Part 22

2.1K 173 32
                                    

Satu bulan kemudian.





***
Singto sudah bisa berjalan normal sekarang, itu berkat krist yang sering membantunya untuk berjalan, krist juga selalu membawa singto terapi.

Singto merasa bosan berada di mansion. Dia turun ke bawah untuk mencari krist.

Singto mencari krist di danau belakang mansion, di lihatnya krist tengah duduk di kursi dengan menghadap ke arah danau.

"Phi krist" sapa singto.

"Hmm, kamu kenapa disini?" Tanya krist.

"Aku bosan, apa yang phi lakukan?" Ucap singto.

"Memberi makan buaya" ucap krist.

"Phi beri makanan apa?" Tanya singto penasaran.

"Daging" jawab krist singkat.

"Kenapa phi harus memelihara buaya, kenapa tidak hewan lain?" Tanya singto.

"Tidak ada alasan untuk itu" ucap krist.

Kenapa krist memelihara buaya bukan anjing atau kucing? Itu karna krist hanya ingin melenyapkan tawanannya dengan cara memberikan dagingnya pada buaya, krist hanya ingin melenyapkan barang bukti menggunakan hewan peliharaannya itu.

Kilasan masa lalu kembali muncul di ingatan singto, dia mengingat mereka pernah berciuman di danau, juga dirinya pernah terjun ke danau.

"Phi...." Ucap singto.

"Apa?" Ucap krist.

"Aku mengingat kita pernah berciuman disini?" Ucap singto.

Krist mengingat itu, setelah mereka berciuman krist pergi bersama dua wanita.

"Jangan di ingat sing" ucap krist.

"Aku juga mengingat aku pernah terjun ke danau? Aku kenapa terjun phi, bukankah di danau ada buaya, beruntung aku tak dimakan buaya saat itu" ucap singto.

Krist ingat singto terjun karna dirinya tak memperdulikan singto.

"Apa ingatan mu sudah kembali sing?"

"Hanya sekilas, ayo antarkan aku ke rumah lama ku, jika aku ke sana pasti ingatan ku akan kembali" ucap singto.

"Aku sibuk" ucap krist.

"Phi selalu menggunakan alasan itu, ayolah phi...." Paksa singto.

"Kamu kenapa ingin mengingat masa lalu, cukup lihat masa depan, sing" ucap krist.

"Aku hanya tak ingin melupakan kenangan manis kita dulu dari awal kita bertemu hingga menjalin hubungan" ucap singto.

"......."

Tidak ada manisnya masa lalu mereka, apa yang ingin singto ingat? Krist hanya takut singto meninggalkan dirinya jika singto mengingat masa lalu mereka.

"Phi....." Ucap singto, dengan memasang wajah imutnya.

"Ckk.... Baiklah, ayo kita pergi, cium dulu tapi" ucap krist.

Singto dengan senang hati menyambar bibir krist dan melumatnya, mereka saling melumat dan memejamkan mata, hingga dua menit kemudian singto mengakhiri ciuman mereka.

Krist dan singto berjalan ke depan, krist memang sudah menyuruh joy untuk mencari tahu rumah singto sebelumnya, untuk berjaga-jaga jika singto menagih janjinya untuk membawa dirinya ke rumah lamanya.

Krist dan singto masuk ke dalam mobil, kali ini krist sengaja menyetir sendiri tanpa joy, dia hanya ingin berduaan dengan singto. Setelah 45 menit kemudian akhirnya mobil krist berhenti di depan sebuah gang, mobil tak bisa masuk karna jalannya begitu sempit, singto dan krist terpaksa turun dan berjalan kaki untuk pergi ke rumah lama singto.

Di sepanjang jalan tangan mereka saling bertautan, singto mengingat dia sering melewati gang itu dan berarti itu memang jalan menuju rumahnya hingga mereka tiba di pertengahan jalan, singto berhenti, krist sudah cemas karna singto berhenti tepat di tempat pertama kali mereka bertemu dulu, saat singto melihat krist membunuh seseorang.

"Kenapa?" Tanya krist, khawatir.

"A-aku merasa pernah melihat sesuatu disini, tapi aku lupa apa itu" Ucap singto.

"Jangan di ingat, sebaiknya kita lanjut berjalan" ucap krist.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka hingga tiba di sebuah rumah sederhana, singto ingat itu rumahnya, semua terasa jelas, juga ingat dia sering pulang bersama wanita ke rumahnya, namun singto tak pernah mengingat krist, entah krist menjemput dirinya atau mengantar dirinya pulang, bukankah mereka berpacaran namun singto tak mengingat satu pun kenangan mereka di rumahnya.

"Aku ingat ini rumah ku phi, tapi aku tak mengingat satu pun kenangan kita di rumah ini, apa phi tak pernah main? Atau sekedar mengantar jemput aku?" Tanya singto bingung.

"Aku sering main ke sini" ucap krist berbohong lagi, entah sampai kapan krist akan terus berbohong.

Krist membuka pintu rumah singto dan mereka masuk ke dalam, ini juga untuk pertama kalinya krist masuk, singto berjalan menuju kamarnya, di kamarnya sangat berdebu, bahkan banyak sarang laba-labanya karna memang sudah lama tak di tempati.

Singto melihat ada sebuah foto di atas meja belajar, singto melihat foto itu, foto dirinya dan namtarn.

"Namtarn....." Gumam singto.

"Itu siapa?" Tanya krist.

"Ini teman ku kuliah, aku ingat sekarang, tunggu.... Bukankah phi pacar ku? Phi pasti tahu kan dengan semua teman ku" ucap singto.

"Hmm, aku lupa" ucap krist pelan.

Krist melihat foto yang di pegang oleh singto, mereka seperti orang berpacaran di foto itu, krist menjadi cemburu sekarang.

"Ayo kita pulang" ucap krist.

"Sebentar phi, aku ingin mengingat kenangan kita disini" ucap singto.

"......."

Krist terdiam, sampai kapan pun singto tak akan ingat karna memang tak ada kenangan mereka di rumahnya, bahkan ini untuk pertama kalinya krist menginjakkan kaki di rumah singto.

"Bagaimana jika kita membuat kenangan di sini" ucap krist.

"Membuat? Aku hanya perlu mengingat" ucap singto.

Krist mendekatkan wajahnya ke wajah singto dan menyambarnya, singto memejamkan matanya menikmati ciuman dari krist berharap dirinya mengingat satu ingatan entah mereka berciuman atau bercinta di rumahnya, bisa saja kan? Bukannya mereka berpacaran? Itu bisa saja terjadi.

Singto berusaha mengingat kenangan dirinya dan krist, memaksa kepalanya untuk berpikir keras.

"Aarghhhh"

Singto melepas ciuman mereka dan memegang kepalanya karna kepalanya tiba-tiba sakit.

"Kamu kenapa sing?"

"Kepala ku sakit phi, aku ingin mengingat kenangan kita tapi tak bisa"

"Sayang, jangan di paksa, sebaiknya kita pulang sekarang" ucap krist.

"Tapi aku masih belum mengingat satu pun" ucap singto.

"Sudah ku bilang, lupakan saja, aku tak masalah kamu melupakan itu" ucap krist.

"Tapi aku ingin mengingatnya phi" ucap singto.

"Ingat secara perlahan, jangan di paksa, sekarang kita pulang" ucap krist.

Singto hanya menurut, krist mengunci kembali rumah singto dan mereka berjalan pulang.




















Tbc.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang