Part 24

2.5K 166 17
                                    

.
.
.
.
.
.

"A-aku bisa menjelaskan semuanya, aku tak bermaksud membohongimu" ucap krist.

"Tak perlu di jelaskan, karna aku sudah tahu semuanya" ucap singto.

"M-maafkan aku sing" lirih krist.

Singto berjalan mendekat ke arah krist dan memeluknya erat, krist terkejut melihat reaksi singto bukankah singto sudah mengingat semuanya? Seharusnya singto marah padanya karna krist membohonginya namun kenyataannya singto tak marah sedikit pun.

"Kamu tak marah?" Tanya krist.

"Tidak, kenapa aku harus marah" ucap singto.

"Maafkan aku sudah membohongimu" ucap krist.

"Apa phi benar mencintai ku?" Tanya singto.

"Aku sangat mencintai mu, sing"

"Aku juga mencintai phi, terima kasih sudah merawat dan menjaga ku selama aku koma"

"Bukankah sudah ku katakan aku sangat mencintaimu, tentu saja aku akan melakukan itu"

"Tapi anak kita" ucap singto.

"Maafkan aku juga yang tak bisa menjaga mu.... Tapi mulai sekarang aku akan selalu ada untuk mu, aku akan melindungi mu"

"Apa force mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dia lakukan pada ku"

"Maafkan aku, tapi aku sudah tak mempermasalahkan itu lagi" lirih krist.

"Tapi karna dia aku kehilangan anakku" ucap singto marah.

"Aku sudah mengenalnya sejak kecil sing, kami bahkan sering bermain bersama sudahlah lupakan, lagi pula sekarang dia sudah tak pernah mengganggu kamu lagi" ucap krist.

"Tetap saja, aku membencinya dan aku akan membalasnya nanti" ucap singto.

"Sejak kapan kamu menjadi pendendam, sing?" Ucap krist.

"Tapi karna dia seharusnya anak kita sudah lahir sekarang" ucap singto.

"Sssttt.... Kita bisa membuatnya lagi" ucap krist.

Singto melepaskan pelukannya dari tubuh krist dan menatap mata krist.

Perlahan wajah mereka saling mendekat dan bibir mereka bertemu, keduanya saling melumat dalam dan memejamkan mata mereka ciuman yang awalnya lembut perlahan berubah menjadi panas, krist menghentikan ciuman mereka dan menarik singto membawanya ke kamar tamu yang berada di dekat ruang tamu.

Dia tak akan bermain dengan singto di tempat terbuka lagi karna dirinya tak akan rela jika para maid atau anak buahnya mendengar desahan merdu yang keluar dari bibir singto.

Krist mendorong singto ke atas kasur dan mulai mengukung tubuhnya mereka kembali melumat dan menghisap lidah masing-masing, tangan singto menekan tengkuk leher krist agar memperdalam ciuman mereka, tangan krist mulai bergerilya meraba setiap lekuk tubuh singto satu persatu pakaian yang melekat di tubuh mereka perlahan terlepas hingga keduanya polos seperti bayi yang baru lahir.

Ciuman krist turun ke leher singto dan memberikan banyak kecupan cinta di sana singto mendongakkan kepalanya menikmati hisapan dan jilatan dari krist. Tangannya meremas rambut krist seolah menyalurkan rasa nikmat yang di rasakannya.

"Nnghhh"

Cukup lama keduanya melakukan pemanasan jrist mulai melakukan penetrasi, penisnya perlahan tenggelam di dalam lubang singto, krist mulai menggenjotnya dengan cepat dan tak beraturan keduanya sangat menikmati percintaan mereka kali ini, ruangan kamar di penuhi oleh suara desahan dan geraman dari keduanya.

Entah berapa gaya yang telah mereka lakukan hingga akhirnya krist mengeluarkan cairannya di dalam lubang hangat singto, krist merebahkan tubuhnya di samping singto dan memeluknya erat.

"Semoga dia cepat hadir" bisik krist sambil mengusap perut singto.

"Apa jika dia hadir phi akan mengakuinya?"

"Sing... Masa lalu jangan di bahas"

Singto tak menjawab, dirinya mengeratkan pelukannya di tubuh krist dan menghirup aroma tubuh krist.

"Apa kamu ingin kuliah lagi?" Tanya krist.

"Tidak, aku malas"

"Kenapa?"

"Bukankah phi sudah kaya? Aku kuliah hanya karna ingin mendapatkan perkerjaan dengan mudah nanti tapi sekarang aku tak perlu berkerja, aku hanya akan menghabiskan uang phi" ucap singto sambil tersenyum senang.

"Pendidikan juga penting sayang"

"Itu tidak penting daddy yang penting itu kapan daddy krist ingin menikahi ku?" Ucap singto.

"Kamu mau menikah dengan ku?"

"Tentu saja"

"Tapi saat ini aku masih sangat sibuk"

"Hmm, tunggu phi sudah tak sibuk nanti"

"Terima kasih sudah mengerti sayang"

Keduanya saling memeluk erat dengan tubuh polos, hanya selimut yang menutupi tubuh keduanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya krist sudah siap untuk pergi berkerja di lihatnya singto masih betah memejamkan matanya.

Krist mengecup kening singto, kemudian keluar dari kamar, ia tak ingin mengganggu waktu istirahat singto.



***
Sekarang sudah jam 10 pagi, singto terbangun dari tidurnya di lihatnya krist sudah tak ada di sampingnya, singto berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri di lihatnya di sekitar dada dan lehernya di penuhi oleh banyak kissmark, singto tersenyum senang melihatnya, ia mengingat permainan panas mereka semalam.

Setelah membersihkan diri singto memakai pakaianya dan berjalan menuju dapur singto ingin memberi kejutan dengan membawakan makan siang untuk krist.

Setelah selesai dengan urusannya singto berjalan ke depan dan menuju garasi, ia melajukan mobilnya keluar pagar dan membelah jalanan.

Saat mobil singto keluar pagar, sudah ada satu mobil hitam yang menunggu di sana. Mobil itu mengikuti kemana mobil singto pergi, singto melihat dari kaca spion dan dia tahu jika dirinya sedang di ikuti, singto melajukan mobilnya belok kanan persimpangan, namun mobil itu terus mengejar singto.

Singto ketakutan, dia semakin melajukan mobilnya tak peduli dengan apa yang terjadi ke depannya semakin singto melajukan mobilnya semakin kencang juga mobil di belakangnya mengikuti dirinya.

Singto panik, dia mengambil ponselnya berusaha menghubungi krist, ia mengemudi dengan sebelah tangan, namun tiba-tiba mobil yang mengejarnya tadi memotong jalannya sehingga membuat singto mengerem mendadak.

Dirinya berhenti di pertengahan jalan yang tak ada rumah warga di sekitar sana dan bahkan jarang ada yang lewat.

Singto langsung keluar, tatapan mata mereka bertemu dan saling menatap tajam.

pria yang mengikuti singto sedari tadi adalah force dia memang sudah memperhatikan gerak-gerik singto selama satu minggu ini dan sekarang dia bermaksud ingin balas dendam.














Tbc.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang