Part 9

2.4K 199 51
                                    

Malam telah tiba, krist sudah bersiap ingin pergi sekarang, tak lama pintu kamar krist di ketuk, beberapa detik setelahnya pintu kamar di buka, krist melihat keberadaan singto di depan pintu kamarnya.

"Kenapa?" Tanya krist.

"Aku ingin ikut phi" ucap singto sambil cemberut.

"Tidak, singto!" Ucap krist.

"Ikut! Atau tidak ada jatah selama 3 bulan" ucap singto mengancam krist.

"Memangnya aku butuh persetujuan dari mu untuk melakukan itu?" ucap krist.

"Aku ikut!" Tegas singto.

"Tidak" ucap krist.

"Ikut!!" Ucap singto yang tak mau kalah.

"Ckk, seperti anak kecil" ucap krist sembari melemparkan paperbag berisi pakaian untuk singto.

"Cepat atau aku tinggal!" Ucap krist.

Singto tersenyum senang menerima paperbag tersebut dan berjalan kembali ke kamarnya, dia tak akan membiarkan krist berduaan dengan force malam ini, hanya membutuhkan waktu beberapa menit singto sudah siap sekarang.

Singto tersenyum senang menerima paperbag tersebut dan berjalan kembali ke kamarnya, dia tak akan membiarkan krist berduaan dengan force malam ini, hanya membutuhkan waktu beberapa menit singto sudah siap sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku siap" ucap singto.

Mereka berjalan menuju depan, di depan sudah ada joy yang menunggu, joy membukakan pintu mobil untuk kedua majikannya.

"Jangan membuat keributan di pesta orang nanti" ucap krist.

"Tidak akan" ucap singto.

"Bagus" ucap krist sambil menghisap rokoknya.

"Apa kita menjalin hubungan?" Tanya singto.

"Tidak" jawab krist singkat.

"Tapi tadi pagi phi mengatakan aku kekasih phi" ucap singto.

"Tadi aku hanya asal bicara" ucap krist.

"Tapi aku mau menjadi kekasih phi" ucap singto.

"Aku yang tak mau menjadi kekasih mu?" Ucap krist.

"Ckk! Aku minta rokok, phi" ucap singto.

"Tidak" jawab krist singkat.

"Ayolah aku ingin merasakan bagaimana rasanya rokok" ucap singto.

Krist menghisap dalam rokoknya kemudian menyatukan bibirnya dan singto, ia menghembuskan asapnya sehingga masuk ke dalam mulut singto dan membuat singto menjadi batuk karnanya.

"Apa enak?" Tanya krist.

Singto mengambil rokok di jari krist dan menghisapnya kemudian menghembuskan asapnya tepat di wajah krist.

"Aku juga bisa" ucap singto.

Kemudian mereka saling melumat dan menghisap, lidah mereka saling melilit di dalam sana sehingga saliva mulai turun ke dagu, entah berapa lama mereka berciuman, akhirnya mobil krist berhenti di sebuah gedung. Mereka sudah tiba di tempat pesta yang akan berlangsung.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang