ranjang dan mulai terlelap tidur.

"Dasar bodoh!" Umpat krist.

Krist memperhatikan singto dari cctv sedari tadi, bukannya memakan makananya singto malah memilih untuk tidur. Baru saja singto terlelap sudah ada maid yang membangunkan dirinya.

"Makanan itu tidak ada racunnya, tuan" ucap maid itu.

Singto bangun dan berjalan dia duduk di kursi dan menatap makanan yang ada di atas meja, apa benar tidak ada racun di dalamnya? Apa krist sebaik itu tidak ingin membunuh dirinya? Itu yang berada di dalam pikiran singto.

Singto memakan makanannya dengan lahap, sudah dua hari dirinya tidak makan dan minum, hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk singto menghabiskan makanan itu.

Tak lama pintu terbuka, krist masuk ke dalam kamar dengan wajah datarnya.

Tak lama pintu terbuka, krist masuk ke dalam kamar dengan wajah datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ikut aku" ucap krist.

Singto hanya menurut dan berjalan mengikuti krist dari belakang hingga mereka tiba di suatu ruangan.

Baru satu langkah mereka menginjakkan kaki di ruangan itu, singto sudah mencium bau amis yang menyengat. Ia melihat ada satu orang pria di sana dengan tubuh penuh darah dan sayatan, krist menghidupkan rokoknya sambil memandang korbannya di depan.

"Bunuh dia" ucap krist sambil memberikan pistol kepada singto.

"A-aku tak mau jadi pembunuh, phi" ucap singto takut.

Krist berjalan mendekat ke arah korbannya dan menendang kepalanya hingga sang korban berteriak kesakitan.

"Dia hanya seeko tikus kecil, jangan takut, bunuh sekarang atau kamu yang akan ku bunuh" ucap krist tegas.

Singto terpaksa mengarahkan pistolnya ke arah orang itu, ia memejamkan matanya dan menekan pelatuknya hingga terdengar suara nyaring.

*Dorrr.....

Setelahnya singto langsung pingsan tak sadarkan diri sedangkan krist tersenyum puas melihatnya dan berjalan ke arah singto lalu menggendongnya membawa singto keluar dari ruangan itu.















Tbc.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang