part 7

3K 206 23
                                    

Singto pulang dengan lesu ke mansion krist, tubuhnya sangat lengket dan juga kotor.

Singto masuk ke dalam di lihatnya krist tengah bersama tamunya di ruang tamu.

"Dia siapa?" Tanya tamu itu.

"Pacar ku" ucap krist.

Krist melihat penampilan singto yang sangat acak-acakan.

"Apa yang terjadi pada mu?" Tanya krist pada singto.

"Aku terjatuh tadi. Aku berganti pakaian dulu, phi" ucap singto.

Singto berjalan masuk ke dalam menuju kamarnya, ia berendam di dalam bathub dan menangis, kenapa dunia tak adil padanya? Sejak dulu dirinya sering di bully dan sekarang dirinya terjebak bersama orang asing, singto tak pernah hidup bebas, menikmati hari-harinya dengan nyaman.

Tangisan singto terhenti saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, krist masuk sembari membuka satu persatu kancing kemejanya.

"P-phi ingin apa" ucap singto.

"Ikut mandi bersama mu" jawab krist santai.

Seluruh kancing kemeja krist terbuka sekarang, ia membuang kemeja itu dari tubuhnya hingga terpampang dada putih bersih dan juga masih ada bercak-bercak kiss mark di dada krist sisa kemarin saat krist bermain dengan dua wanita.

Krist membuka celananya dengan santai dihadapan singto hingga tubuhnya polos sempurna saat ini membuat singto mengalihkan pandangannya ke arah lain, krist ikut masuk ke dalam bathub dan duduk di belakang singto kemudian mengangkat tubuh singto agar duduk di pangkuannya.

Penis krist mulai menegang di bawah sana membuat tubuh singto bergetar kembali karna ketakutan.

"Cium aku" ucap krist datar.

Singto mememiringkan kepalanya dan krist langsung menyambar bibir merah singto, kali ini krist mencium singto dengan lembut tanpa terburu-buru namun di sertai dengan nafsu yang menggebu, sehingga membuat singto nyaman dan memejamkan matanya menikmati lumatan dari krist, ciuman mereka semakin dalam saat singto mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah krist dan mengalungkan tangannya ke leher krist.

Tangan krist sibuk menggerayangi tubuh indah singto mengusap apa yang dapat di usap dan memelintir puting singto yang sudah sangat menegang, tangannya merambat ke bawah dan mengocok penis singto yang berada di dalam air, hingga membuat singto melenguh merasakan nikmat yang luar biasa.

"Menungging" bisik krist.

Singto mengubah posisinya menjadi membelakangi krist dan berpegangan dengan pinggir bathub. Krist menampar pantat bulat di hadapannya dan meremasnya gemas kemudian menjilat lubangnya sehingga singto meleguh nikmat dan tubuhnya bergetar karna merasakan geli.

Krist dengan semangat memainkan pantat singto dan menjilat lubangnya tanpa henti, satu persatu jari panjangnya mulai masuk ke dalam sana, hingga tiga jari masuk sempurna, singto mendesah antara nikmat dan sakit yang di rasanya, setelah beberapa menit krist mulai memposisikan penisnya di depan lubang sempit singto, krist mencoba mendorongnya masuk, sangat sempit hingga krist kesusahan untuk masuk karna tidak ada lube dan singto juga mengetatkan lubangnya.

"Phi sakit" ucap singto.

Ini untuk kedua kalinya lubangnya di masuki oleh krist, singto masih belum terbiasa, tubuh singto menegang dan bergetar.

"Rileks sing... Apa kamu mau aku melakukan kekerasan!" Ucap krist.

Bisa saja krist memasuki lubang singto secara paksa tapi dirinya juga memikirkan singto dan mencoba memberi kenyamanan kepada singto.

Krist keluar dari bathub dan menggendong tubuh singto membawanya ke atas kasur tak peduli jika nanti kasur itu akan basah, krist mengukung tubuh singto di bawahnya dan memasukan kembali penisnya dalam satu kali hentakan.

"Aarrghhhh......" Teriakan singto menggema di seluruh ruangan kamar

Penisnya terasa di pijat oleh lubang sempit singto saat ini. Krist mulai bergerak maju mundur perlahan, tak lupa tangannya memelintir puting milik singto hingga singto merasakan nyaman dan mendesah, tatapan mata mereka bertemu, entah apa yang ada di dalam pikiran keduanya sekarang.

Singto mengalungkan tangannya ke leher krist dan mulai mencium bibir krist, mereka saling melumat dan krist terus bergerak tanpa henti di bawah sana, semakin kuat dan kencang hingga beberapa menit berlalu krist masih kuat menggagahi singto, suara desahan singto juga mengalun indah di udara.

"Aarrghhhhh"

"Nnghhhh"

"Phii.... Aaarghhhh"

"Panggil aku daddyhhh" ucap krist di sela-sela genjotannya.

"Aarrghhh.... Daddyhhh... Krist..."

"Nnghhh dadhhh"

Gerakan krist semakin kencang, dirinya juga sibuk memberikan beberapa tanda di leher dan dada singto tanpa menghentikan gerakannya, krist melihat hasil karyanya dan tersenyum senang, tangannya mulai mengocok penis singto seirama dengan hentakkannya hingga beberapa menit kemudian desahan dan geraman keduanya menyatu di iringi dengan cairan kental putih panas milik mereka berdua.

Singto meraup nafas sebanyak-banyaknya karna baru saja merasakan klimaks, tubuhnya benar-benar lemas sekarang sedangkan krist merebahkan tubuhnya di samping singto.

"Tidur sebentar setelah ini kita pergi" ucap krist.

Singto langsung memejamkan matanya dan mulai terlelap terbang ke alam mimpi.


















Tbc.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang