Part 12

2.4K 217 39
                                    

Hari-hari berlalu begitu saja, krist tak pernah lagi menyentuh singto atau sekedar berbicara dengan singto, krist seperti menghindari singto walau mereka tinggal di mansion yang sama.

Hari-hari berlalu begitu saja, krist tak pernah lagi menyentuh singto atau sekedar berbicara dengan singto, krist seperti menghindari singto walau mereka tinggal di mansion yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini singto sudah bersiap, dia akan berangkat kuliah walau sebenarnya kepalanya pusing dan dirinya merasa mual, namun singto harus tetap pergi ke kampus sekarang.

Sebelum berangkat singto pergi ke ruang makan untuk sarapan dia hanya tak ingin pingsan saat di kelas nanti.

Di sana singto bertemu dengan krist yang juga sedang sarapan.

Singto duduk di hadapan krist dan mulai memakan makanannya, krist bahkan seolah tak menganggap singto ada di hadapannya.

Krist tak pernah bertanya kabar singto, apa lagi kabar anaknya yang berada di dalam perut singto.

Setelah makanannya habis krist langsung beranjak pergi dari sana meninggalkan singto yang masih memakan makanannya, tiba-tiba makanan yang di makan singto terasa hambar, air matanya menetes keluar. Singto memilih langsung pergi meninggalkan meja makan dan berangkat ke kampus.
.
.
.
.
Singto berjalan menuju kelasnya dan duduk di kursinya, semua tatapan mata teman sekelasnya terarah pada dirinya, tak lama namtarn juga masuk dan duduk disamping singto.

"Kalian tahu kenapa singto bisa memakai pakaian bagus dan juga mahal? Singto menjadi jalang pria kaya, bahkan singto tengah hamil sekarang tapi pria itu tak mau menikahinya bahkan tidak menganggap anaknya ada di dalam sana" ucap force.

"Dan asal kalian tahu, pria itu malah ingin menggugurkan anaknya di dalam perut singto, dia menanyakan obat penggugur kandungan kepada phi ku" ucap force lagi.

Force memang tahu singto tengah hamil karna dirinya tak sengaja mendengar godt dan krist yang berbicara, krist memang sempat menanyakan obat penggugur kandungan kepada godt.

"Cihh jalang"

"Hamil di luar nikah"

"Tidak ada yang mau bertanggung jawab, mungkin dirinya bermain dengan banyak pria"

"Pria rendahan"

Dan masih banyak lagi cacian dari teman sekelas singto.

Namtarn memegang tangan singto mencoba menenangkan singto. Singto hanya diam, dirinya menangis, apa krist sebenci itu padanya dan anaknya sampai ingin menggugurkan kandungannya, hinaan dan cacian terus singto dengar membuat dirinya sudah tak tahan dan beranjak dari kursinya memilih untuk pergi dari sana.
.
.
Sudah seminggu ini singto selalu di bully oleh teman-temannya di kampus dan krist tak pernah menyapa dirinya lagi, singto merasa sudah tak ada gunanya dia hidup.

Singto berjalan ke belakang mansion dan pergi ke taman di sana, singto melihat danau, dirinya berjalan perlahan hingga mendekati danau.

"APA AKU TAK PANTAS BAHAGIA!"

"KENAPA AKU HARUS HIDUP DI DUNIA INI"

"KENAPA!" teriak singto.

"AKU JUGA INGIN BAHAGIA!"

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang