Part 30

2K 164 21
                                    

Singto baru tersadar dari pingsannya, ia berada di sebuah ruang yang begitu gelap, tanpa ada penerang sedikit pun, tangannya terikat ke belakang, singto menggesekkan tangannya ke tiang berharap ikatan tangannya terlepas.

Walau terasa perih singto terus menggesekan tangannya antara tangannya yang putus atau talinya yang akan putus nanti, sangat terasa oleh singto pergelangan tangannya mulai mengeluarkan darah akibat gesekan yang di ciptakannya, hampir 20 menit singto menggesekan itu akhirnya tali yang mengikat tangannya terputus, singto melihat pergelangan tangannya yang terluka, juga darah yang tak henti-hentinya keluar dari sana, beruntung lukanya tidak sampai ke urat nadinya.

tak lama pintu terbuka, singto kembali memposisikan tangannya ke belakang seperti semula seperti dirinya masih di ikat. Ada godt di sana, singto terkejut melihat kedatangannya.

"Sudah bangun, sing?" Ucap godt.

"Kenapa kamu menculik ku?" Tanya singto.

"Kamu jangan pura-pura tidak tahu" ucap godt.

"Maksud mu?!"

"Kamu harus membayar nyawa force dengan nyawa mu sendiri" ucap godt geram.

"Kenapa jadi salah ku?" Ucap singto.

"Cihh.... Kamu pikir aku bodoh! Kamu membunuh force!" Ucap godt.

"Tapi itu dia sendiri yang mencari masalah dengan ku! Dia juga yang menyebabkan aku keguguran dulu! Jika dia tak memukul ku, anak ku pasti sudah besar sekarang! Saat itu dia juga ingin membunuhku!" Ucap singto.

"Aku tak percaya ucapan mu! Seharusnya kamu mati sejak dulu!"

Godt berjalan mendekat ke arah singto dengan membawa satu buah pisau tajam, godt masuk sendiri ke ruang penyekapan karna yang godt tahu tangan singto masih di ikat saat ini, singto reflek berdiri dan menghindar dari serangan godt.

Singto hanya bisa menghindar dari serangan godt, tubuhnya sudah lemah karna banyak darah yang keluar dari pergelangan tangannya, singto mencoba berlari keluar ruangan namun pintu ruangan itu di kunci oleh godt.

"Kamu harus mati menyusul force dan bersujud di bawah kakinya untuk meminta maaf!" Ucap godt marah sambil terus menyerang singto menggunakan pisau.

Singto menendang tangan godt hingga pisau terlepas dari tangannya, singto juga berusaha memukul wajah godt mencoba melawan sekuat tenaganya walau dirinya merasa sudah tak kuat lagi sekarang.

Singto mengambil pisau godt dengan berjalan tertatih singto mencoba menyerang godt, kepalanya semakin pusing dan pandangan matanya mulai kabur, farah terus mengalir dari pergelangan tangannya belum sempat singto menyerang godt, singto langsung pingsan dan setelah singto pingsan pintu ruangan itu terbuka, ada krist dan beberapa anak buahnya di sana.

Tanpa mengucapkan satu kata lagi, krist langsung menembak godt tepat di bagian kepalanya sehingga godt langsung mati di tempat.
.
.
.
.
.
.
.
Singto terbangun dari pingsannya, dia sudah berada di rumah sakit, singto melihat ke kanan ada krist yang tengah tertidur di sofa.

"Phi....." Ucap singto.

Krist terbangun dari tidurnya dan berjalan mendekat ke arah ranjang singto.

"Kamu sudah bangun sing"

"Hmm.... Terima kasih sudah menyelamatkan ku"

"Kamu bicara apa, tentu saja phi akan menyelamatkan mu" ucap krist.

"Bagaimana dengan godt, phi" tanya singto.

"Dia sudah phi bereskan" ucap krist.

Krist memegang tangan singto dan mengusap pergelangan tangannya yang di perban.

Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang