30

335 25 2
                                    

^^

Pikiran Baekhyun kalang kabut, langkah kecilnya berlarian menuju ruang interogasi, dengan nafas tersengal-sengal, Sehun lebih dulu datang dan menghadang langkah Baekhyun.

“kita akan memproses ini secara hukum.”

“lepas!.” Sehun menggelengkan kepalanya.

Dari dalam bilik kaca transparan yang kedap suara, Luhan memicingkan matanya seperti mencoba untuk memastikan sesuatu, ketika Luhan yakin, dia melambaikan tangannya yang diborgol lalu gerakan mulutnya terlihat apa yang ia katakan, “aaahhh Hyunie, apa kabar??. ” dengan ekspresi nan riang gembira.

Lutut Baekhyun lemas, Sehun mengantarkannya ke dalam ruang medis yang ada di dalam kantor kepolisian, dia berbaring disana mencoba mengembalikan akal sehatnya.

“ada apa dengan Luhan?.”

“seperti yang aku katakan di telefon tadi, begitulah dia.”

“ayahmu, bagaimana?” tanya Sehun sambil memberikan segelas air.

“operasinya lancar, tapi dokter bilang tangan kanannya tidak akan berfungsi secara normal.”

“Chanyeol?.”

“kenapa?.” Sehun mengernyit heran.

“maksudku, hyung tidak bertanya apapun pada dia? Maksudku... Ini sebuah kenyataan tentang ayahnya yang muncul secara tiba-tiba.”

Baekhyun terdiam, hampir tidak ingat bagaimana dirinya meninggalkan Chanyeol sendiri di rumah sakit karena Kyungsoo harus mengantarkan Kai pulang lalu pergi menyusul Sehun, setelah mendengar penjelasan singkat dari Sehun lewat telfon, Baekhyun bergegas pergi begitu saja saat Chanyeol memanggilnya.

^^

Sendirian.

Chanyeol tidak tahu harus apa, Kyungsoo menjelaskan semuanya sebelum pergi, kepala Chanyeol pusing, pandangannya kabur.

Dunia Seakan-akan berputar sangat cepat, terlalu banyak kejadian dalam satu waktu, dada nya sakit, hatinya patah.

Luhan, dia ingin memeluk Luhan dan memohon maaf.

Karena kepalanya terlalu sakit, Chanyeol menelfon supir pengganti.

Saat pertama kali melangkahkan kaki ke dalam rumah, hembusan angin dingin menerpa, ini sudah lewat tengah malam, tapi tak ada satupun pesan atau telfon dari Baekhyun, hanya tersisa dirinya yang berkali-kali bertanya “Baekhyun sayang, kamu gak papa?” tapi hanya tanda jika pesan sudah dibaca tanpa niat membalas.

“Mungkin Baekhyun sedang lelah.” itu kalimat yang coba Chanyeol yakini.

Seberapa kuat pun pundak seorang lelaki, akhirnya runtuh juga jika terhantam berkali-kali, tubuhnya menggigil, nafas nya tak beraturan, sisa tenaganya tak cukup mencapai kamar, tubuhnya tergeletak di atas sofa, meringkuk sambil menenangkan isi kepalanya.

Hingga, cahaya matahari perlahan merambat masuk, suara berisik dari dapur membuat mata Chanyeol terbuka, ada selimut tebal yang menutupi seluruh badannya.

Terlihat Kai yang sedang sibuk dengan laptopnya dan kyungsoo yang menyiapkan beberapa sajian.

“udah bangun?” Kyungsoo melihat Chanyeol yang berjalan gontai menuju meja makan.

“udah mendingan?” kini giliran Kai yang bertanya, Chanyeol hanya mengangguk sebagai jawaban dari dua pertanyaan yang berbeda.

“aku masak banyak, sengaja buat ngasih ke Baekhyun dan Sehun, biar mereka gak kebanyakan bikin mie instan terus.”

Be(LIE)ve ( CHANBAEK - YAOI) 🔞🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang