10

741 73 6
                                    

^^

Hitam kelabu, suasana wajah Baekhyun saat ini, dia berkaca sambil membenahi dasi dan tatanan rambut, tapi tidak ada yang benar, dia merasa selalu ada yang salah.

"Aiisshh, aku ini kenapa?"

Saat dalam penyamaran Baekhyun harus pergi ke sekolah dengan bis atau di antar oleh Sehun, tapi hari ini Baekhyun ingin naik bis.

Anak-anak berlarian saat bertemu dengan sahabat mereka, bahkan ada yang sampai berpelukan, padahal tidak bertemu hanya 1 hari.

"Ah.. Sial" Baekhyun melihat mobil Chanyeol baru saja terparkir disana dengan Kyungsoo yang keluar dari pintu sebelah kiri.

Tapi secara tiba-tiba Kyungsoo berlari ke arah Baekhyun dengan gerakan rentangan tangan seolah ingin berpelukan, tapi semua khayalan itu runtuh saat Kyungsoo ternyata memeluk seseorang di belakangnya, Luhan.

"Kenapa baru datang? Seharusnya kalian menginap saja"

"Kau tidak lihat aku memegang sapu? Aku baru selesai piket"

Kyungsoo menarik lengan Luhan dan mengajaknya ke dalam meninggal kan Baekhyun sendiri dengan teriakan dari Luhan yang menyuruhnya segera menyusul.

Chanyeol tau, Kyungsoo tidak pernah jadi palsu, pesan yang kyungsoo kirim ke hyuni sama sekali tidak dia hapus, Kyungsoo selalu begitu, selalu jelas jika mau sesuatu, selalu jelas jika benci dengan seseorang, dan jujur saja chanyeol agak khawatir.

"Kenapa?" Tidak sadar Kai sudah ada di samping chanyeol, tapi dia tidak sadar.

Chanyeol hanya menyerahkan ponsel nya lalu pergi.

Kai hanya menghela nafas sesudah membaca situasi yang terjadi, Chanyeol selalu begitu, selalu tidak pernah bisa menutupi segala sesuatu dari Kai, karna bagi chanyeol, Kai adalah satu-satu nya yang tidak akan berat sebelah dalam melihat permasalahan.

Tidak ada yang special hari itu, kecuali Kyungsoo yang terlihat lebih menempel pada Chanyeol.

"Apa tidak mau ikut ambil kelas bimbingan belajar?" Kata Kyungsoo sambil mengayun-ayunkan gandengan tangan nya saat akan keluar dari kelas.

Jawaban chanyeol hanya menggeleng.

"Baiklah, aku duluan" Kyungsoo pergi berlari menuju luar gerbang karna Kai dan Luhan sudah menunggu disana.

Baekhyun terakhir keluar dari kelas, bukan karna apa-apa, sikap Kyungsoo membuat nya bingung, dan rasanya tidak nyaman berhadapan dengan chanyeol.

"Masuk" saat Baekhyun mulai berjalan ke arah gerbang sekolah, suara itu tiba-tiba terdengar, ada chanyeol disana sambil membuka pintu sebelah kiri.

Entah sihir apa yang digunakan chanyeol, Baekhyun hanya menurut tanpa berkata apa-apa lagi.

Taman yang ada di pinggir sungai Han, Chanyeol membawa nya kesini, berjalan beriringan tanpa satu kata pun yang keluar.

Ah.. Iya, Baekhyun teringat sesuatu.

"Apa kau punya SIM?" Benar saja jiwa polisi nya masih ada.

"Asisten ayah ku yang mengurusnya, lagi pula sebentar lagi aku 18"

Sunyi kembali.

"Maaf yang kemarin"

"A.. Eum.. Maaf a-apa?" Baekhyun kaget karna tiba-tiba topik nya Chanyeol putar ke arah sana.

"Maaf karna chat semalam, aku sudah sangat mengantuk" tidak, Chanyeol tidak bisa bilang kalau itu adalah perbuatan Kyungsoo.

"Tidak apa-apa, aku mengerti, lagi pula untuk apa minta maaf dan meluruskan ini, kalian berpacaran jadi masalah nya dimana?" Ujar Baekhyun sambil tersenyum.

"Aku tidak ada apa-apa dengan Kyungsoo" Baekhyun berhenti berjalan dan menatap chanyeol heran.

"Lalu untuk apa berciuman begitu? Chanyeol, apa kau bermain-main dengan perasaan orang lain? Itu tidak boleh" Baekhyun berjalan mendahului sambil mencubit lengan chanyeol, tapi tanpa sadar Baekhyun tersenyum.

"Hyuni, Mau makan sesuatu?" Tanya Chanyeol sambil berjalan mundur di hadapan Baekhyun.

"Eum.. Aku ingin makan pizza dan soju"

"soju? Hyuni kita masih SMA"

"Ah benar, maksudku sepertinya enak melihat orang makan pizza dan minum nya soju, kau tau anak seumuran kita suka penasaran" Baekhyun tertawa kaku.

Kini mereka ada didalam mobil dengan sekotak pizza yang di beri toping favorit Baekhyun, dia makan dengan lahap hingga pipi nya menggembung besar, pikir Baekhyun,  sudah berapa lama dia tidak makan enak? karna hari nya selalu sibuk dengan mengejar para kriminal.

"Rambut mu" ujar chanyeol sambil menyelipkan rambut ke kuping Baekhyun.

Baekhyun yang kaget dengan tingkah chanyeol menatap nya persekian detik lalu kembali mengunyah pizza, rasa nya kini berbeda, Baekhyun tidak bodoh, dia sudah melewati masa SMA nya, masa pencarian diri, masa pembelajaran untuk mengenali diri sendiri, dan Baekhyun tau, dia tau arti debaran di dadanya yang baru saja terjadi.

"Kita harus minum soju bersama nanti"

"Kapan?" Tanya Baekhyun

"Kalau kita sudah dewasa"

Ucapan Chanyeol yang terakhir membuat Baekhyun sedikit tersentak dan mengembalikan jiwa nya yang sedang masuk di umur 17 tahun.

Baekhyun mencuri pandang ke arah Chanyeol, "andai kau tau hari itu mungkin tidak akan datang".










Vote atau tidak itu hak para pembaca, yang penting kalian enjoy dengan cerita nya, selebihnya terima kasih sudah membaca. See you next chapter.

Be(LIE)ve ( CHANBAEK - YAOI) 🔞🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang